BAB 1. PERMULAAN

113K 15.7K 13.2K
                                    

17 JANUARI 2022

HALLO SEMUANYA, AKU DATAAANG 🦋

APA KABAR?

AYO ABSEN DULU KALIAN DARI MANA AJA NIH??

BII SENENG BANGET BISA KETEMU LAGI SAMA KALIAN DI TAHUN 2022 INI :)

KALIAN PEMBACA BARU ATAU PEMBACA YANG NGIKUTIN KARYA BII DARI DULU HAYOO??

TAU DARI MANA CERITA INI? TIKTOK, INSTAGRAM, MANDIRI ATAU JALUR TEMEN?

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT YA🤍

SEBELUMNYA, MOHON DIBACA DULU YA SEBELUM KITA MASUK KE CERITA UTARA ⚠️

1. Cerita ini bisa dibaca terpisah dengan cerita Bii yang sebelum-sebelumnya.

2. Dilarang memplagiat cerita ini baik keseluruhan ataupun sebagian.

3. Dilarang membawa tokoh cerita lain ke dalam cerita ini dan juga tidak diperkenankan untuk membawa tokoh cerita ini ke dalam cerita author lain ya. Hargai setiap Author 🤍

4. Mungkin akan ada kata-kata kasar, adegan berbahaya serta kekerasaan dalam cerita ini jadi tolong bijak dan jangan sampai di tiru ya teman-teman :)

-HAPPY READING-

Beberapa tahun kemudian..

5 Januari. Jakarta, Indonesia.

Motor Yamaha YZF-R1M berwarna hitam melaju dengan kecepatan tinggi di jalanan ibu kota yang mulai sepi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Motor Yamaha YZF-R1M berwarna hitam melaju dengan kecepatan tinggi di jalanan ibu kota yang mulai sepi.

Tak peduli dengan jalanan yang mulai basah karena gerimis dan angin yang mulai berhembus kencang, si pengendara motor itu terlihat masih fokus mengendari motornya di balik helm full face yang dia kenakan.

Tak lama, ketika matanya melihat kerumunan orang dari kejauhan. Cowok dengan jaket berwarna hitam itu segera memindahkan gigi motornya dengan cekatan, lalu berhenti dengan sangat menawan tepat di hadapan seseorang yang nyaris sedikit lagi mungkin terlindas oleh dirinya.

"Gila gila! Utara dateng anjir!"

Cowok yang di panggil Utara itu melepas helmnya. Memamerkan rambut hitam pekat, rahang tegas, hidung mancung, mata yang tajam dengan wajah yang terlihat sempurna.

"Anjing! Dia auranya mantep banget!"

"Iya anjir! Merinding gue!"

Decakan kagum itu terus Utara dengar dari berbagai sudut semenjak dia menapakkan kakinya di arena ini.

Tapi dia tidak peduli, dia bahkan tidak berniat sekedar menengok kan kepalanya sama sekali pada orang-orang di sekitarnya.

"Hai." Sapa seseorang.

UTARA: ES DAN BUNGA TERATAI [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now