BAB 5. MENUNGGU

43.2K 8.6K 3.1K
                                    

18 Mei 2022

YEOROBUN, ANNYEONG 🙌

BII DATANG LAGI NIHH, KALIAN NUNGGUIN GAK??🤸

GIMANA HARI INI?

KALIAN LAGI DI MANA?

JAM BERAPA PAS KALIAN BACA INI?

KALIAN KENAL UTARA DI CERITA EZA ATAU IYO?

JANGAN LUPA KOMEN DAN VOTE YA. INGET KLIK BINTANG DI BAGIAN PALING BAWAH HIHI.

SEMOGA SELALU SUKA❤️❤️

OH IYA, WARNING 15+ ⚠️

BACANYA PELAN-PELAN AJA YAA😁

-HAPPY READING-

Pukul 22:50 WIB.

“Aku pikirin dulu, Ya. Besok aku jawab.”

Perkataan Syaira terngiang di benak Utara. Rupanya cowok itu harus menunggu.

 Rupanya cowok itu harus menunggu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dor!

Tembakan pertama.

Dor!

Tembakan kedua. Kemudian di susul dengan suara tembakan yang terus menerus bersautan.

Di arena khusus latihan menembak milik keluarganya, malam ini Utara menggila.

Raut wajahnya memang tampak tenang. Tapi bagi yang melihatnya, aura dingin menyeruak sangat kuat di balik tubuh kokoh cowok itu. Pikirannya sangat kacau sehingga dia butuh pelampiasan.

Setelah menghabiskan banyak amunisinya. Utara menurunkan pistolnya, menatap kosong ke arah papan target yang sudah terkoyak akan ulahnya.

Hingga tak lama kemudian, seseorang berjalan mendekati Utara.

“Selamat malam tuan muda,” panggil orang itu.

Dia adalah Black. Salah satu orang kepercayaan Utara.

Cowok dingin berahang tegas itu melepas pelindung telinganya, lalu menyampirkannya di leher. “Hm.” Utara menyaut.

Kemudian Utara beralih menatap dua orang di belakang tubuhnya.

“Keluar,” perintahnya pada 2 pengawalnya yang sedari tadi mengawasinya. Dia butuh ruang untuk bicara dengan Black.

“Baik tuan,” jawab mereka.

“Gimana keadaannya?” tanya Utara langsung ke inti pada black.

“Izin melapor tuan. Masih sama seperti malam-malam sebelumnya. Beliau……” Black melaporkan secara terperinci dari A sampai Z tentang orang yang ditanyakan oleh tuannya.

Setelah mendengar semua laporan dari Black, Utara kembali berbicara. “Awasi terus. Jangan Biarkan siapapun mendekatinya tanpa seizin saya!” perintah Utara dengan tegas.

UTARA: ES DAN BUNGA TERATAI [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now