{D&B}

4.7K 661 387
                                    

TANDAI TYPO PREND!

JANGAN LUPA SELALU  VOTE DAN COMMENT.

MAAF JIKA NGEBOSENIN

______


[AUTHOR POV]

     Malam nya Daniel dan Bella tengah bersantai di taman belakang rumah Karan. Sebenarnya hanya Bella saja lah yang bersantai karena Daniel tengah dibebani cerita Gega mengenai pesan yang berasal dari paman Ethan.

   Bella memangku kepala Daniel, mengusapnya pelan sambil memberikan kecupan ringan. Ditemani taburan bintang diatas sana, mereka berdua saling memberikan kehangatan dan ketenangan.

    Bella memikirkan bagaimana nasib kedepan nya. Apakah Daniel masih ingin membunuhnya dan Bee, bukan tidak mungkin kalau Daniel tetap akan membunuhnya suatu hari nanti. Lalu, apa rasa cinta untuk nya sudah ada dihati Daniel saat ini?

    "Niel."

    Daniel mendongak. "Hm?"

    Bella meremas pelan bajunya gugup. "A-apa sekarang kamu sudah mencintaiku?"

    Daniel terdiam tidak tahu, dirinya hanya merasa nyaman jika bersama Bella dan ada rasa tidak tenang jika Bella tidak ada didekatnya. Namun juga seperkian rasa masih ada untuk Cyra, cinta pertama nya. "Aku tidak tahu, tapi aku merasa nyaman didekatmuu. Aku menyayangimu. Namun juga tak mustahil dimasa depan aku akan mencintaimu."

    "Oh," hati Bella benar-benar hancur untuk kedua kalinya. Cinta pertama tidak ia dapatkan, apakah cinta nya kini tak bisa dirinya dapatkan. Jujue, Bella sudah lelah.

    "Lalu, apa kamu benar-benar memang mencintai ku?"

    "Apa selama ini kamu kira cinta ku untukmu hanya sandiwara?" balas Bella seperti sindiran.

    Perkataan Bella seperti sebuah tamparan untuk nya. "Maaf."

     Bella memejamkan mata nya menahan sesak didadanya. Sampai kapan ia harus berusaha membuat Daniel mencintai dan bertekuk lutut padanya, usaha apa lagi yang harus dirinya lakukan demi bisa menaklukan Daniel. Apa dirinya menyerah saja.

    "Jangan pernah berfikir menyerah untuk membuat aku mencintaimu. Karena pasti suatu hari nanti aku akan membalas cintamu lebih besar dari rasa cintamu untuk ku."

    Mata Bella terbuka seketika, ucapan Daniel seperti sebuah angin segar untuk nya. Bella menatap dalam kearah Daniel. "Janji?" Bella mengulurkan telunjuknya.

    Daniel tersenyum gemas akan tingkah Bella. "Kamu seperti anak kecil saja. Aku janji." jari kelingking mereka saling bertaut.

    Kemudian Daniel menyingkap baju Bella, memasuk kan kepalanya sambil menciumi bekas jahitan donor hati Bella untuknya. "Kita akan selalu bersama Bella, apapun konsekuensinya nanti. Aku akan berusaha melindungimu dan Bee, meskipun nyawa ku taruhan nya." batin Daniel.

    Bella merasakan geli diperutnya, tubuhnya meremang merasakan lidah Daniel menggelitiki bekas jahitan operasinya. "Daniel, lepaskan. Geli Daniel--" rengek Bella.

    Daniel mengeluarkan kepalanya, kemudian tersenyum menatap Bella. "Berarti kamu sudah mencintaiku dari dulu, hingga kamu rela mendonorkan hatimu untuk ku?"

     Bella mengedik kan bahunya malu. "Ehm, seingatku masih belum. Tapi saat itu, hanya kamu yang kupunya dan Bee, kamu adalah suamiku. Meskipun saat itu kamu tidak bersikap baik padaku. Namun aku yakin kalau kamu sebenarnya adalah lelaki yang baik dan bisa menjadi ayah yang baik untuk Bee."

DESTROYEDWhere stories live. Discover now