{D&B}

1.1K 132 68
                                    

Jangan lupa vote dan Comment

Follow ig: Zeze_Comel

______

[AUTHOR POV]

Dua hari kemudian, tepat nya saat matahari akan terbit. Segerombolan orang berpakaian hitam mengerumuni sebuah rumah sederhana di tengah hamparan gunung. Tak lama mereka menundukan kepala hormat saat ketua mereka berjalan melewati mereka.

Sang ketua dengan topi hitam, itu menatap tajam kearah rumah yang akan menjadi target nya kali ini. Ia tidak sabar lagi untuk membantai orang yang telah mengkhianati nya. Sudah lama ia menanti hal tersebut.

"Ambil mereka. Pisahkan mereka masing-masing." titah Paman Ethan memberi perintah pada seluruh anak buah nya.

"Dan kau Al, bawa wanita jalang itu kedalam ruangan yang disiapkan untuk nya." titah nya. Alex menyesap rokok nya sambil tersenyum puas, ia juga tidak sabar ingin menghancurkan hidup Daniel, semoga tuhan melancarkan aksi nya kali ini.

"Jangan sampai ada yang gagal, atau kalian akan mati ditangan ku!" Mereka semua mengangguk tanpa kata. Setelah nya mereka bubar ke bagian masing-masing.

Yang menghuni didalam rumah itu seperti Karan, Daniel, Gega dan Bee masih tertidur lelap sedangkan Bella tengah mencuci piring sisa makan malam kemarin, sambil menyuci ia tersenyum sipu mengingat makan malam penuh hangat kemarin malam. Daniel benar-benar menjadi sosok lelaki yang berbeda dengan lelaki yang dulu penuh dendam dan amarah.

Setelah mencuci piring dan sarapan suda siap, Bella hendak membangunkan Daniel, tapi saat melewati depan kamar mandi, ia sempat  mendengar suara jendela terbuka dari arah belakang rumah. Ia berjalan pelan, mengintip mungkin ada sesuatu yang membuat jendela terbuka.

"Hanya terkena angin." gumam nya, dengan cepat ia menutup jendela itu lagi.

Kemudian Bella berjalan pelan menuju kedalam kamar. Disana ia tersenyum gemas melihat Bee tidur nyenyak diatas dada bidang Daniel yang juga tertidur pulas. Mungkin lelaki itu kelelahan karena pekerjaan malam panas bersmanya kemarin.

"Sangat meggemaskan. Semoga bisa seperti ini selamanya." gumam Bella penuh harap.

Ia melangkah mendekati ranjang tanpa menimbulkan suara. Disana ia duduk disamping Daniel yang terlelap, ia memandang pemandangan yang selama ini ia harapkan. Mata nya berkaca-kaca kala tak sengaja melihat kearah salah satu kaki Bee yang tidak tumbuh sempurna. Dirinya memang ibu yang sangat bodoh.

Air matanya tiba-tiba luruh tanpa bisa dicegah. Andaikan dulu ia tidak sebodoh itu, mungkin Bee tidak akan cacat. Tapi itu mungkin memang takdirnya, jika hal gila tersebut tidak terjadi dirinya tidak akan pernah sadar dan akan terus menyakiti banyak orang. Dan satu yang sangat ia syukuri yakni, takdirnya bersama Daniel.

"Hei Honey. Kenapa kamu menangis? Apa yang kemarin masih kurang hm?" suara Daniel serak terbangun dari tidurnya.

Bella segera menghapus air matanya. Sedangkan Daniel perlahan memindahkan Bee disamping kemudian langsung menarik tubuh Bella hingga limbung diatas tubuhnya.

Daniel menyingkirkan rambut nakal yang menutupi wajah cantik kesukaan nya. "Ada apa hm? Apa aku ada salah?"

"Enggak."

"Lalu?"

"Aku hanya sedih, melihat kaki Bee yang tidak sempurna. Aku merasa gagal menjadi seorang ibu. Aku memang wanita yang mengerikan."

Daniel membelai lembut bibir Bella. "Ssstt.. Berhenti bicara seperti itu atau aku akan membungkam mulutmu saat ini juga."

"K-kamu selalu saja menggodaku."

DESTROYEDDove le storie prendono vita. Scoprilo ora