Akhir

37 12 5
                                    

Sekitar 7 hari Azof di saweetie, dia ingin pulang, berjumpa dengan rakyat Mataya dan kedua orang tuanya, rumah. Dia merasa harus segera pulang, takut akan semua warga Mataya yang menunggu, mencemaskan. "Aku ingin pulang, tapi bagaimana caranya, di luar saweetie sangat berkabut?"

"Besok kita pergi ke tepi pulau, menanam pohon seli di sana!" Perintah ratu.

"Untuk apa Ratu? Menghilangkan kabut?" tanya Ellery. "Kita akan menjumpai pulau cantik mataya?"

"Iya, pulau tetangga kita. Pulau yang memiliki kulit seperti kamu dan Azof."

"Aku tidak sabar untuk melakukannya!" Ellery sangat bersemangat.

Waktu berjalan cepat, pagi datang bersanding dengan suara kokok ayam. Tepi Pulau Saweetie sudah ramai, semua orang datang dengan tangan yang membawa cangkul kecil. Terlihat kegembiraan di wajah mereka, hari ini mereka akan melihat sekelompok penduduk asing, mereka 'tak sabar menunggu. Mereka berpencar, membongkar-bongkar tanah dan mengubur benih pohon seli di sana. Pekerjaan itu berjalan cukup cepat, karena semuanya bekerja sama dan saling tolong menolong.

Pohon seli, pohon yang memiliki daun besar dan 2 warna; abu-abu manis dan oranye, terlihat sangat manis. Sebenarnya, pohon seli memiliki batang tubuh yang sangat ramping, seperti tanaman cabai, tetapi memiliki tinggi yang sama seperti pohon pada umumnya. Awalnya, warga saweetie bingung untuk menyebut pohon seli, pohon atau bunga. Tapi, setelah diperhatikan, pohon seli dapat tumbuh tinggi mencapai pohon, dan daun-nya pun lebih panjang dari pohon biasa. Panjang daun-nya mencapai panjang daun pisang. Daun pada pohon seli dapat berputar layaknya baling-baling ketika terkena angin, sangat menakjubkan. Perlu diketahui, biji pohon seli tumbuh sangat cepat ketika sudah berada di dalam tanah, dan pertumbuhan itu akan me-lambat ketika sudah berusia dewasa, seperti pertumbuhan pada pohon umumnya.

***

Saat pohon seli sudah tumbuh dewasa, daun-daun-nya pun bergoyang, mengikuti arus angin. Lalu terlihat samar-samar sebuah pulau, beberapa penghuni yang berlalu lalang juga ikut terlihat oleh saweetie. Rasa gembira penduduk Saweetie bukan main, baru kali ini mereka melihat penduduk lain di luar pulau mereka. Mereka melambai-lambaikan tangan, menyapa ramah tetangga baru yang berkulit hitam itu, mataya.

"Itu mataya!" Azof sangat senang, dia pun mengungkapkan rasa berterima kasihnya, "Terima kasih semuanya! Aku akan pulang." Ucap Azof setelah selesai bekerja sama, membuat sampan dari daun besar.

"Kamu akan berkunjung kan?" tanya Ellery memastikan.

"Pasti, sesekali aku akan kemari, bersama rakyatku yang lain." Tidak lupa Azof menarik bibirnya, tersenyum hangat.

"Aku akan menunggu mu!" Ellery melambaikan tangan, beserta seluruh rakyat Saweetie.

"Hati-hati!"

"Kami pasti menyambut mu dengan hangat, ketika kamu berkunjung untuk kedua kalinya!"

"Jangan pernah bosan untuk mampir ke sini!"

Warga Saweetie banyak memberi perhatian untuk Azof.

Sebelum pergi, Azof melambaikan tangannya terlebih dahulu. Lalu menaiki sampan yang terbuat dari daun besar dengan hati-hati, dan mendayungnya perlahan. Dia menyeberang dengan selamat, tanpa basah sedikitpun. Azof berpulang pada tanah kelahirannya. Dia sangat senang.

***

Beberapa hari berlalu, kehidupan kini lebih berwarna dari sebelumnya. Warga Saweetie menanam pohon seli di sekeliling pulau. Mereka mendapati banyak pulau di sekeliling mereka, berwarna-warni dan indah. Sebelumnya, mereka mengira bahwa tidak ada pulau selain pulau mereka sendiri, saweetie. Tapi mereka salah besar. Di luar, terdapat begitu banyak pulau, sangat indah dan memiliki ciri khas tersendiri.

Ada pulau yang berbentuk bulat berwarna biru, penduduknya memakai baju berwarna putih berbahan lincin. Pulau itu bernama Bubble, ter-lelak di bagian barat.

Di sebelah timur, terdapat pulau bernama Tree. Pulau itu memiliki banyak sekali pohon, sehingga mendapat julukan Pulau Seribu Pohon. Pulaunya terlihat sangat hijau dan sejuk.

Di sebelah selatan, yang tidak lain adalah Pulau Mataya. Pulau dengan warna kulit yang kuat, sangat manis dan eksotis.

Di sebelah utara, nampak sebuah pulau berwarna pink fanta. Terlihat segar dan penuh semangat. Wanita yang berada di sana selalu mengingat rambut mereka yang panjang, seperti ekor kuda. Pulau itu bernama fresh people.

Masih banyak lagi, mereka (pulau) semua duduk terdiam dengan anggun. Warga dari berbagai pulau pun saling berkunjung, termasuk warga dari Pulau Saweetie, mereka saling berbagi keindahan. Ellery juga berkeliling, memperlihatkan tarian indahnya. Ellery masih mengutamakan pulaunya sendiri, dia akan merasa lebih senang, jika menari di sana.

EKSOTIS || Pre OrderWhere stories live. Discover now