30. In A Rush

214 37 29
                                    

Setiap orang pernah mengalami kegelisahan terhadap sesuatu hal yang belum atau akan terjadi

Ουπς! Αυτή η εικόνα δεν ακολουθεί τους κανόνες περιεχομένου. Για να συνεχίσεις με την δημοσίευση, παρακαλώ αφαίρεσε την ή ανέβασε διαφορετική εικόνα.

Setiap orang pernah mengalami kegelisahan terhadap sesuatu hal yang belum atau akan terjadi. Biasanya mereka jadi tidak fokus, lupa makan, resah, mual, ingin muntah, sakit perut, sulit tidur atau malah tertidur pulas, tetapi saat bangun hanya kepenatan yang terasa. Hal yang sama terjadi pada Langit.

Semenjak menerima kabar mengenai keluarga yang sedang dia cari saat berada di café bersama Kadita, tidurnya jadi tak tenang. Nyaris setiap tengah malam dia terbangun, bahkan akan pekan lalu Langit sempat mendengar Arjuna mengantarkan Kadita pulang. Pria itu bersandar pada pintu hingga suara keduanya tak terdengar lagi. Kemudian melangkah lunglai menuju kamar dan menjatuhkan tubuhnya di sana. Langit membutuhkan satu hari libur tanpa memikirkan orang yang sedang dicari.

Akhir pekan tiba. Langit baru saja keluar dari kamar mandi saat terdengar suara berdebum. Serta merta pria itu keluar dari unitnya dan tercengang melihat Kadita terduduk di lantai. Sebuah kursi terbalik didekatnya. "Kadita! Kamu kenapa?"

Kadita meringis sambil mengusap pinggangnya. "Cari sinyal."

Langit mendengkus menahan tawa. "Ngapain sampe naik kursi?" Pria yang mengenakan kaus berwarna putih itu mengulurkan tangan membantu Kadita bangkit. "Sinyal hape gue baik-baik aja soalnya."

Kadita menerima uluran tangan Langit dan berhasil berdiri. "Terima kasih." Kadita menatap layar ponsel lagi. "Aku mau pesan kebutuhan harian lewat aplikasi, tapi dari tadi tidak ada sinyal. Bo-boleh pinjam hape-mu tidak?"

"Gue punya ide yang jauuuh lebih baik daripada minjem hape gue."

"Apa?"

***

"Langit ...."

"Iya, Kadita."

"Kenapa ... bawa aku ke sini?" tanya Kadita dengan suara gemetar.

"Emang kenapa?" Langit menyilangkan kedua lengannya di dada. "Kamu bisa pilih sendiri bahan makanan yang mau kamu beli, kan?"

"Ta-tapi ... ini ramai sekali!" keluh Kadita saat melihat beberapa orang berlalu lalang keluar masuk supermarket. "A-aku pulang aja." Kadita membalikkan badan.

"Sebentar," ucap Langit seraya menahan lengan Kadita agar wanita itu tidak beranjak pergi. "Emang kenapa kalo rame?"

"A-aku ... lift yang sesak aja aku hindari."

"Waktu itu sama Arjuna ke mana?"

Kadita mencoba mengingat nama tempat yang dia kunjungi dengan Arjuna kemarin. "Kota tua?"

"Bukannya di sana rame juga?"

"I-iya, tapi ...."

Langit menepuk-nepuk kepala Kadita lembut. "Pasti Arjuna jagain kamu, kan? Dia emang gitu orangnya. Diem-diem peka." Pria bertopi bundar itu mengambil keranjang besar beroda di dekatnya. "Gue juga sama. Yuk!"

COPY PASTE [Terbit, 2023]Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα