Bab 4

27 5 0
                                    

===== WARNING!!! =====

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

===== WARNING!!! =====

⛔ DILARANG KERAS MENJIPLAK CERITA INI UNTUK DIPUBLIKASIKAN ULANG DI TIKTOK, INSTAGRAM, YOUTUBE,
ATAU PLATFORM LAINNYA! ⛔

==================================

Aisha berdiri di ambang pintu ruang UGD dengan memegang perutnya. Wajahnya pucat pasi. Tangannya memegang erat pintu di sampingnya untuk menopang beban tubuhnya yang lemah.

Kugi yang melihat kakak iparnya itu hampir jatuh, dengan sigap mendekat dan membantunya duduk ke bangku di depan ruangan. Sementara itu, Yugi sibuk memperhatikan mereka tanpa bereaksi apapun.

"Kalian kenapa berantem? Muka sampe pada memar-memar kayak begitu! Kalian itu kakak beradik! Aku nggak pernah ngelihat kalian berantem sampe begini! Kenapa? Apa masalahnya?" Aisha menatap kedua pria itu bergantian.

Kugi yang berdiri di samping Aisha menatapnya. "Kak, lo nggak usah mikir yang nggak-nggak dulu. Oke? Harusnya lo itu istirahat di dalam. Kenapa keluar, sih?" tanyanya lembut.

"Jangan alihin pembicaraan, Dek! Apa yang kalian ributin sebenernya?" tanya Aisha yang masih menatap keduanya bergantian. "Mas?" ia menatap Yugi yang hanya diam tanpa menatapnya.

"Aku mau ngomong sama kamu, Sayang. Berdua." Ujar Yugi dengan sedikit melirik pada Kugi.

Aisha mengangguk pelan. "Iya, Mas."

Kugi menatap Yugi tajam. "Gue nggak akan ke mana-mana!" katanya tegas.

"Gue mau ngomong sama istri gue, Kugi!" ujar Yugi yang tak kalah tegas.

"Udah, udah! Kenapa kalian tegang begini, sih? Kamu juga, Dek! Kenapa emosi gitu sama Mas kamu? Kalian ada masalah apa, sih, sebenernya?" Aisha masih menuntut jawaban.

Yugi dan Kugi lagi-lagi enggan menjawab.

"Nggak ada yang mau jawab?" tanya Aisha lagi. "Aku nggak suka ngelihat keadaan kalian kayak gini. Aku belum pernah lihat kalian berantem sampe saling pukul begini. Rasanya nggak nyaman." ujarnya lagi yang menatap dua pria itu sendu.

"Nggak usah dipikirin, Kak. Ini masalah antar laki-laki!" Kugi menatap tajam Yugi.

Aisha menghela napas. "Apa harus sampai babak belur?"

"Lo tahu, kan, cowok itu mainnya fisik? Kalo perempuan pake mulut dan jambak! Udahlah, nggak usah dibahas, Kak! Mending lo masuk lagi ke dalem dan istirahat. Sini, gue anter!" Kugi dengan sigap hendak membawa Aisha, tetapi Yugi menahannya.

"Lo budek? Gue mau ngomong sama Ais!"

"Mas!" Aisha menatap Yugi yang menegur begitu kasar.

Yugi menatap Aisha. "Maaf, aku refleks. Aku mau ngomong sama kamu, tapi dia malah mau bawa kamu ke dalam!"

Behind The Secret | MYG - END (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang