Bab 19

33 4 0
                                    

===== WARNING!!! =====

⛔ DILARANG KERAS MENJIPLAK CERITA INI UNTUK DIPUBLIKASIKAN ULANG DI TIKTOK, INSTAGRAM, YOUTUBE,
ATAU PLATFORM LAINNYA! ⛔

==================================

Setelah bed rest beberapa hari, kondisi Aisha sedikit lebih baik. Akan tetapi, perasaannya masih belum pulih. Rasa sakitnya lebih tajam menusuk hatinya. Saat malam, ia pasti akan menangis, padahal ia sudah berusaha untuk tidak memikirkan hal yang memberatkannya lagi. Mas Yugi.

"Nak, Mama capek nangis. Udah, ya? Kita berhenti, ya, Nak? Mama nggak mau mikirin Papa lagi. Papa kamu udah punya kehidupan sendiri, Sayang." diusap pelan perutnya yang masih rata.

Aisha berulang kali menarik napas panjang untuk mengatur dirinya agar tidak menangis lagi dan menahan sesak di dadanya. "Everything is gonna be okay." gumamnya seraya mengusap kedua matanya dan bangkit dari ranjang.

Aisha keluar dari kamar dan bertemu dengan Bibi yang merawatnya selama sakit.

"Bi, Vero ke kantor, ya?" tanya Aisha sopan.

Bibi tersenyum. "Nggak, kok, Bu. Mas Vero ada di vila sebelah. Ibu butuh sesuatu?"

Aisha menggeleng. "Nggak ada, Bi. Aku mau ke dapur aja. Mau bikin camilan."

"Mau bikin apa, Bu? Nanti biar Bibi buatkan."

"Ah, nggak usah, Bi. Bibi istirahat aja, ya. Aku mau bikin sendiri. Aku juga bosan di kamar terus." Aisha mengusap pundak Bibi dengan lembut.

"Bu Aisha, sebaiknya jangan terlalu capek. Harus banyak istirahat dan jangan terlalu sering menangis juga. Lusa sudah berangkat, kan?" Bibi mengusap lengan Aisha.

Aisha tersenyum hangat. "Iya, Bi. Terima kasih perhatiannya. Aku nggak capek, kok. Kalau aku capek, nanti aku istirahat lagi. Bibi tenang aja, ya?"

"Baik, Bu. Kalau butuh sesuatu, panggil Bibi aja, ya. Bibi ada di belakang."

Aisha mengangguk paham. Bibi pun meninggalkannya sendiri, lalu ia melangkah menuju dapur. Ia melihat-lihat isi kulkas untuk membuat sesuatu. Beberapa bahan dikeluarkannya dan ia memutuskan untuk membuat Cruffle.

***

Vero keluar dari vila sebelah. Ia memang sengaja menyewa dua buah vila karena tidak ingin mengganggu ketenangan Aisha. Ia memilih untuk menginap sendiri di vilanya, sedangkan ia sudah menyiapkan Bibi untuk menemani Aisha. Jika ia membutuhkan sesuatu untuk makan dan minum, ia akan pergi ke vila Aisha sekaligus mengecek kondisinya, seperti saat ini.

Vero melangkah menuju vila Aisha dan melihat wanita itu sedang berada di ruang makan.

"Wah, apa ini? Wangi sekali? Kamu masak?" tanya Vero saat memasuki vila.

"Aku cuma buat Cruffle, kok. Kamu mau?" tanya Aisha yang sedang memotong Cruffle tersebut.

"Hm ... Kelihatannya enak. Aku mau." Vero pun duduk di hadapan Aisha.

"Aku nggak buat banyak. Jadi, ini aja, ya?" katanya seraya menunjukkan Cruffle yang tersisa satu setengah tumpukan.

"Iya, boleh. Gimana keadaanmu?" tanyanya seraya memandangi Aisha yang sedang memotong ukuran kecil Cruffle di hadapannya.

Aisha tersenyum. "Hmm, better. Thank you."

"Better? Tapi matamu masih bengkak?" Vero mendekat pada Aisha untuk menerima suapan darinya.

Behind The Secret | MYG - END (SUDAH TERBIT)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें