Bab 5

22 6 1
                                    

===== WARNING!!! =====

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

===== WARNING!!! =====

⛔ DILARANG KERAS MENJIPLAK CERITA INI UNTUK DIPUBLIKASIKAN ULANG DI TIKTOK, INSTAGRAM, YOUTUBE,
ATAU PLATFORM LAINNYA! ⛔

==================================

Setelah mendapat izin dari dokter, Aisha pulang bersama Kugi dan Yugi. Kugi yang masih kesal dengan keputusan Aisha tak ingin banyak bicara. Dengan Yugi pun, ia tak berniat membuat obrolan.

Mereka sampai di rumah. Aisha tertidur karena pengaruh obat yang diberikan dokter tadi. Yugi pun membawa Aisha turun dengan menggendongnya.

"Gi, tunggu!" panggil Yugi sebelum Kugi akan beranjak ke kamarnya.

Kugi tak menjawab, hanya berbalik sedikit menatap Yugi.

"Gue tahu lo marah sama gue, tapi ..." Yugi menatap Aisha. "Makasih, ya? Maaf gue dan Aisha udah nyusahin lo."

"Nggak perlu terima kasih. Gue udah bilang kalo Kak Ais adalah tanggung jawab gue selama dia sakit. Bukan hal baru buat gue ngurusin dia." Jawab Kugi dingin. "Dan perlu lo tahu, gue nggak keberatan sama sekali. Gue cuma mau ingetin sama lo, jangan sakitin Kak Ais lagi, Mas. Manfaatin waktu lo buat urus Kak Ais. Terserah lo mau ngatur waktu kayak gimana sama istri lo yang di sana!" sambungnya tegas.

"Kugi!" Yugi menatap tajam adiknya. Pasalnya, ia takut jika Aisha mendengarnya.

"Pokoknya jangan sampe lo mengacaukan harapan dia, Mas! Sekali aja lo ngecewain Kak Ais, gue akan bawa pergi dia dari hidup lo! Camkan itu!" ancam Kugi yang langsung ditinggalkannya begitu saja Yugi dan Aisha di ruang keluarga.

Yugi diam mendengarkan ucapan adik semata wayangnya. Jadi, lo nggak main-main sama perasaan lo, Gi? batinnya seraya menatap Aisha khawatir.

Yugi pun membawa Aisha menuju kamar mereka dan membaringkannya di ranjang perlahan. Dipandanginya istrinya itu seraya dikesampingkannya rambut Aisha.

"Aku akan berusaha lakuin yang terbaik buat kamu, Sayang. Jangan pergi dari aku, ya? Aku nggak bisa kehilangan kamu." ujar Yugi pelan.

Yugi naik ke ranjang dan memeluk Aisha dengan nyaman. Ia memastikan istrinya tenang dalam pelukannya. Matanya memejam pelan sambil dikecupnya pucuk kepala Aisha.

Maafin aku, Mala, tapi Ais tetap yang pertama di hati aku. Sampai kapanpun. batin Yugi lirih.

***

Jam menunjukkan pukul 03:00 dini hari. Yugi masih pulas dalam tidurnya sampai tidak sadar jika istrinya sedang tidak berada di sebelahnya. Ia menyentuh ranjang di sampingnya berusaha mencari kenyamanan pada istrinya. Namun, tangannya tak menemukan apapun. Hanya ranjang kosong tanpa pemiliknya.

Yugi membuka matanya dan memang benar jika Aisha tidak ada di sampingnya. Sedikit terkejut, ia pun terduduk di ranjang dengan panik.

"Ais, kamu di kamar mandi?" teriak Yugi dengan suara yang tidak terlalu kencang.

Behind The Secret | MYG - END (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now