03; Rayyan, The Heart

36 1 0
                                    

ꟷRayyan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

ꟷRayyan


Sometimes I wish that I were live in a fairytale.

Living my life as a cool Rockstar, healing and feeding my desire just by playing music. You don't need money, connection, or being a hardworker. All you need is love.

Being realistic is hard while you living in your own world, own vision, and own dream. But you need to.

Sama kayak harapan Mum and Papa ke anak-anaknyaꟷincluding me. Mum selalu bilang kalau jadi anak band itu cuma ilusi semata, karena sekalinya naik ya tinggi tapi sekalinya di bawah kamu bisa kehilangan semuanya. Jadi secara tidak langsung, being anak band tidak menjamin masa depan, she said.

Actually, I thought that was bullshit. Hehehe.

Karena Mum and Papa are a doctor, since IMas Nathan and Sena thostart getting an assignment about cita-cita dari sekolah, otomatis terdoktrin punya cita-cita sebagai dokter seperti Mum dan Papa.

Without asking about what we like or want to do. Being a doctor is a must for them, I guess.

"Dokter itu baik. Dia menolong orang sakit dan menyembuhkannya." Papa bilang begitu setiap kami berlima duduk di meja makan dan muncul a conversation about our future.

Padahal dokter bukan Tuhan. Kalau Tuhan kasih sakit yaudah sakit, kalau meninggal ya meninggal.

Doctors are just intermediaries.

Bukan pelawan takdir.

Talk about fate, sekeras apa pun Mum and Papa membuatku kuliah kedokteran setelah lulus nanti, buktinya saat ini aku malah dipusingkan dengan Indonesia yang kena php Jepangꟷdikira mau dimerdekakanꟷdan malah tukar posisi sama Belanda.

Walaupun sebenarnya aku bisa dengan gampang tanya ke Adrianꟷmy personal guide being fully Indonesian since a year ago. Tapi terkadang nggak enak juga, karena Adrian have super spicy mouth.

Mulut rombeng.

Juni pernah bilang, Adrian mode kesal itu kayak bajaj oranye. Tapi sayangnya aku belum pernah lihat bajaj oranye yang kata Juni suaranya super noisy. Adanya bajaj biru.

Wait for me bajaj orange! Aku harus lihat sendiri bajajnya kayak apa.

Padahal sudah setahun aku pindah ke Indonesia, kenapa juga aku belum bertemu bajaj oranye, ya. Mungkin belum jodoh.

"Woy! Udah kelar belom? Malah rebahan lo ya, nanti yang ada lo tidur." Suara Adrian yang ngagetin itu membuat aku sadar dari lamunanku akibat membaca soal tentang peran Budi Utomo yang ternyata jago nyemangatin sekitarnya sampai akhirnya Indonesia merdeka

KKM: Kembara Kembar MicinWhere stories live. Discover now