09; Kopi dan Tahu Bulat

27 1 0
                                    

"Den, makan malemnya udah Bi Imah siapin di meja makan, ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Den, makan malemnya udah Bi Imah siapin di meja makan, ya."

Panggilan Bi Imah membuat cowok tinggi yang asyik membaca komiknya itu langsung menengok dan mengangguk ke wanita berusia empat puluh tahunan yang berdiri di ambang pintu ruang bacanya.

Panggilan Bi Imah membuat cowok tinggi yang asyik membaca komiknya itu langsung menengok dan mengangguk ke wanita berusia empat puluh tahunan yang berdiri di ambang pintu ruang bacanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Siap. Makasih ya, Bi Imah. Selamat istirahat," sahut Juni sambil tersenyum yang dibalas senyuman tak kalah lembut dari lawan bicaranya.

"Oh iya, Bi Imah. Nanti keliatannya bakal agak rame, soalnya Adrian sama Rayyan malem ini nginep," lanjutnya buru-buru sebelum Bi Imah beranjak.

Bi Imah mengangguk paham. "Iya, Den Mas. Tadi Ibuk sampun ngendikan kalau Mas Adrian sama Mas Rayyan mau dateng. Jadi udah sekalian Bi Imah siapin maem sama jajanan juga. Ada risol sama sus di meja makan juga ya, Mas Juni. Titipan dari Ibuk buat anak-anak katanya."

"Wih, oke! Makasih ya, Bi Imah." Juni mencengir lebar sambil mengacungkan jempolnya sebelum Bi Imah beranjak ke kamarnya di bagian timur kediaman Mulya itu.

Sementara Juni melirik ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul delapan malam. Seharusnya Adrian dan Rayyan sudah sampai, tapi belum ada kabar apa pun dari dua bocah itu. Bahkan sekadar chat atau telepon singkat.

Juni menutup komiknya dan mengembalikannya ke rak. Kemudian memungut ponselnya yang tergeletak di atas sofa sambil menyandarkan tubuh ke sandaran. Cowok itu langsung menempelkan ponsel ke telinga begitu mendengar nada sambung teleponnya.

"Di mana, Drian? Rayyan udah nyamper belom?" tanyanya begitu suara Adrian menyambut panggilannya.

"Belom dateng, anjir. Gue curiga itu bocah mampir dulu jajan di mana gitu, dah."

Juni terkekeh mendengar celetukan Adrian. "Chat gue juga belom dibales, sih. Nyangkut di abang-abang jualan mana kira-kira tuh anak."

"Yeeee si kupret! Nih, anaknya udah dateng. Ngeborong tahu bulat udah kayak mau dijualin lagi anjir, Jun. Temen lo nih, udah gila kali, ya."

"Mas Juni! Sorry tadi mampir jajan tahu bulat dulu. Gue bawain tahu bulat buat Bi Imah juga nih!"

"Kelamaan jajan lu mah elah. Mending tadi gue jalan duluan. Dah ye Jun, gue sama Rayyan otw."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 04 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

KKM: Kembara Kembar MicinWhere stories live. Discover now