#08. Seseorang Yang Disukai

4.7K 212 9
                                    

Ada seseorang yang aku sukai.

Kalimat itu seharusnya begitu sederhana untuk dipahami. Seumur hidupku—setidaknya sampai sekarang—rentetan kata semacam itu sudah berulang kali aku dengar, dan semuanya selalu berakhir sama. Seseorang yang disukai itu adalah aku.

Setelah putus dari pacar pertamaku, aku seringkali memainkan galge[1] guna mengasah skill-ku dalam memahami kode-kode yang cewek berikan—baik itu kencang maupun lemah. Hasilnya, dari sekian kali memainkan galge yang berbeda, aku selalu berhasil mendapatkan happy ending tanpa melihat spoiler ataupun walkthrough[2].

Tentunya setelah menaklukkan seluruh cewek 2D, aku menggunakan pengalaman dalam game tersebut untuk mencuri hati cewek 3D. Meskipun sosoknya tidak sama, namun tidak ada perbedaan yang begitu signifikan antara cewek nyata dan cewek maya. Pengalamanku menghadapi berbagai jenis cewek akhirnya membangkitkan bakat terpendam dalam diriku. Bakat yang hanya dimiliki oleh orang-orang tampan dan kaya raya. Kekuatan playboy!

Sekarang pikirkan lagi. Ada cewek yang sudah dekat selama satu bulan dengan seorang cowok tampan, tajir, dan idaman setiap wanita. Tiba-tiba cewek tersebut mengatakan "ada seseorang yang aku sukai" dengan nada malu-malu untuk menolak pernyataan cinta dari lelaki lain. Bukankah pola semacam ini sudah jelas jawabannya?

Sayangnya, mengingat yang mengatakan kalimat itu adalah makhluk bernama Erina, apakah bisa menarik kesimpulan semudah itu?

Semenjak kejadian beberapa hari yang lalu, aku terus memikirkan, kira-kira siapa seseorang yang dimaksud Erina itu. Setiap kali teringat wajah datar nan somplaknya, emosiku naik seketika. Baru kali ini aku tidak bisa tidur nyenyak karena hal yang semestinya sudah jelas.

Apa-apaan dengan perasaan kepo yang luar biasa ini? Hari-hari tenang tidak bisa aku dapatkan sejak kejadian itu, bahkan sampai detik ini. Daripada bergelung dalam ke-kepo-an yang semakin kamvret, aku meminta Johar untuk mencari tau siapa yang disukai Erina.

Di saat seperti inilah Johar bisa digunakan. Mengingat dia adalah tetangga dan rekan yang dekat dengan Erina, semoga saja Erina mau curhat kepadanya. Untung saja aku berhasil membujuk Johar yang tidak menunjukkan setitik pun kepedulian mengenai masalah ini untuk membantuku. "Mengetahui kesukaan bos dari jamur yang aku jual itu penting agar kinerjaku meningkat," begitulah yang aku katakan padanya, dan dia mengiyakan begitu saja.

Berdiam diri untuk menunggu laporan bukanlah style seorang Bintang Prasetyo. Dengan berbekal kacamata besar dan topi sekolah, kini aku berada di perpustakaan sekolah dan duduk di tempat yang memungkinkan untuk secara sembunyi-sembunyi memerhatikan Johar dan Erina yang tengah berbincang hangat.

Ah, mengenai penjualan jamur hari ini, aku serahkan sepenuhnya pada Adena. Meski aku punya firasat bahwa dampaknya adalah penurunan penjualan ... ah, apa yang aku pikirkan! Bukankah tujuan awalku adalah memenangkan hati Erina? Terlebih lagi, aku juga sudah menyuruh Adena untuk tutup mulut. Seharusnya tidak ada yang perlu aku khawatirkan mengenai penurunan nilaiku di mata Erina.

Yang lebih penting sekarang ... mereka ... kenapa Erina terlihat seceria itu!? Sedari tadi ia selalu saja tersenyum. Memangnya buku apa yang sedang mereka baca!? Cih! Kamvret!

Apa jangan-jangan seseorang yang disukai Erina itu adalah Johar? Akh! Apa-apaan dengan keadaan ini! Aku jadi merasa menyesal karena menyuruh Johar!

Apakah tidak lama lagi ... Erina akan menyatakan perasaannya pada Johar? Big no! Johar pasti menolak karena ia menyukai seseorang yang lain! Tetapi kalau ....

Sialan! Rasa-rasanya baru kali ini aku merasa begitu frustasi! Dan baru aku sadari kalau buku yang (sok) aku baca sudah terlanjur lecek akibat aku remas secara spontanitas. Ah, baru aku sadari pula ada seorang cowok berkacamata yang melakukan hal yang serupa denganku—meremas buku, dan dia berada tepat di seberang tempat dudukku.

Ikeh Ikeh KimochiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang