#1

237 4 0
                                    

Tahun 2011. Pagi itu aku memparkirkan motor kesayanganku di parkiran kampus, tiba-tiba saja mataku ini terfokus pada seorang wanita yang baru saja keluar dari mobil sedan hitam. Cantik, ya itulah kesan pertama yang aku dapat ketika melihatnya. Dengan menggunakan rok mini press body bercorak batik dominan warna coklat, blouse tanpa lengan berwarna hitam, tas yang di selempangkan dibahu yang berwarna senada dengan blousenya dan yang membuat aku tertarik adalah sepatu keds adidas berwarna coklat yang memberikan kesan casual, rambutnya yang panjang ia kuncir asal hingga meninggalkan anak rambut di sekitar dahi dan menjuntai ditelinga. Dengan penampilannya yang seperti itu biasanya wanita lain akan memilih mengenakan heels atau wedges tapi tidak dengannya.

"Permisi mas, fakultas psikologi dimana ya?" Suara merdu itu tiba-tiba saja manarikku kembali kedunia nyata. Dihadapanku kini adalah sesosok bidadari yang ada dalam lamunanku tadi. Dengan cepat aku sembunyikan rasa terkejutku dan kembali memasang wajah dinginku seperti biasa.

"Disana." Sahut ku singkat, bahkan terdengar ketus. Entahlah aku juga tidak mengerti mengapa aku bisa seketus itu padanya. Yang aku lihat sekarang wanita dihadapanku ini sedang celingukan melihat arah yang tadi aku tunjukan. Karena ku rasa tak ada yang harus ditanyakan lagi, aku langsung melenggang pergi meninggalkannya. Dari belakang aku bisa mendengar kalau dia mengucapkan terima kasih.

Siang harinya aku sudah disibukkan dengan proposal yang sedang aku revisi dan akan aku berikan pada rektor kampus untuk kegiatan Ranger's Adv bulan depan ke Papandayan dalam rangka penataran untuk anggota baru. Didalam ruangan Ranger's Adv aku sibuk dengan laptop ku, sesekali ada yang bertanya padaku tapi aku acuhkan karena memang hari ini adalah dateline terakhir penyerahan proposal.

"Permisi mas, mau nyerahin form pendaftarannya kemana ya?" Suara merdu pagi tadi terdengar lagi dipendengaranku.

"Kasih Surya aja." Kata ku tanpa mengalihkan pandanganku dari layar laptop.

"Surya?" Tanya dengan nada kebingungan.

"Ck ganggu banget sih." Gumamku pelan tapi aku yakin makhluk cantik di depanku ini masih bisa mendengarnya. "Surya, sini bentar Sur." Ku keraskan sedikit suaraku untuk memanggil Surya yang saat itu sedang berbincang dengan beberapa orang. Surya kini sudah menghampiri aku.

"Ini namanya Surya." Kataku pada wanita didepanku. "Sur, lu terimain pendaftaran anggota baru deh. Gue ditungguin pak Doni soalnya nih." Setelah surya mengiyakan ucapanku, aku sudah kembali dengan layar laptop ku yang tinggal sedikit lagi siap print. Ku lirik sesekali kearah Surya dan wanita itu, sepertinya mereka terlibat perbincangan yang cukup serius karena bisa aku lihat dari raut wajah wanita itu sangat serius menyimak Surya.

Setelah selesai aku menyerahkannya kembali proposal yang tadi aku revisi pada Deswita selaku secretaris. Deswita adalah satu-satunya wanita yang mengurusi Rangers. Setelah semuanya siap aku, Surya, Deswita, dan Adjie langsung menghadap ke ruang pak Doni. Disana kami menyampaikan semua maksud kami yang telah di tulis di proposal yang kami serahkan, kami berikan waktu untuk pak Doni membaca proposal yang telah kami berikan. Tak perlu membuang waktu banyak pak Doni yang memang sudah percaya dengan kegiatan yang selalu kami adakan langsung membubuhkan tanda tangannya di proposal kami.

"Salut saya sama kalian, padahal kegiatan kalian ini kan baru masuk tahun ketiga tapi tiap tahun peminatnya selalu bertambah ya." Pak Doni saat mengantar kami yang akan keluar dari ruang kerjanya sambil menepuk-nepuk punggungku.

"Alhamdulillah pak, semoga selalu diminati seterusnya." Sahutku sopan.

"Iya iya iya selagi positif saya akan selalu mendukung kkalian."

"Baik pak, kalau begitu kami permisi dulu." Aku dan ketiga teman ku menjabad tangan pak Doni kemudian pergi setelah mengucapkan selamat siang padanya.

YOU...Where stories live. Discover now