#12

5 0 0
                                    

Keesokannya aku sudah bangun lebih dulu Thalia, aku langsung cuci muka dan sikat gigi lalu setelah rapi aku ke pool untuk menikmati pagi dengan ditemani rokok ku. Ponsel ku sudah mengalihkan pagi ku saat itu, sampai tak sadar kalau Thalia sedang berjalan menghampiriku dengan membawa 2 cangkir di tangannya. Saat sadar aku langsung menaruh ponselku ketika Thalia tiba dihadapanku. Selama perjalanan aku sangat jarang mengcek hp, dan ku lihat Thalia juga begitu. Kami kelewat asik menikmati perjalanan ini.

"Kopi Rob..." Katanya seraya memberikan secangkir kopi untukku, cangkir satunya ku lihat isi teh yang pasti untuknya.

"Makasih." Jawabku menerima cangkir kopinya.

Saat Thalia duduk disampingku, aku langsung mematikan rokok ku yang masih menyala lalu membuang sisanya. Thalia masih dengan setelan piyamanya tapi wajahnya sudah segar seperti sudah terkena air, ramput panjangnya juga sudah ia kuncir kuda. Hanya mata Thalia yang terlihat sembab, mungkin karena masih mengantuk lantaran baru tidur 3 jam. Semalam setelah selesai makan malam kami tak langsung pulang, kami pergi kebanyak tempat sambil menikmati suasana Bali saat malam hari. Kami baru kembali ke villa sekitar pukul 4 dan langsung langsung tidur karena kelelahan. Saat ini baru pukul 7, jadi wajar saja kalau Thalia masih ngantuk. Aku tadi sempat terbangun dipukul 6, tapi tidak kembali tidur.

Lumayan lama kami saling diam. Aku bosan melihat Thalia yang sepertinya sudah asik dengan lamunannya. Aku menimbang-nimbang kalimat pembuka apa yang akan aku lontarkan. Lalu aku merasakan sekidit rasa lapar melanda.

"Thal, sarapannya mau dibawa ke kamar aja atau kita mau ketempat breakfast?" Tanya ku yang sepertinya berhasil memecah lamunannya.

"Hm... Disini aja kali ya, malas keluar kayanya."

"Hahaha... masih ngantuk ya non..." sahutku seraya membelai lembut puncak kepalanya dan dijawabnya dengan anggukan dan senyum manis. "Yaudah aku ke dalam dulu." Lanjutku sambil menuju kedalam kamar untuk menghubungi orang hotel via telepon agar mengantarkan breakfast untuk kami kekamar. Setelah selesai memesan beberapa menu breakfast aku pun kembali pada Thalia yang sudah kembali dengan lamunannya. Anak ini memang senang sekali ngelamun kalo dibiarkan sendiri.

Tak sampai setengah jam makan yang ku pesan sudah datang. Aku minta diantar ke pool saja, karena sepertinya Thalia masih asik disana. Ku lihat Thalia sudah membatu petugas hotel menaruh piring-piring berisi makanan diatas meja. Ia pun tersenyum ketika aku berjalan menghampirinya.

"Makasih ya bli." Kataku pada petugas hotel yang telah mengantarkan makan sambil menyisipkan beberapa lembar uang ditangannya saat berpapasan dengan diikuti ucapan terima kasih tanpa aku menoleh lagi padanya.

"Makan deh Thal..." Kataku sambil menyambar sepiring nasi goreng.

"Iya, kamu makan aja dulu... Aku masih belum lapar." Mendengar kalimatnya aku spontan menaruh kembali piring yang tadi ku ambil.

Thalia mengangkat kedua alisnya penuh tanya mengapa aku menaruh kembali makananku. Aku tak menggubrisnya, aku malah merebahkan tubuhku di kursi santai panjang pinggir kolam renang.

"Lho kok gak jadi makan Rob?" Thalia masih heran melihat aku yang malah rebah santai bukannya makan.

"Tau tadi belum lapar mah aku gak pesan sekarang Thal..." Jawabku dengan malas. Kemudian ku pejamkan mataku.

"Iya deh aku makan... sekalian mau minum vitamin juga soalnya nanti."

"Naaahhhh gitu doooooong..." Sahutku dengan senang dan langsung bangkit dan kembali piring nasi gorengku dengan cepat. "Aku kan lapaaarr..." Lanjut ku dengan ukiran senyum pada wajah Thalia.

Setelah makan aku lihat Thalia langsung menuju ke dalam kamar, mungkin untuk meminum vitaminnya. Ku baringkan kembali tubuhku di kursi panjang, rasa kantuk sehabis makan menyerang dan akhirnya berhasil aku pejamkan mataku.

YOU...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang