#8

83 2 0
                                    

Setibanya di Dieng aku menepikan mobil di penginapan Bu Jono yang katanya banyak bagpacker menginap disana. Waktu masih di Purwokerto aku sudah membooking kamar disini, dan ternyata kami hanya dapat satu kamar. Untungnya Thalia tak masalah dengan itu jadi ya aku ambil saja kamar itu. Jadi waktu tiba di penginapan aku dan Thalia bisa langsung masuk kamar.

Aku membawa semua barang yang akan dibawa ke kamar, sebelihnya cukup di tinggal saja di mobil. Kebetulan kaca jeep Surya gelap jadi masih aman jika taruh-taruh barang di mobil. Lagi pula barang yang ku tinggal juga hanya pakaian dan makanan.

Ketika kami tiba di kamar ternyata tidak sesuai dugaan, kamar yang aku pesan adalah kamar dengan dua tempat tidur tapi saat masuk yang ada hanya satu tempat tidur besar. Mau tidak mau kami kami tetap menempati kamar itu. Walaupun terbilang penginapan murah tapi di penginapan Bu Jono cukup bersih dan aman. Semakin sore udara di Dieng semain dingin.

"Udah semua kan? Ke komplek Candi Arjuna yuk Thal..." Ajak ku. yang langsung di setujui Thalia dengan senang hati.

"Planning kita kesini mau kemana aja Rob?" Tanya Thalia saat kita sudah berada dalam jeep.

"Jujur aja sih, gue juga baru ini ke Dieng. Gak tahu bakalan sedingin ini. Tapi tadi gue sempet tanya sama orang yang nginep di sebelah kamar kita katanya besok dia mau naik ke Sikunir terus dia ngajakin kita join. Lu mau kan join?"

"Yaudah. Toh di Sikunir kan kita cuma bisa lihat sunrise. Nanti abis dari Candi arjuna kita ke Telaga warna ya Rob. Yang gue baca sih katanya disana bagus banget."

Aku sempat terkejut kalau ternyata Thalia lebih tahu tempat-tempat di Dieng. Ada untungnya juga minta kado ulang tahun buku-buku wisata Indonesia. Setidaknya dia jadi tahu tempat-tempat bagus di Indonesia melalui buku-bukunya. Satu yang aku tahu lagi tentang Thalia. Dia tidak semanja yang aku pikir. Meskipun Mom dan Dad nya memberikan semua keinginannya tapi Thalia tidak membuat dirinya sendiri ketergantungan dengan orang tuanya.

Saat tiba di komplek Candi Arjuna kami disuguhkan dengan pemandangan candi yang memang benar seperti perkomplekan candi, tapi disini tidak ada arca seperti komplek-komplek candi pada umumnya. Disini kami benar-benar melihat pemandangan yang asri, udara yang tidak tercemar, yang pastinya tempat di pulau Jawa yang dinginnya mencapai nol derajat celcius.

Aku melihat Thalia yang sepertinya begitu memanjakan penglihatannya, sampai-sampai ia melupakan aku yang ada disampingnya. Karena iseng aku membidikan kameraku pada Thalia yang masih asik melihat-lihat sekelilingnya.

"Kompleks candi ini pertama kali ditemukan pada abad 18 oleh seorang tentara Belanda, Theodorf Van Elf. Saat pertama kali ditemukan, kondisi candi tergenang air. Upaya penyelamatan candi pertama kali dilakukan oleh HC Corneulius yang berkebangsaan Inggris sekitar 40 tahun setelah pertama kali candi ini ditemukan. Usahanya kemudian dilanjutkan oleh seorang berkebangsaan Belanda bernama J Van Kirnbergens." Cerita Thalia masih dengan matanya yang menatap kedepan. Aku hanya diam mendengarkannya sambil terus memotrennya dan sekelilingnya.

"Hanya Candi Arjuna yang memiliki candi sarana, yaitu Candi Semar. Candi sarana itu candi yang digunakan sebagai tempat berkumpul atau menunggu para umat sebelum masuk ke candi utama. Candi Arjuna, sebagai candi utama di kompleks ini juga diperkirakan sebagai candi tertua, diperkirakan dibangun pada abad 8 Masehi oleh Dinasti Sanjaya dari Mataram Kuno. Kompleks Candi Arjuna biasa digunakan sebagai tempat pelaksanaan Galungan. Selain itu, kompleks ini kadang juga digunakan sebagai tempat pelaksanaan ruwatan anak gimbal." Lanjut Thalia. Aku tidak tahu harus bertanya atau berkata apa. Thalia benar-benar membaca bukunya untuk tahu segala hal tentang negerinya. Aku semakin salah menilainya. Dia bukan wanita yang seperti ku pikir. Dia wanitaku yang cerdas.

Aku berjalan mendekatinya, melingkarkan tanganku pada leher Thalia. Kemudian aku mengecuk kepalanya singkat. "Good girl..." Katanya seraya menuntunnya dalam rangkulanku untuk lebih dekat ke candi Arjuna.

YOU...Where stories live. Discover now