Chapter 2 (The True Power)

77 3 0
                                    

Sekarang mereka berlima sudah diposisinya masing- masing, terlihat disana pasukan militer negara sudah bersiap dengan formasinya, dan penyerangan White Order juga sudah akan dimulai, pasukan militer negara terlihat menggunakan rompi atau armor pelindung mirip seperti yang hiru pakai sekarang juga sudah mulai saling menembaki dengan pasukan White Order yang terlihat memakai seragam armor serba putih, terlihat jelas disana peluru-peluru laser saling membalas menembaki, suasana sekitar sudah mulai tertutupi debu yang tertiup oleh angin yang saat itu cukup berhembus kencang, dan suara-suara teriakan pasukan yang tertembak juga sudah mulai terdengar di kedua belah pihak.

Peperangan tidak hanya terjadi di darat saja, di udara pesawat militer dan pesawat White Order juga sudah saling menembaki, memang teknologi pesawat White Order sudah lebih maju dari pasukan militer negara, tapi pasukan militer negara masih bisa memberikan perlawanan yang cukup sengit.

Saat ini Elsa juga sudah berada di posisinya, dia terbang menggunakan sayap berwarna emas yang berkilauan sambil bersembunyi dibalik gumpalan putih awan yang cukup tebal sehingga membuatnya tidak terlihat oleh pesawat militer atau pun pasukan White Order, Elsa tetap pada tugasnya yaitu melihat situasi dan memastikan agar teman-temanya yang berada dibawah tetap aman dan tidak terlihat.

Sedangkan dibawah Audri dan Bima yang bersembunyi di dalam runtuhan gedung yang lokasinya agak jauh dari titik lokasi perang sedang bersiap untuk maju untuk membantu pasukan militer negara.

perang sudah berjalan cukup lama, dan saat ini pasukan militer sudah mulai menghadapi pasukan White Order, banyak pasukan militer yang sudah tewas akibat serangan white Order, terlihat sekarang pasukan militer yang sudah mulai terpojok, karena memang sejak awal pasukan militer negara sudah kalah jumlah.

Banyak pasukan militer negara yang sudah memilih menyerah, karena 70% negara dari seluruh dunia sudah berhasil dikuasai oleh White Order, mereka menganggap sudah tidak ada harapan lagi untuk melawan, jadi tidak heran jika hanya dalam waktu sebentar saja pasukan militer negara sudah terdesak.

"Saatnya giliran kita"

Audri dan Bima segera melesat dengan kecepatan penuh, mereka langsung tiba ditengah tengah pasukan White Order, karena keadaan saat itu yang sedang tertutup debu dari sisa puing puing gedung yang hancur membuat audri dan bima tetap tak terlihat.

"[Weapon up]"

Munculah sebuah cahaya ungu yang hampir mirip dengan warna armornya berbentuk pedang yang panjang atau pendeknya bisa diatur sesuai keinginan dari atas kedua genggaman lengan Audri, kemudian dia bergerak dengan sangat cepat dan membelah kerumunan pasukan White Order, tanpa disadari oleh siapapun dalam sekejap Audri sudah bisa merobohkan sekitar 100 pasukan White Order.

"Ahhhhhhhhh"

"Ada apa ini kenapa kalian tiba-tiba terja... Ahhhhhhh"

Suara teriakan dari pasukan White Order mulai terdengar, ekspresi kebingungan dan ketakutan nampak jelas di setiap pasukan White Order, karena mereka tidak mengetahui apa yang terjadi sebenarnya.

"[Weapon up]"

Sekarang giliran Bima, berbeda dengan weapon milik Audri, weapon milik Bima berbentuk panah, tapi tanpa tali dan anak panah tidak seperti pada kebanyakan panah yang lainnya, panah Bima mengeluarkan tali dan anak panah berbentuk cahaya secara otomatis apabila Bima sudah dalam posisi akan memanah.

"Hebat sekali alat ini aku bisa memanah tanpa harus memiliki keahlian memanah"

Terdengar seperti hembusan angin kencang ketika bima menarik panahnya, Bima bisa mengeluarkan berbagai jenis anak panah, mulai dari satu anak panah yang bergerak lurus seperti biasa, sampai anak panah yang bisa terpecah menjadi sepuluh bagian, anak panah milik bima bisa melesat begitu cepat sampai tidak bisa terlihat oleh mata.

SwitchWhere stories live. Discover now