Chapter 3 (Hiruma Elrich)

67 2 0
                                    

Hari ini keadaan yang tidak biasa terlihat di markas pasukan White Order, markas yang sangat besar yang pernah terlihat di negara ini, bahkan besarnya melebihi markas pasukan militer, dan didalam sebuah aulanya sudah ada sekitar 500 pasukan elite yang terlihat disana, masing-masing memiliki persenjataan sengat berbeda dari pasukan biasa, dan jika didekati akan terasa jika setiap anggotanya memiliki aura membunuh dan kemampuan fisik yang hebat, karena memang pasukan ini biasanya digunakan White Order untuk menghancurkan pasukan militer suatu negara besar, mereka semua terlihat berbaris dengan sangat rapi sambil menghadap kearah seseorang yang sedang berbicara didepanya, orang tersebut tidak lain adalah salah satu jendral sekaligus pimpinan tertinggi White Order yang menggunakan topeng, jendral itu seperti sedang memberikan arahan dengan santainya, tapi keadaan disana sangat hening dan semua pasukan itu terlihat mendengarkannya dengan seksama, ini membuktikan jika jendral itu sangat ditakuti dan di hormati, bahkan saking heningnya suarang langkah kaki dari pintu kiri aula sampai terdengar, suara langkah kaki itu perlahan mendekati jendral yang sedang berbicara di depan pasukan yang berbaris itu, sesampainya di depan jendral orang itu terlihat berdiri dengan tegak, kemudian dia agak sedikit membungkukan badanya sebelum akhirnya mendekati sang jendral lalu kemudian dia berbisik pada sang jendral.

"Jendral, Apa anda tidak terlalu berlebihan menggunakan 500 pasukan elite hanya untuk meyerang satu wilayah saja ?"

Sang jendral pun menjawab tetap dengan santainya, bahkan terdengar ada sedikit suara senyuman dari balik topeng yang dia kenakan.

"Aku hanya penasaran, siapa yang mengganggu rencana kita menguasai wilayah itu, dan seberapa kuat dia, jadi aku harus mempersiapkan semuanya dari segala kemungkinan"

"Baik jendral, saya mengerti"

Setalah semua arahan telah selesai disampaikan oleh sang jendral, kemudian dia pergi meninggalkan tempat itu, dia berjalan kearah lorong yang ada di depanya dengan langkah kaki yang santai, sambil berjalan dia membuka topeng yang dia gunakan, tapi sayangnya karena gelapnya lorong itu, hanya senyuman yang menggerakan sebelah bibir saja yang terlihat dari wajahnya, serta terlihat juga rambut berwarna kuning panjang yang sedikit keluar dari jubah putihnya, sang jendral pun kemudian sedikit bergumam.

"Kali ini pengganggu itu, tidak akan kubiarkan bertindak semaunya"

Dua hari sebelum pasukan elite white order menyerang wilayah hiru, terlihat disana dia dan teman temanya sedang berlatih untuk menghadapi peperangan lusa nanti, hiru biasanya berlatih didekat tempat dia berkumpul dengan temanya, karena tempat disana sangat cocok dijadikan tempat untuk berlatih, ada beberapa reruntuhan bangunan yang tidak terpakai, dan juga ada tanah kosong yang sangat luas disana.

Wussshhhh... Suara hembusan angin yang sangat kencang dengan di ikuti oleh debu yang sangat tebal, dan terdengar beberapa suara ledakan disana yang berasal dari hiru beserta teman-temanya.

"[Weapon up], Shining arrow"

Bima menarik anak panahnya dan panahnya mulai mengeluarkan cahaya yang dia arahkan ke atas, melesatlah 1 anak panah keatas yang kemudian terpecah menjadi 10 bagian.

"[Wings effect], Protector"

10 anak panah yang tadi Bima tembakan bisa ditahan sekaligus oleh protector milik Elsa yang saat ini sedang terbang menggunakan dua sayap emasnya yang berkilauan diatas, kemudian dari bawah sebuah cahaya muncul dari lengan audri, dia mengambil ancang-ancang untuk melopat keatas dengan sepatunya dan kembali menyerang protector milik Elsa.

"Lightning spear"

Protector Elsa berhasil Audri tembus, dan itu membuat Elsa terkena sedikit goresan dari pedang milik Audri, hal itu membuat Elsa marah yang membuat dia mengerutkan sedikit wajahnya, dan kali ini dia bersiap melakukan serangan balik dengan kekuatan penuh.

SwitchWhere stories live. Discover now