06 : Acara

712K 36.2K 4K
                                    

CERITA INI SUDAH TERBIT MENJADI BUKU DAN TERSEDIA DI SELURUH GRAMEDIA INDONESIA!

Baca skrg!! Kalo perlu punya versi bukunya😘😘

....


ASYA POV

AKU tengah mencoba menutup mataku yang sudah sejak kapan aku berpura-pura, alhasil tetap saja aku tidak bisa tertidur. Aku mendengar seseorang keluar mobil dan beralih ke pintu dekatku. Saat aku hendak membuka mata, aku mendengar suara pintu terbuka.

Entah pikiran dari mana aku berpura-pura untuk tertidur. Astaga, apakah aku bermimpi Fano akan mengangkat tubuhku? Itu benar-benar mustahil-

Tunggu!

Badanku panas dingin seketika, dan aku tercekat karna pada kenyataannya tubuhku melayang.

Fano menggendongku!

Dengan hati-hati Fano berjalan, ya Tuhan...selamatkan jantungku.

Di gendong ala bridal style, membuatku merasa terhormat, aku merasa Fano kini tengah menaiki tangga. Aku tidak tahu pasti sekarang jam berapa, yang pasti langit belum gelap.

Dan yah, acara gendong-gendongannya selesai. Fano sepertinya telah membaringkanku dikasurnya. Tak ada suara membuatku takut, aku ingin membuka mataku tapi takut Fano masih berada disini.

Hening cukup lama, membuatku jengah.

Sebuah benda kenyal menempel dibibirku. Aku tersentak, astaga! Bibirku? Nafas Fano menerpa wajahku, dia akhirnya melepaskan pagutannya sepihak, lalu beralih ke keningku.

"Kenapa keluar keringat?" Gumam Fano terdengar seperti berbisik namun untuk dirinya sendiri. Aku pucat pasi dan masih dalam kepura-puraanku.

Keringatku mengalir, mungkin karna aku menahan diri sedari tadi dan juga karna cara Fano memperlalukanku. Aku merasakan ibu jari Fano mengelap keringat yang ada di dahiku.

Fano membuatku kepanasan luar biasa. Aku berharap Fano cepat-cepat pergi agar aku bisa bernafas lega.

Fano berpikir mungkin AC nya tidak dingin maka dari itu dia langsung menurunkan suhunya agar lebih dingin.

Setelah Fano pergi, aku baru bisa bernafas lega. Rasanya benar benar seperti diambang kematian. Aku mengubah posisi tidurku menjadi menyamping lalu memegangi pipiku yang sepertinya sudah seperti kepiting rebus.

Rasanya diriku ingin berteriak sekeras mungkin. Sepertinya...yah sepertinya aku sudah terjerat dalam pesona lelaki itu,

Fano, suamiku.

***

Waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam, aku sudah siap dengan Dress yang sudah di pesankan Fano untukku, aku rasa sepertinya dress yang di belikan Fano tidaklah murah, bahannya pun tidak panas seperti dress yang aku punya.

Acara SMP sekolah Fano, haruskah ia mengajakku? Aku sebenarnya tidak yakin dengan itu, pasalnya aku dan Fano menikah saja by accident, mungkin berita Fano yang menikahi gadis culun sepertiku sudah tersebar luas.

Seberusaha mungkin aku menghilangkan kegugupanku. Kalau bisa bilang, aku tidak mau ikut Fano, jujur aku takut. Takut kembali mendapatkan tatapan sinis dari orang-orang.

Asya Story (SELESAI)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant