20 : Terpancing

557K 33.5K 12.4K
                                    

PERLAHAN Asya membuka novelnya lalu dengan segera membacanya. Ya, buku yang ia beli baru sempat di bukanya hari ini. Sebenarnya rasa penasarannya sudah lama, namun waktu tidak mendukungnya.

Nah, mumpung hari ini tidak ada pekerjaan yang harus Asya lakukan, gadis itu mulai membaca prolog dari buku yang dibelinya saat itu. Judulnya Nikah Muda.

Asya senang saat membaca awalnya, nyaris sama persis dengan kisahnya. Hanya saja perbedaannya, tokoh utama di bukunya lebih naas lagi karna tidak punya kedua orangtua.

Tak butuh berhari hari, hanya dengan 3 jam, Asya mampu menamatkan bukunya. Alhasil, matanya bengkak karna kisah tentang gadis bernama Inayah begitu menyedihkan.

Kenapa sad ending? Pekik Asya kesal. Air matanya sudah berderai, entah mengapa rasanya ia benar benar terbawa suasana. Si tokoh utama yang ada di dalam buku itu meninggal. Inayah lebih memilih bunuh diri, astaga...Asya benar benar tak kuasa menahan tangisnya.

Mendengar isakan, Fano langsung masuk ke dalam kamar setelah lama sibuk dengan laptopnya. Ia menatap asya khawatir.

"Kenapa Sya? Kok nangis?" Mendengar suara Fano, Asya langsung mengelap sudut air matanya.

"Aku cerita boleh?" Tanya Asya. Fano mengangguk menunggu kelanjutan Asya.

"Jadi gini, aku tuh baca novel. Kasian banget peran utamanya, di hamilin kakak kelasnya, tapi kakak kelasnya gamau tanggung jawab. Udah gitu ya-" Asya menarik nafasnya dalam dalam,

"Kamu kepo nggak Fan?" Tanya asya, Fano mengangguk malas. Sebenarnya ia malas mendengar cerita gadis itu.

Asya mengusap air matanya, "TEMEN COWOK ITU MALAH YANG TANGGUNG JAWAB! Kan yang hamilin si Sena tuh, si berengsek. Tapi ya allah aku baper banget fan sama temennya sena. Dia rela relain tanggung jawab coba,padahal bukan perbuatannya."

"Udah gitu ya...cowoknya tuh dingin banget mirip banget sama kamu fan. Udah cuek, rada nyebelin, terus-" Asya menghentikan ucapannya ketika wajah fano mendatar. Ya memang sih sedari tadi ia hanya menatapnya datar.

tapi, sepertinya ia salah bicara.

"ekhm.." Asya berdeham pelan, lalu menyengir kuda, "Maksudnya tuh..hm, gitu lah ya pokoknya. Mau tau nggak Fan?! Cowoknya kan namanya Derza ya, nah si Derza itu saking cueknya buat si peran utama yang namanya inayah sakit hati. Ya gimana nggak sakit hati coba, orang cuek banget. Emang bajingan banget itu si Derza! Di situ rasa kagum aku sama Derza mulai ilang!" Jelas Asya penuh emosi.

"Tapi..yang buat aku nggak bisa berhenti nangis itu, gara gara si Inayah bunuh diri. Dia, udah terlanjur kecewa. Dan yang lebih parahnya si Derza baru sadar kalo dia sayang banget sama Inayah...Hiks." entah karna efek hamil, Asya benar benar aneh sekali. Entah sejak kapan ia begini yang jelas ia benar benar menangis sekarang hanya karna buku.

Tangisnya membuat Fano mendengus pelan.

"Udah ceritanya?" Tanya Fano, Asya yang masih terisak mengangguk pelan.

Lalu Fano menariknya ke dalam dekapannya membuat Asya sontak terkejut.

"Itu namanya takdir." Ujar Fano membuat Asya terdiam mendengarkan.

Sembari mengelus rambut Asya, Fano kembali bersuara.

"Mungkin jalan cinta mereka begitu. Tapi gue mohon, lo jangan sama samain gue sama si Derza yang ada di buku konyol lo itu."

Asya mendongak, "kenapa?" Tanyanya tanpa sadar.

Lalu Fano sedikit menunduk, "Karna gue nggak bakal kayak dia. Gue beda. Gue emang cuek, tapi gue sayangnya sama lo emang udah dari awal."

Asya Story (SELESAI)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora