ᴘᴀʀᴀᴅɪsᴇ

8.2K 1.4K 104
                                    

Mark baru aja keluar dari kamar mandi habis selesaiin waktu mandinya. Dia liatin seisi kamarnya sambil mengusak rambutnya yang basah dengan handuk.

"Misa nginep disini mau ngga ya?"

Mark naruh handuk yang ia pakai tadi terus ngambil ponselnya, dia buka kontak gadisnya yang udah dia ganti jadi 'mine💚' itu terus dia memulai panggilan video dengan gadisnya.

Panggilan tersambung dan nampilin Misa yang lagi ngemil sisa snack yang mereka beli beberapa hari yang lalu waktu mereka pertama kali kencan di apartemen Mark setelah sekian lama.

'Mark?'

Mark ngga bisa nahan senyumnya. Apalagi waktu lihat mulut Misa penuh dengan snack itu.

"Enak banget makannya,"

'Gratis, enak. Ngapain nelpon?'

"Mau ngajak nginep di apartemenku, yuk?" Mark liatin Misa yang tampak berpikir. Entah apa yang dipikirkan oleh gadis itu.

'Aku mau, tapi ngga tau diijinin apa engga sama Mas Doy.' Misa lanjut ngemilin snack itu sambil liatin Mark sebelum akhirnya terhenti karena menyadari sesuatu.

'Kamu habis mandi ya? Pake baju ih! Jangan topless gitu.' Misa reflek nutup layar ponselnya pake tangan, ngga mau liat badannya Mark yang sedikit ke ekspos.

Tolong Misa ngamau liat gituan dulu, huhu.

"Ya nanti juga kamu sering liat gini, kan kamu juga nanti giㅡ"

'Kalo ngomong lagi aku nga jadi nginep'

Mark terkekeh, "yaudah, iya sayang. Habis ini aku pake baju ya. Kamu siapin barang aja deh, habis ini aku langsung kerumahmu. Aku minta ijin sama Mas Doy disana langsung."

'Kalo ngga dikasi gimana?'

"Yaudah, malemnya aku nyusup ke kamarmu. Gampang."

Misa memutar bola matanya malas, 'yaudah ayo sini.'

"Aku matiin ya."

Setelah melambaikan tangan pada kamera, sambungan video itu terputus. Mark menggunakan kaos hitam dan celana pendeknya kemudian dengan cepat menyambar kunci mobilnya dan berlalu kerumah sang gadis.




🌻🌻🌻




"Nginep ya. ." Doyoung tampak berpikir setelah Mark memberitau maksudnya datang kerumah Misa malam malam begini.

"Dipulanginnya kapan?" Tanya Doyoung sambil liatin Mark, mata ke mata. Memastikan dirinya sendiri untuk percaya pada lelaki di hadapannya ini.

"Pagi atau siang gitu."

"Yaudah boleh,"

Mark bersorak senang, itu artinya dia akan menghabiskan waktunya dengan Misa malam ini.

"Tapi ada syaratnya." Lanjut Doyoung bikin Mark liatin dia, "apa?"

"Jangan sampe kamu sentuh dia."

Mark ngangguk mantap, "aku gak bakal nyentuh Misa sebelum dia bener-bener resmi jadi milikku di depan tuhan sama keluarga kita."

Doyoung ikut ngangguk, sekarang dia benar-benar mempercayai lelaki Kanada itu.




🌻🌻🌻




Misa sama Mark udah di apartemen lelaki itu. Sang gadis hanya membawa guling kesayangannya untuk dia peluk malam ini.

"Mark, tidurnya gimana?" Misa liatin Mark pake tatapan polos. Dia daritadi udah meluk gulingnya ngeliatin Mark yang juga ngeliatin dia.

"Kita tidur sekasur?"

Misa ngerjapin matanya beberapa kali sebelum mengangguk, "iya."

Segitu Misa memberi Mark sebuah kepercayaan. Lelaki itu ngga bakal nyentuh Misa kok. Paling mentok peluk cium doang.

Misa dibawa sama Mark ala baby koala ke dalam kamarnya. Mark jatuhin Misa diatas kasur dan gadis itu malah tertawa.

Mark ikut naik ke atas kasur sebelum akhirnya memasukan Misa kedalam pelukannya, "Mi,"

"Hm?"

"4 tahun yang lalu kita kayak gini juga, tapi waktu itu kamu belum cinta sama aku."

Misa langsung liatin Mark dia ngebiarin laki-laki itu membawanya lebih dekat dalam sebuah pelukan, "sekarang kamu udah cinta sama aku. Makasih ya."

"Mark, segitunya kamu sama aku. ." Mata Misa berkaca-kaca. Dia ngga nyangka aja ada yang mau cintain dia sampai kayak gini.

Waktu itu Mark bilang dia bakal relain Misa. Tapi setelah semuanya, lelaki itu kembali dan membawanya kembali kedalam dekapannya.

Bahkan kali ini lebih hangat.

Misa sangat beruntung memiliki Mark di hidupnya.

Misa narik leher lelaki itu, memeluknya dengan sangat erat. Bahkan beberapa kali melayangkan kecupan di wajah tampan itu, Misa benar-benar mencintai lelaki itu sekarang.

"Mark aku cinta kamu!"

"Kamu tau ngga? Itu kalimat yang aku pengen dengerin dari kamu sejak 7 tahun yang lalu. Akhirnya aku bisa denger itu." Mark kecup dagu Misa sayang, dia bawa kepala Misa agar bersender didadanya.

Keduanya bersiap masuk ke alam mimpi sekarang, "mau berdoa apa untuk malam ini?" Mark ngusap rambutnya Misa sayang.

Misa liatin Mark sambil senyum, "aku mau habisin sisa hidupku sama kamu."

Paper Plane [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang