ᴅʀᴇᴀᴍ ʟᴀᴜɴᴄʜ

7.5K 1.2K 16
                                    

Misa daritadi nempelin kepalanya di punggung lebar suaminya. Beberapa kali ia layangkan kecupan dan menggesekan wajahnya disana bikin Mark menahan rasa gemasnya.

"Mi, peluk aja ayo. Jangan pelukin aku dari belakang gini." Mark ngusap tangannya Misa yang ada di pinggangnya.

Jadi tadi Misa nyuruh Mark buat munggungin dia dan Misa melukin dia dari belakang. Terus waktu Mark mau meluk Misa balik, dia ngerengek. Jadinya Mark ngga bisa bantah permintaan si manis.

"No, aku mau gini dulu."

"Kalo pelukan lebih nyaman lho." Mark masih berusaha bujuk si manis biar ngebiarin dia balikin badan dan peluk dia. Tapi tetep aja ngga dikasi.

Mark menghela nafasnya, istri hamil memang menggemaskan, tapi kadang sedikit menyebalkan. Oh, ayolah. Mark ingin berpelukan.

"Sayang," panggil Mark lagi, masih berusaha agar si manis melepaskan pelukan sepihaknya dan mau berpelukan dengannya. "Apa? Kalo minta lepasin lagi aku nga mau peluk kamu."

"Mau berenang?"

Misa secara otomatis melepaskan pelukan sepihaknya dan memilih naik keatas tubuh suaminya, menduduki perut lelaki itu, "berenang?"

"Kan disini ada kolam pribadinya. Aku lebih pilih kamu berenang air kolam di banding air laut."

Misa ngangguk bersemangat, seketika lupa dengan pertengkaran pelukan mereka. Wanita hamil itu turun dari tubuh Mark dan berjalan menuju kopernya, ingin mengambil baju renang.

"Kamu bawa yang aku beliin waktu itu?" Mark meluk Misa dari belakang, perhatiin istrinya yang masih menggeledah kopernya. Pipi Misa bersemu, dia mengangguk pelan.

"Ayo di pakai. Untuk apa di beli kalo ngga dipakai?"

Sekali lagi Misa mengangguk, dia lepaskan pelukan suaminya itu kemudian mendorongnya pelan, "kamu duluan aja kesana. Aku mau ganti baju dulu."

"Aku kan mau liat?"

"Nanti kamu liaat. ." Misa masih berusaha dorong lelaki itu. Ya Mark gampang cuma buka bajunya doang. Misa harus buka semua bajunya.

Akhirnya Mark ngalah dan milih buat keluar menuju kolam pribadi itu lebih dahulu dan ninggalin Misa di dalem kamar.





🌻🌻🌻





"Mark," Misa jalan mendekat kearah Mark yang udah basah oleh air kolam renang itu. Lelaki itu noleh, senyumnya mengembang ketika melihat betapa menggemaskannya Misa. Dia buka tangannya ingin si manis mendekat.

Misa jalan pelan-pelan masuk ke dalam air terus peluk suaminya yang lagi duduk di pojokan kolam renang. Iya kolamnya ada tempat duduknya gitu, jadi Mark bisa duduk disana.

Mark dudukin Misa di pangkuannya, menghadap kearahnya. "Mark, nanti ada yang liat gimana?" Lelaki itu menggeleng, menghilangkan pikiran negatif di kepala istrinya, "kita cuma berdua disini."

Misa ngangguk, dia kalungin tangannya di leher Mark dan nikmatin dinginnya air kolam itu. Kepalanya bahkan udah bersender di bahu lebar lelaki itu.

"Ayah. ."

Senyum Mark mengembang, lihat betapa manisnya Misa ketika memanggilnya dengan sebutan itu, "hm?"

"Kamu mau laki-laki atau perempuan?"

Mark usap punggung istrinya sayang, "apapun itu Misa, kalau itu dari kamu aku pasti seneng."

Misa terkekeh, "iya, harusnya aku ngga nanya itu ke kamu." tangan Misa gerak buat nangkup pipi tirus suaminya, "Mark, aku mau cium aja kalo gitu."

"Baby kita maunya kiss aja ya?"

Misa menggeleng, "kalo yang ini aku yang pengen. Aku suka bibir kamu."

"Mi, kita kenal dari smp lho padahal. Kenapa ngga kasi tau kalo kamu suka bibirku?"

". . . kan kita baru pacarannya."

Mark meluk pinggang istrinya, "kamu mau tau sesuatu? Hari itu, waktu aku mau pindah ke Kanada, aku liat kamu nangis. Aku pengen banget cium kamu, tapi kalo aku ngelakuin itu mungkin kamu bakal benci aku seumur hidup."

"Tapi sekarang kita lakuin itu setiap hari. Makasih udah nahan bertahun-tahun. Aku cinta banget sama kamu." Misa peluk kepala suaminya sayang.

Sore itu, di villa Maldives, Misa dan Mark menghabiskan waktu mereka bersama dengan mengenang masa lalu mereka kembali.

Paper Plane [✔]Where stories live. Discover now