ᴛɪᴍᴇ

7.3K 1.2K 131
                                    

Mark sama Misa mulai packing baju mereka kembali. Jadi setelah tau Misa hamil, mereka berdua memutuskan untuk pulang lebih awal dari waktu yang di tentukan.

Sebenernya yang packing baju itu Mark, awalnya Misa, tapi ya tau lah Misa disuruh diem aja karena takut dia kecapean. Padahal mah packing gitu doang ngga bikin dia capek.

Mark bangun dari jongkoknya setelah dia menutup resleting koper dan menggemboknya. Baju yang akan mereka gunakan udah dia keluarin, jadi Mark ngga perlu susah payah buat buka koper itu lagi.

"Mark, udah?" Misa lagi makanin sereal yang mereka beli beberapa hari yang lalu di atas kasur. Mark noleh waktu dipanggil, kakinya melangkah mendekati si manis, "udah."

Mark duduk di hadapan istrinya dan memperhatikan Misa yang masih fokus dengan mangkok sereal yang diisi susu vanilla itu.

Misa liatin Mark waktu di rasa lelaki itu sama sekali tidak mengeluarkan kalimat apapun, "ayah?"

Tangan Mark ngusap rambut istrinya sayang, "hm?"

"Kok diem aja? Ayo ngomong. Misa mau denger ayah ngomong." Apa ini sudah termasuk permintaan bayi yang ada di perut istrinya itu?

"Kamu gemesin banget kalo makan kayak gitu." Mark ambil tisu terus dia bersihin ujung bibirnya Misa sambil senyum, "belepotan."

"Mau?" Misa arahin sendok yang ia gunakan ke depan mulutnya Mark. Lelaki itu mengangguk, tidak menolak sama sekali  dan memasukan sereal itu ke dalam mulutnya.

Mark mengunyah makanan yang baru aja masuk kedalam mulutnya itu. Dia lagi-lagi perhatiin Misa yang udah kembali sibuk sama makanannya.

Lelaki itu milih buat naik keatas kasur dan nidurin kepalanya di bahu Misa, menikmati hari terakhir mereka bulan madu.

"Kalo babynya lahir, mau di kasi nama siapa?" Misa naruh mangkok yang sekarang udah kosong itu ke atas nakas terus ngusap perutnya yang masih rata.

"Tergantung, cewek atau cowok." Mark ikut ngelus perut istrinya beberapa kali sebelum melayangkan beberapa kecupan disana, "anak ayah ayo cepet keluar, ngga sabar main bareng."

"Mark, masih lama banget." Misa muter bola matanya malas nanggepin ucapannya Mark tadi. Lelaki itu terkekeh, "ngga sabar aku."

"Nanti kalo dia cowok, pasti ganteng kayak aku." Misa ngusap dagu suaminya sayang terus ngangguk, "iya kayak kamu."

"Kalo cewek, cantik, kayak kamu." Misa terkekeh mendengar kalimat yang Mark ucapkan tadi. Tangan keduanya bertaut dan sebuah kecupan mendarat di antaranya, "makasih Misa, udah kasi aku hadiah seindah ini."

"Kamu bikin aku malu ih." Misa nyubit pinggangnya Mark. Mark mengaduh, sedetik kemudian melayangkan kecupan di wajah si manis. Tidak membiarkan Misa kabur.





🌻🌻🌻





Sorenya Mark dan Misa memilih keluar untuk membeli oleh-oleh untuk keluarga mereka di rumah. Keduanya berjalan sekitaran pantai dimana terdapat berbagai dagangan disana.

Mark daritadi juga ngga ngelepasin tangannya Misa, dia ngga mau Misa sampe jauh dikit aja dari dia. Harus nempel terus.

"Mark, mamah mau baju ngga?" Misa liatin baju-baju yang di gantung di salah satu toko disana. Mark ngangguk, "mamah suka baju pasti."

Misa akhirnya ngambil beberapa baju buat mamanya Mark sama bundanya sendiri. Untuk papahnya Mark, sama ayahnya sendiri, Misa milih buat beliin dompet.

"Mas Doy aku beliin apa yaa" Misa masih liat-liat sampai dia nemuin gelang couple yang menarik perhatiannya.

Misa ambil itu terus liatin ke Mark, "Mas Doy sama Kak Jaerim kita beliin ini aja, babynya kita beliin mainan kucing-kucingan!"

Mark masih ngangguk aja, dia mah patuh ya. Dia ambil yang Misa pilih tadi terus dia bayar ke kasir. Misa masih lanjut berkeliling, kali ini untuk Kara dan Jaemin.

"Kara aku beliin apa yaaa" Misa tampak berpikir kembali, Mark ngusap rambutnya Misa, "apa aja sayang, pasti dia suka. Dia kan sahabatmu."

"Aku beliin kalung couple sama Jaemin aja harusnyaa!" Misa balik ke toko yang tadi bikin Mark ngga bisa nahan tawanya. Misa sangat menggemaskan.

Misa ambil sebuah kalung dengan inisial nama sahabatnya disana. K dan J. Misa berikan itu ke Mark, "ayo belikan ini untuk Kara sama Jaemin."

Mark ngangguk, lagi-lagi dia patuh dan langsung bayar barang itu ke kasir.

Setelah selesai membayar, Mark dan Misa memutuskan untuk kembali ke villa dan beristirahat karena besok mereka akan kembali pulang.





🌻🌻🌻





"MAS DOYYY!!" Misa tampak bersemangat menjawab panggilan video dari lelaki yang udah dia anggap sebagai kakak lelakinya itu.

Doyoung di sebrang sana tersenyum, 'jangan teriak gitu, ngga baik buat kesehatan bayimu.'

"Iya Mas, maaf. Hehe. Kenapa nelpon?" Mark ikut duduk di samping Misa dia liatin keduanya yang lagi berbincang itu.

'Ngga, saya mau mastiin kamu baik-baik aja. Besok mau pulang kan? Udah packing?'

Misa ngangguk, "Mark yang packing tadi, katanya aku nga boleh capek." Misa nyubit pipi suaminya sayang.

'Baguslah, dia ngerti cara jadi suami yang baik.'

"Jelas." Taulah ini siapa yang jawab.

'Yaudah, saya matiin ya. Kalian istirahat. Besok saya jemput di bandara.'

"Okey Mas Doy, Misa matiin yaa!"

'Misa,'

"Iya?"

'Besok hati-hati ya. Janji sama saya besok kamu bakal balik dengan selamat.'

Misa ngangguk dengan cepat, "aku pasti pulang dengan selamat, aku kan mau ketemu Mas Doy!"

Doyoung senyum, dia ngangguk dan panggilan video itu terputus.

BESOK PART TERAKHIR GENGS

Paper Plane [✔]Where stories live. Discover now