4. Wangi buku

40 3 0
                                    

Dimas memandangi gedung perpustakaan bertingkat tiga yang ada di hadapannya. Wajar rasanya Delia meminta bertemu di tempat ini. Kecintaan Delia pada buku menyamai kecintaan dirinya pada buku.

Dimas dan Delia sering menghabiskan waktu bersama di Harapan Book Corner yang merupakan satu-satunya tempat peminjaman buku komik terupdate di kampus mereka. Yah, komik, tepatnya satu komik detektif jepang yang sering ia baca bersama Delia. Pembicaraan seru mereka tentang alur cerita komik itulah yang merajut awal pertemuan mereka. Mereka bahkan sering membantu penjaga perpustakaan yang sedang menyampul buku.

Dimas melihat banyak anak kecil yang baru keluar dari pintu depan perpustakaan bersama dengan orangtua mereka. Ingin rasanya ia juga mengajak Kresna. Seperti dirinya, keponakannya itu juga senang sekali membaca buku. Dimas segera memasuki pintu perpustakaan dan menuju resepsionis.

"Selamat siang, ada yang bisa saya bantu?" Petugas wanita di hadapannya menyapa dengan ramah.

"Saya ada janji bertemu seseorang disini. Apa anda tahu dimana saya bisa bertemu dengan Delia?"

"Oh, Kak Delia. Dia sedang di lantai dua, baru saja selesai memandu acara story telling untuk anak-anak tadi."

"Lewat mana saya bisa menuju lantai dua?"

"Mari saya antar saja. Em, maaf nama anda siapa ya?"

"Saya Dimas, temannya Delia."

"Saya Gina. Kita lewat tangga ini ya."

Dimas mengikuti Gina, penjaga perpustakaan yang menerima kedatangannya di pintu masuk.
Mereka menaiki tangga ke lantai dua perpustakaan.

"Kak, ada yang cari." Ucap Gina saat membuka pintu ruang baca anak.

Dimas melihat Delia sedang merapikan panggung bersama teman perempuannya. Delia menoleh ke arah mereka dan langsung mendekat. Delia melihat Dimas di belakang Gina.

"Oh. Terimakasih ya Gin."

"Sama-sama kak Delia. Aku langsung ke bawah ya." Gina langsung berbalik dan menuju ruangannya di lantai satu setelah mendapat anggukan dari Delia.

"Tidak keberatan menunggu sebentar kan? Kami mau bereskan peralatan yang tadi dipakai lomba. Duduk di situ dulu ya." Delia menunjuk salah satu kursi di ruang baca itu.

Dimas menuruti Delia dan duduk di kursi. Ia melihat Delia dan temannya masih sibuk merapikan boneka-boneka dan kabel microfon. Ia pun melihat buku koleksi bacaan yang terdapat di lemari kayu warna-warni yang ada di sebelahnya.

Ia menarik satu buku anak dan membacanya. Tak terasa sudah tiga buku yang ia baca ketika tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya.

"Saya sudah selesai. Mau pindah tempat? Apa bicara disini saja?"

"Pindah tempat saja, sekalian makan siang. Punya usulan tempat?"

"Di taman jajan dekat sini mau?" Delia menawarkan.

"Oke," sahut Dimas.
----------------------------------
Sampai sini dulu ya good readers :)
Ditunggu vommentnya...

Did we met before?Where stories live. Discover now