NOVELTY 09: Dunianya dan Mimpi

253 36 105
                                    

Maaf atas keterlambatannya ya. Kukira kemarin itu bukan hari Sabtu, naskahnya memang sudah ditulis namun baru sebagian hehe, jadi agak meleset deh! Well, happy reading! 💛💙

ⓝⓝⓝ

Jaffar

Apa arti seseorang buat kalian?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apa arti seseorang buat kalian?

Bagi gue, punya seseorang itu kayak punya seisi dunia, sebab ketika dunia menjauhi gue. Gue masih punya dia, dan itu membuat gue merasa gak kesepian.

Jadi gue gak perlu takut sama dunia. Karena gue punya dia.

Tapi apa yang terjadi ketika orang itu pergi? Gue sendirian, dan sendirian itu gak enak.

Namanya Diane Navida, seorang cewek berambut panjang berwarna cokelat kehitaman dengan tinggi badan yang gak lebih dari leher gue, dengan suara lembut dan tatapan mata tajam sekaligus meneduhkan. Gue jadikan dia dunia gue.

Gue taruh dia di puncak teratas dalam hidup gue, sebab dia dunia gue.

But, it was long time ago. And after she left me alone, everything has changed.

Gue sendirian lagi, gue dicaci-maki lagi, gue dihina lagi, gue kedinginan lagi.

Tanpa ada yang peduli, tanpa ada yang memerhatikan, tanpa ada yang bertanya apakah gue baik-baik saja? Apakah gue kuat, apakah gue berdarah? Apakah gue menangis?

Sayangnya pertanyaan itu harus gue tanyakan ke diri gue sendiri sebab gak ada yang bertanya demikian. Gak ada yang peduli sama gue, semuanya menarik paksa gue masuk ke dalam dunia mereka. Semuanya merasa kalau dunia mereka lebih baik dari dunia gue.

Dan gue menolak mentah-mentah ajakan itu.

Karena gue tahu, dunia gue bakal pulang.

Dunia gue hanya sedang mencari dunianya sendiri.

Setelah kepergiannya saat itu, gue berpikir

'Ah, mungkin dia lagi mengejar cita-citanya. Biar nanti kita bisa berjalan bareng. Dia mungkin ingin kita sama-sama sukses dulu, baru nanti kira bareng-bareng lagi.'

Lama gue menunggu, lama gue duduk di kursi pengunjung indomaret depan kampusnya. Dia gak pernah datang lagi. Bahkan saat teman-temannya selalu pulang saat ada libur semester.

Diane gak pernah pulang lagi.

Lalu gue masih berusaha positif, mungkin dia masih sangat sibuk karena mengingat kesibukan anak kuliahan dan anak SMK gak akan pernah bisa dibandingkan. Tapi ketika semua teman-temannya wisuda, dan mulai bekerja. Dia masih sama.

Dia gak pulang.

Gak peduli berapa banyak es krim stroberi yang gue habiskan.

Gak peduli berapa banyak oreo yang gue beli buat dia sebagai hadiah kepulangannya.

NOVELTYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang