6. Daddy Got Fever

642 81 14
                                    

Euphoria menjelang hari Natal dan tahun baru terasa semakin antusias dalam keadaan terbatas. Perayaan hari-hari besar di tahun ini memang sangat memilukan. Walau begitu kebahagiaan itu masih sangat terasa, salju masih tetap turun, suhu masih tetap sama seperti tahun sebelumnya, pohon-pohon natal masih terusin indah dalam pertokoan tepi jalan. Namun ada yang berbeda di keluarga Seo.

Keadaan lengang tak seperti biasanya dapat dirasakan. Hanya ada tangis bayi sesekali.

"Eh Renjun." Panggil Jea saat ia melihat Renjun juga terlihat akan membuang sampah.

"Iya kak?" Jawab Renjun sambil memelankan jalannya setelah menutup pintu

"Are you okay?" Tanya Jea lirih saat ia dan Renjun tengah berjalan menuju basement untuk membuang sampah.

"Yeah.." jawab Renjun ragu "Kenapa kak?"

"No, tapi kelihatannya beda aja gitu tiga hari terakhir ini."

"Oh, nothing just happened." Renjun tersenyum kearah Jea lalu keluar lebih dahulu saat pintu lift terbuka.

"Syukurlah."

Mereka hanya berjalan sebentar karena jarak yang tak jauh dari tong sampah. Selesai itu mereka hanya kembali ke apartemen dengan keadaan diam.

"Oh ya Renjun kakak ada sesuatu buat kalian." Jea menghentikan acara hendak menekan password kala mengingat sesuatu.

"Yuk sini."

"Apa gak masalah ni kak?" Jawab Renjun kikuk karena ia sendiri belum pernah masuk apartemen tetangganya itu.

"No problem. Emang apa masalahnya?" Jawab Jea singkat lalu mesuk ke apartemen yang disusul Renjun.

"Nih kakak punya Jajanan banyak banget. kamu ambil ya, bagi-bagi sama Seo brothers." Yang di beri hanya meneruskan rasa canggungnya dengan menatap satu kantong besar berisi jajanan itu.

"Tapi kak ini banyak banget."

"Ya itu makanya kakak kasih ke kamu, itu masih ada banyak lagi padahal."

"Terus kenapa kakak beli sebanyak ini kalau kakak gak bisa habisin?"

"Itu oleh-oleh."jawabnya ringan dengan melanjutkan acara meneguk minuman digelasnya. "Kamu udah makan belum?"

"Belum kak, Jaemin belum selesai tadi masaknya." Jawab Renjun yang mendudukan diri disofa ruang tv itu.

"Kalian masak sendiri? Wah anak goals banget." Seru Jea yang tengah membawakan segelas air untuk Renjun.

"By the way, tapi kok tumben kalian sepi banget beberapa hari ini?" Kali ini Jea duduk santai dan membuka bungkus ciki yang berukuran lumayan besar.

"Oh itu, may be because Daddy get fever dan kami juga jadi makin sibuk."

"Pak John sakit? Ya ampun. Sakit apa? Udah berapa lama?" Shock Jea.

"Cuma demam kak. Dari kemarin sih bed rest-nya." Renjun bangkit dari acara sandaranya dan berdiri.

"Yaudah kak aku mau pulang sebelum kue putu ngamuk."

"Eh, wait." Jea berlari kearah dapur dan membuka salah satu kabinet yang berisi tumpukan makanan. "Kakak ikut, mau jenguk Daddy kamu."

Baiklah, jajanan yang diperoleh Jeanne adalah jajanan yang dibawakan oleh Yeji kemarin. Bahkan Jea sudah bilang untuk tidak membawakannya oleh-oleh jajanan karena ia sedang diet.

Yeji adalah teman pertama Jea di Korea. Ia sangat baik walau ia anak orang terpandang. Walau begitu ia sangat berhati-hati untuk memilih teman. Ini sudah terhitung tahun ke tiga persahabatan Jea dan Yeji yang membuat Yeji menganggap adik tingkatnya itu sudah seperti saudaranya sendiri.

Babies Need You | Johnny Seo Ft Nct Dream Ot7Where stories live. Discover now