13. Everything is Fine

448 60 15
                                    

Semua akan hancur pada waktunya dan kehancuran itu akan kembali membaik oleh waktu. Jea percaya itu dan sedang meyakinkan dirinya yang sesenggukan dalam dekapan sang kakak. Tidak mungkin ia akan terus menangis dalam pelukan Kun seperti bayi.

Kun hanya bisa merundung kepalanya dengan pikiran yang mengumpat. Bagaimana ia bisa lengah dan membiarkan adik semata wayangnya merasakan sakit dari sebuah penghianatan. Ia juga tak habis pikir kenapa adiknya sebodoh itu dengan memaafkan keparat bernama Yuta.

" Bang."

" Hmm..."

" Maaf." Kun menunduk untuk menatap adiknya yang mendongak lucu kearahnya. Tidak itu lebih terlihat mengenaskan bukan lucu.

"Untuk apa hmm?" Tanya Kun lembut seraya mengusap sayang air mata di pelipis sang adik.

" Untuk kebodohanku."

"Kamu tidak bodoh, itu hanya dampak buruk cinta buta. Sekarang perasaanmu sudah lebih baik?"

Jea mengangguk tetapi ia semakin mengeratkan pelukannya dan kembali menyamankan sandaran kepala pada dada Kun. " Sudah lebih baik."

Kedamaian kakak adik itu seketika buyar ketika ada gedoran pintu dan bunyi bel. "Permisi Jea!!"

"Itu suara kak John deh bang."

"Ngapain coba manusia kekar itu gangguin sesi manja adeknya Abang?" Tanya Kun enteng di beri picingan mata oleh Jea.

"Aku buka dulu deh." Jea segera beranjak dari kasurnya dan meninggalkan Kun yang tertegun. Kun bingung dengan adik anehnya itu. Apa benar ia bodoh?

Seberkas senyum terpahat di mulut Kun. " Ibu berhasil mendidik Jea. Lihatlah gadis penuh kasih dan maaf itu Bu. Dia benar-bemar adik Dean Kunlavie yang baik hati."

Disisi lain Jea dibuat kebingungan karena Johnny yang terlihat gusar dengan Jisung yang menangis digendongannya.

"Kenapa kak?"

"Boleh saya titip Jisung sebentar? Ini keadaan darurat." Jawab Johnny yang masih sibuk menenangkan sang bungsu.

Jea mengambil alih Jisung dari Gendongan Johnny seraya mengangguk. "Biar Jisung saya yang jaga."

"Terimakasih Jea, saya akan cepat kembali."

"Kak!" Johnny menoleh kearah Jea dengan tatapan penuh arti. "Selesaikan dulu apa yang harus diselesaikan. Biar Jisung saya yang jagain sampai urusan kakak selesai."

Johnny tersenyum penuh arti lalu mengangguk pasti dak tak berselang lama ia berlari meninggal kedua orang yang ia sayang.

"Everything gonna be okay baby. Everything is Fine so you no need to cry."
(Semua akan baik-baik saja. Semua aman jadi tidak perlu menangis.)

Jeanne adalah gadis yang sulit ditebak. Ia sakit tapi semua rasa itu hilang jika ada rasa cinta diantara itu. Seperti cintanya pada Seo bersaudara. Ia menimang baby Jisung seraya berjalan memasuki rumah. Bayi itu meminum susunya dengan bibir tersenyum dan mata berbinar menatap Jea.

Jea tak dapat menepis rasa bahagia kala melihat bayi digendongnya. Setidaknya hingga

"Ngapain si beruang?" Tanya Kun yang baru keluar dari kamar Jea. Ia seketika bingung melihat Jea dengan bayi digendongannya.

"Si Jisung kan?"

"Iya bang."

"Ngap..." Jea segera menahan abangnya yang sudah dipenuhi pikiran negatif "sssttt... Ini baby bang bukan bapaknya jadi gak usah emosi."

"Ya tapi kamu..."

"I'm happy with this. And this is my Bussiness."

"Terserah kamu lah Jea Abang lelah mau tidur aja."

Babies Need You | Johnny Seo Ft Nct Dream Ot7जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें