10. Hi Trauma

649 68 52
                                    

Pagi yang indah berjalan sangat menyenangkan setelah hari libur dihari natal kemarin. Keluarga kecil Mr. Seo kini terlihat lebih baik. Namun, acara pesta keluarga tak berhenti disana. Masih dihari libur ini Johnny memilih untuk bersama keluarga dan membahas ringan pekerjaan bersama para atasan kantor yang memang sahabat Johnny sendiri.

Karena Perayaan di bulan Desember tak berhenti di hari natal, masih ada new year party. Dan saat ini Jea yang sedang melaksanakan tugasnya untuk mengasuh Jisung dan Chenle pun harus terganggu. Ia diminta untuk masak beberapa makanan yang ia bisa masak karena akan ada tamu kantor Johnny yang datang.

"Oh ya Chan." Haechan yang tengah asik mencuci beras itu menoleh.

Iya dia kalah lagi main batu, gunting, kertas jadi hukumannya adalah menanak nasi. Dan memang itu keahlian Haechan.

"Kenapa Jaemin dipanggil Na? Namanya kan Jaemin gak ada unsur Na nya gitu."

"Hahaha iya kan kak. Dia emang ga jelas kayak hidupnya." Haechan melanjutkan tawa puasnya.

"Chan serius ih."

"Oh itu karena namanya ada suku kata Na-nya kak." Jawab Haechan datar seraya memasukkan beras tadi pada alat penanak nasi.

"Jadi kami itu punya nama Inggris masing-masing. Jadi nama Inggrisnya Jaemin itu Nadhif. Kata Daddy itu juga bukan nama Inggris sih."

"Terus?"

"Dari bahasa Arab. Biar kelakuan Daddy gak nitis banget ke Jaemin ."

"Heh Chan."

"Terus. Terus aja ghibahin daddynya. Belum aja Daddy kutuk kamu jadi batu."

"HAHAHAHA Daddy ngelawak, dikira zaman Malin Kundang." Haechan tertawa lepas meski sang Daddy masih berdiri kokoh di depannya hanya terhalang pantry.

"Eh tunggu. Kok kamu tahu cerita Malin Kundang?"

"Oh mommy dulu suka bacain dongeng sebelum tidur dan di salah satu cerita ada kisah itu." Jawab Jaemin santai yang baru saja tiba di sebelah daddynya berdiri dan ikut memotong apel yang dikupas Jea barusan.

"Kak Na bantu dad yuk. Siapin tempat barbeque." Ajak John pada si bungsu dari kembar empat.

Jaemin yang setengah enggan itu hanya patuh mengekor pada sang Daddy.

"Ada yang bisa Jeno bantu kak?"

"Nothing Jen. Eh kenapa kesini? adek sama siapa?" Jea melihat kehilangan pada arah ruang keluarga karena tidak lagi emndapati asuhanya di sana.

"Chenle sama kak Mark kalau adek Ji sama kak Njun." Jeno baru saja hendak memotong wortel jika saja Jaemin tidak merebutnya.

"Na apa si..."

"..kak Jen dipanggil Daddy suruh bantuin benerin rak tuh. Aku aja yang bantuin kak Jea." Jeno menatap yang lebih muda. Tampak ia sangat lesu.

"Kamu sakit?"

"Nggak."

"Terus kenapa lesu banget?"

"Oh ini kena sinar matahari tadi diluar." Jawab Jaemin tanpa rasa dosanya dan lanjut memotong sayuran. Jeno melihat skeptis penuh tanda tanya.

"Ha? Gimana?"

"Aku kan vampir jadi ga bisa kena sinar matahari." Ya. Jaemin adalah Jaemin walau dipanggil Na. Alhasil ia dihadiahi toyoran ringan dari sang kakak. Jeno tak melepas tangannya dari kening Jaemin saat dirasa ada yang aneh.

"Kamu lupa minum obat ya semalem?" Pertanyaan Jeno dijawab anggukan oleh lelaki manis beraura snowball yang lesu itu.

"Kan kebiasaan." Jeno berjalan menuju kamarnya lalu kembali dengan segelas air dan dua butir pil berwarna Putin berbeda bentuk ditangannya.

Babies Need You | Johnny Seo Ft Nct Dream Ot7Where stories live. Discover now