7. Day 1st

533 76 37
                                    

Semula sunyi. Hanya ada gadis bernama Jeanne didalam apartemennya yang sedang memasak. Tangannya cekatan memotong sayuran seperti ahli. Detak jam, kemericik air, ledakan-ledakan kecil air yang mendidih dan lantunan lagu paradise oleh nct mengiringi kegiatannya.

Pandang dan perhatiannya teralih kala pintu ada yang mengetuk pintu utama apartemen nya. Tak lama belnya juga berbunyi.

"Iya, tunggu sebentar." Ucap Jea seraya melepas apron yang melekat pada tubuhnya dan dengan cepat memasukkan sayur pada panci berisi air mendidih.

Dia hanya berjalan santai menuju pintu utama yang sangat dekan dari pantrynya.

"Hi, baby." Kedua orang terkejut itu terlihat sangat bahagia begitu menemukan diri satu sama lain setelah Jea membuka pintu

"Kak Chan."

"Baby Jea kak Chan udah tua ternyata." Jawab lelaki bernama Chan tersebut. Ia duduk lanjut duduk ke sofa langganan tamu itu setelah mengusak gemas rambut Jea.

"Iya dong masa mau jadi adek kecilnya kakak terus." Jawab Jea yang kini kembali ke pantry.

"Kakak mau hot choco atau tea?"

"Chamomile aja." Jawab ringan tamu itu dengan memainkan jarinya untuk mengetuk-ngetuk tepian sandaran sofa.

Pandangannya mengedar pada setiap sudut ruang memandangi dinding yang bebas dari gantungan itu. Hanya ada sepasang vas berisi bunga aesthetic yang fotogenik dimeja sisi jendela. Dengan matahari yang sore yang menyorot pada jendela itu akan membuat indah sudut ruang yang aesthetic itu.

"That the spot of this room." Ujar Jea yang menyuguhkan chamomile tea dan hot choco dimeja.

"Yah look so good." Chan memposisikan duduknya untuk berhadapan dengan Jea. "Kamu tau? Tadi Yeji marah kek kakak waktu bilang mau ketempat kamu." Tawa renyah Chan pecah sesaat sebelum ia menyeruput tehnya.

"Lagian kak Chan aneh, kan tujuannya buat periksa pasien kenapa malah kesini?" Jea melipat kakinya untuk sila lalu menatap Chan kembali.

"Pacar kamu gak kesini?"

"Lagi pulang kampung dia." Balas Jea singkat.

"Jadi, bagaimana keadaan pasien Johnny Seo dokter Christopher Bang?" Kemunculan dokter Doyoung yang tiba-tiba ke rumah Jea membuat dua insan tak jelas itu terkejut.

"Tidak ada yang perlu di khawatirkan karena itu hanya gejala bukan DBD sebenarnya." Jea mengurungkan niatnya untuk mengambil kacang di toples saat dokter Doyoung muncul tiba-tiba.

"What? DBD? I mean gejala?" Chan hanya mengangguk.

"Itu bahaya dong dok." Lanjut Jea.

"Iya, tapi untungnya cepat ditangani sempat sudah jadi DBD lebih chaos." Chan membenarkan sedikit kemejanya. "Sering-sering liat pak John ya kasian dia."

Ia hanya mendapat anggukan dari Jea yang tengah menikmati hot choconya.

"Kak Chan kan dokter nih berarti temennya dokter Doyoung dong."

"Heh bukan karena sesama dokter jadi saling kenal ya. Tapi untung yang ini kenal. Kami di rumah sakit yang sama dan dia senior kakak." Jawab Chan uang kini sudah rebahan di sofa itu.

"Kakak tau bayi yang dirumah pak John tadi?"

"Yang mana?"

"Ih ada yang di box bayi biasanya."

"Nggak ada adanya anak kecil yang merangkak tadi."

"Ya yang itu." Kesal Jea.

"Terus apa hubungannya sama dokter Doyoung."

Babies Need You | Johnny Seo Ft Nct Dream Ot7Where stories live. Discover now