#10 Belenggu.

749 39 5
                                    

Aku berdiri sendiri ditengah hutan belantara. tak ada suara kicauan merdu burung, yang khas. hanya terdengar suara auman serigala. suara seretan kaki seseorang. bisikan bisikan suara. hingga erangan suara kesakitan.

suara langkah kaki yang terseret itu semakin dekat. jantungku berdetup kecang. rupanya tak hanya dari satu sumber, suara langkah kaki itu. akan banyak yang datang menemui ku. benar saja, mereka datang dengan berbagai macam kondisi. mulai dari merangkak namun kepalanya hilang, ada yang datang dengan kayang mulutnya tak berhenti mengeluarkan darah, bahkan anak kecil berusia 5 tahun datang dengan bola mata yang hilang, rambut yang di penuhi belatung dan badan yang penuh darah dan nanah.

aku terkepung. mereka berkali kali menyebut namaku. hanya berjarak 1 meter dari tempatku berdiri. bau busuk mulai menyengat duilubang hidung ku. ingin rasanya lari, tapi kaki ini mematung tak bisa digerakan. keringat mengucur deras dari keningku. detak jantung sudah tak terkendali.

"ARRRRRRGH." Aku berteriak lantang. saat kuku kuku panjang menyentuh kulit kakiku.

Yusuf terbangun mendengar teriakan ku. untung saja itu sekedar mimpi.

"Nimas, Kamu ndak papa?" Yusuf menatapku.

Aku mengangguk.

"Suf, kita harus menemukan ibu lebih cepat lebih baik. setelah itu kita keluar dari desa terkutuk ini. aku gak mau lama lama disini."
pintaku.

***

keesokanya aku dibantu Yusuf, membakar menyan di letakan diseluruh rumah nenek. aku akan memanggil semua makhluk yang ada. dan masuk kedalam dunia mereka. aku menyilangkan kedua kakiku. memejamkan mata. mengatur nafas, menwnangkan diri.

tak lama setelah aku menutup mataku, jiwaku aku sudah berada di ruangan gelap. hawa panas mulai mendekap diriku. lalu satu persatu dari mereka menampakan diri. wuiijudnya bukan manusia. bertubuh besar,bulu lebat disekujur tubuhnya, taring tajam dan kuku yang panjang serta mata merah yang melotot. ada puluhan makhluk itu menglilingiku.

dari belakang suara gending gamelan berbunyi syahdu. bulu kuduk ku berdiri. dengan mengenakan jubah hitam, wanita itu membawa rantai besar. berjalan ke arahku dari belakangan kerumunan. rantai itu mengikat leher dua orang di ujungnya.

"IBUUUUUK.. RAKAAAA..." air mata tak bisa terbendung lagi. melihat mereka, orang yang paling aku sayang terkapar lemas, luka dan lebam di sekujur tubuhnya. dengan rantai besar membelenggu

"Nimaaaas.."

"Kakaaaaak.."

Aku hendak lari menemui dan memeluk mereka. namun Makhluk hitam itu menyingkirkan aku dengan sihirnya. membuatku tersungkur jauh.

"HAHAHHAHAHAHA." Makhluk itu tertawa melengking.

~Bersambung~

JANGAN LUPA

VOTE,KOMEN AND SHARE...

NANTANG URIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang