#3 Rumah Nenek

6K 174 4
                                    

Setelah kejadian beberapa hari yang lalu akhirnya ibu memutuskan untuk pindah. namun nasib dagagangan ibu bagaimana . Pasalnya jarak antara pasar dengan rumah nenek sangat amatlah. jauh. Belum lagi sekolah ku dan sekolah raka yang juga berada di kota. Akhirnya ibu tetap pindah kerumah nenek. Apapun yang terjadi. Rencananya aku akan bersekolah di SMP Negri di daerah dekat dengan rumah nenek. Begitu pula dengan raka yang akan bersekolah di sd yang dekat dengan sekolah smpku agar dapat berangkat bersama.

Hari ini adalah hari minggu hari dimana aku pindah ke rumah nenek. Tapi sebelum pindah ada satu kejadian aneh yg aku alami. Aku yang saat itu sedang membersihkan halaman rumah. Aku penasaran dengan tanah dimana di awal cerita ada seorang kakek tua yang mengubur sesuatu di dalam tanah yang ada di hadapan ku ini. Pada akhirnya aku memutuskan untuk menggali tanah itu. Dan alangkah terkejud nya aku dengan sebuah kain yang bertuliskan aksara jawa yang tak jelas artinya namun aku susun kata demi kata hingga membentuk kalimat"dalem bade njaluk getih." Hanya kata itu yang bisa aku rangkai. tangan ku gemeteran, keringat dingin membasahi tubuhku, bulu kuduk pun berdiri.

Aku masih penasaran lalu menggali lebih dalam lagi. Sebuah 4 boneka seperti menggambarkan sebuah keluarga ada ayah ibu dan kedua anaknya kondisi boneka itu sangat buruk terdapat jahitan jahitan kasar dan wajah 4 boneka itu murung ketakutan seakan dibuat dengan sengaja tapi anehnya lagi satu boneka telah tertusuk paku yang berukuran besar. Tiba tiba aku merasa seperti diawasi oleh seseorang dan suara seorang perempuan mengagetkanku arah suara itu berasal dari pekarangan namun terdengar dengan jelas ke halaman depan "nimas." Suara itu terus memanggilku. Aku langsung merapikan tanah yang aku gali dan membawa semua barang yang aku temukan tadi.

Aku memberanikan diri untuk mengarah ke sumber suara itu saat aku sampai di perkarangan aku terus mengikuti suara itu dan berakhir di sebuah pohon besar. Dahan dahan dari pohon besar itu terlihat tertiup angin yang cukup kencang padahal aku melihat sekeliling tidak ada satu pohon pun bergerak hanya pohon itu yang bergerak. Aku melihat keatas pohon dan melihat baju yang sering kali ayah pakai . Baju itu terlihat berbeda banyak sekali bercak darah yang ada di baju dan juga kenapa baju ayah ada di atas sana pikirku.

"Kak.. kakak di panggil ibu."suara raka membuyarkan pikiranku mengenai baju tersebut.

Lalu aku melihat keatas lagi namun baju itu lenyap tak tahu dimana. Namun aku melihat bayangan perempuan berambut panjang sedang duduk di salah satu dahan besar pohon.Entah kenapa kini aku menjadi sensitif dan dapat melihat hal hal seperti itu semenjak kejadian malam itu. Aku langsung menghampiri ibu. Ibu meminta aku untuk membantu memasukan barang barang ke kardus.

****

Setelah selesai melaksanakan solat dhuhur aku pergi ke rumah nenek. Kita diantar oleh pak sastro supir keluarga . Di perjalanan aku sibuk melihat pemandangan kanan dan kiri ku yang indah raka sibuk dengan mainanya sedangkan ibu asyik mengobrol dengan pak sastro. Disela sela obrolan ibu dengan pak sastro aku mendengar mereka sedang membicarakan ayah. Mata ibu
tak dapat membendung air mata hingga menetes di pipinya. Sebenarnya apa yang sebenarnya mereka bicarakan.

Saat memasuki desa dimana rumah nenek berada aku melihat banyak sekali sesajen yang terletak dibawah pohon,samping jembatan bahkan tidak sedikit yang memasang sesajen di depan rumah mereka masing masing. Karena membuat ku berpikir panjang akhirnya aku bertanya kepada ibu.

"bu itu kenapa banyak sesajen ya."

Lantas ibu pun menjawab "itu salah satu kepercayaan masyarakat disini untuk terhindar dari sihir, mala metaka,dan makhlus halus yang rerkadang jail kepada kita." aku langsung memahami yang dimaksud.

Raka masih tertidur lelap. Hingga tiba tiba saat mobil melaju di depan sebuah gubuk tua yang reot raka kejang kejang tanganya menunjuk ke arah gubuk itu. Ibu,aku pak sastro panik. Pak sastro memberhentikan mobil di tepi jalan lalu pak sastro mengambil kemenyan yang ada di salah satu sesajen di sawah dengan otomatis raka langsung mencium bau kemenyan yang menyengat sehingga membuatnya sadar.

NANTANG URIPWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu