1. Hari Kehancuran

32.6K 2.8K 32
                                    

**
Di halaman depan sebuah rumah mewah dan megah terdapat seorang gadis memakai seragam sekolah menengah atas tengah tersenyum bahagia, ia baru saja pulang dari sekolah yang baru beberapa bulan ini ia tempati setelah beberapa hari melaksanakan kegiatan mpls. Yah walaupun umurnya masih lima belas tahun tetapi gadis itu sudah memasuki bangku SMA yang artinya ia merupakan siswa termuda disana.

Sedari tadi jantung gadis itu berdetak dengan kencang memikirkan kejutan apa yang akan kedua orang tuanya itu berikan kepadanya kali ini mengingat hari ini adalah hari ulang tahunnya yang ke lima belas tahun.

Senyuman yang sedari tadi terpatri di bibirnya perlahan luntur ketika mendengar pecahan gelas di susul dengan teriakan dari dalam rumahnya.

Prang!!!

"JADI SELAMA INI KAMU SELINGKUH DARI AKU MAS?!"terdengar teriakan dari seorang wanita yang begitu menggelegar dari dalam rumahnya yang ia yakini adalah suara dari Mama nya.

"Vina tunggu dulu Mas bisa jelasin,"ucap seorang lelaki setengah baya yang selama ini sangat gadis itu banggakan, Axell Armstrong, Papa nya.

"APA LAGI YANG MAU DI JELASIN MAS!. SEMUANYA UDAH JELAS, KAMU SELINGKUH DARI AKU SAMPAI PUNYA ANAK DARI WANITA ITU!" Bentak wanita yang taklain adalah Mama nya, Vina Atkison.

"CUKUP MAS AKU GAK KUAT LAGI UNTUK NGEJALANIN SEMUA INI!. AKU MAU KITA CERAI DAN SAGA AKAN IKUT SAMA AKU!" Lanjutnya lagi.

"Lalu bagaimana dengan Naja?" tanya Axell karena ia mulai paham jika rumah tangga yang telah mereka bangun selama lima belas tahun ini tidak bisa di pertahankan lagi.

"Cih!, Terserah anak itu mau kemana aku tidak peduli karena dia sama saja dengan kamu, murahan!."

Deg!

Jantung gadis itu berdetak lebih cepat ketika mendengar penuturan dari wanita yang telah melahirkannya itu. Yah, ia akui bahwa ia termasuk siswa berandalan yang sering bolos sekolah dan sering membully tetapi untuk menjadi wanita murahan sungguh tidak ada dalam list hidupnya.

Karena terlalu larut dalam pikirannya gadis itu sampai tidak sadar bahwa wanita yang sudah melahirkannya itu tengah berjalan menuju pintu keluar seraya menyeret kopernya di ikuti oleh seorang remaja laki-laki yang juga masih mengenakan pakaian SMP.

Vina terkejut melihat kehadiran Naja di depan pintu rumah mereka begitupun dengan cowok berpakaian SMP yang ternyata adalah adik dari Naja, tetapi Vina berjalan melewati Naja begitu saja seakan-akan tidak melihatnya lalu masuk ke sebuah mobil mewah yang entah sejak kapan sudah menunggu di depan pagar rumahnya.

Naja diam melihat Mama dan Adiknya itu masuk ke sebuah mobil mewah yang langsung disambut dengan senyuman oleh seorang lelaki yang sepantaran dengan papa nya. Kemudian mobil itu langsung melaju meninggalkan kawasan rumahnya.

"Naja kamu sudah lihat sendirian kelakuan mama kamu itu, dia menuduh papa berselingkuh padahal dia juga sama" ucap seorang lelaki yang tiba-tiba sudah ada di belakang Naja, Papa nya.

Naja menoleh menatap laki-laki yang menjadi Papa nya itu lalu mengalihkan pandangannya menatap seorang wanita yang sedari tadi menunduk di belakang Papa nya itu.

"Kalian sama saja" ucap Naja dengan dingin lalu berjalan memasuki kamarnya dengan terburu-buru untuk membereskan barang-barangnya lalu memasukkannya kedalam koper dengan acak karena tidak ada waktu lagi baginya untuk berlama-lama dirumah ini.

Setelah dirasa barang-barang yang menurutnya penting sudah ia masukkan semuanya kedalam koper ia langsung menyeret kopernya, tetapi di tengah jalan ia harus berhenti ketika mendengar ucapan dari Papa nya.

"Naja kamu mau kemana sayang? Kamu disini aja tinggal sama Papa dan Mama Lisa nanti kamu juga bakal ada temen, namanya Ayara, adik tiri kamu" ucap Axell dengan lembut kepada Naja. Naja yang mendengar ucapan dari Papa nya itu kembali diam, lalu ia menoleh menatap Papa nya itu kemudian menatap dua orang wanita berbeda generasi yang tengah duduk di sofa ruang tamunya.

Naja baru menyadari bahwa ada satu orang lagi di antara mereka, melihat siapa yang dimaksud oleh Papa nya itu pun membuat senyuman sinis terukir di wajah Naja.Kemudian Naja berjalan menghampiri gadis itu yang sedari tadi menunduk tidak berani menatapnya dengan tubuh yang bergetar pertanda ia ketakutan.

"Gue kira cuma Lo yang jadi perusak eh ternyata nyokap Lo juga sama, tapi wajar aja sih bibit perusak memang tumbuh dari induk perusak" ucap Naja seraya berbisik di telinga gadis itu. Gadis yang mendapatkan bisikan dari Naja itu pun langsung mengepalkan tangannya pertanda ia tidak suka dengan ucapan Naja, bahkan ia berusaha mati-matian menahan emosinya untuk tidak menampar gadis di depannya ini.

Naja yang menyadari bahwa gadis di depannya ini tengah menahan emosi membuatnya kembali mengukir senyuman sinis. Setelah dirasa cukup puas, ia pun kembali menyeret kopernya dan pergi meninggalkan rumah ini tanpa memperdulikan teriakan dari Papa nya yang terus menerus memanggil namanya.

Dandelion Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang