54. Wanita Gila

8.3K 822 46
                                    

**

Seperti kata Naja, kini Fredella tengah berjalan dengan takut-takut kehadapan seorang wanita yang ia yakini memiliki gangguan kejiwaan. Hal itu terlihat dengan wanita itu yang sibuk mengambil plastik kresek hitam yang ada di kotak sampah lalu diletakkannya diatas kepalannya seakan-akan plastik itu adalah topi.

Fredella dengan langkah takut-takut dengan mata yang sesekali menatap Naja dari yang memberinya semangat dari kejauhan. "P-permisi buk" ucap Fredella dengan gugup ketika melihat wanita itu yang menatapnya dengan tajam, dengan kaki yang gemetaran dan wajah yang pucat, Fredella dengan perlahan-lahan mengangkat tangannya yang berisi dua buah roti kehadapan wanita itu. "I-Ibu mau?." Tanya Fredella. Melihat apa yang berada ditanggan Fredella membuat wanita itu langsung melompat kehadap Fredella dengan cengiran khasnya.

"Bukain." Ucap Wanita itu yang walaupun ragu-ragu tetap dilaksanakan oleh Fredella. Wanita itu melompat kesenangan lalu ia mengambil sebuah kresek satu lagi yang berada ditangannya lalu memakaikannya ke kepala Fredella.

"HAHA, Cantik Yeee!" Ucapnya kesenangan seraya bertepuk tangan dan melompat-lompat seperti anak kecil. Sedangkan Fredella yang diperlakukan seperti itu hanya bisa tersenyum pasrah lalu menyodorkan roti yang sudah ia buka bungkusnya ke hadapan wanita tersebut. Bukannya langsung mengabil roti ditangan Fredella dan memakannya, Wanita tersebut malah langsung memakan roti dari tangan Fredella sehingga membuat Fredella menyuapi Wanita tersebut.

Fredella yang melihat itu lagi dan lagi hanya bisa terdiam dengan senyuman canggungnya lalu menatap kearah Naja yang secara perlahan-lahan menghampiri sebuah gerobak yang ada tidak jauh di belakang wanita tersebut yang mereka yakini adalah milik wanita tersebut.

Kemudian Naja dengan hati-hati menaruh Geo yang masih terlelap dengan tubuh yang dilapisi dengan kemeja kantor Naja sehingga membuat gadis itu hanya mengenakan kaos putih polos saja. Hal itu Naja lakukan agar Geo tetap tertidur karena masih ada wangi parfum Naja yang melekat di kemeja tersebut.

Setelah merasa aman Naja langsung bergegas kembali ketempat tadi, kemudian mengisyaratkan Fredella bahwa ia sudah selesai dengan tugasnya. Fredella yang melihat itu langsung memahai maksud Naja lalu menatap Wanita didepannya ini yang baru saja menyelesaikan makanannya yang masih menyisakan satu bungkus roti terakhir yang belum dibuka.

"Buk, ini ibu makan sendiri ya. Soalnya aku harus pergi tapi kalo ibu mau nambah lagi ibu ke rumah itu aja ya, disana banyak makanan." Ucap Fredella mengarahkan wanita tersebut seraya menunjuk rumah milik Axell yang didepannya berjejer para Bodyguard yang berbaris dengan rapi dan memandang datar kedepan.

Namun, nampaknya wanita yang berada didepan Fredella ini nampak tidak setuju dengan ucapan dari Fredella sehingga tanpa aba-aba langsung saja wanita tersebut memukul kepala Fredella dengan tangannya sendiri lalu merampas roti yang ada ditangan Fredella kemudian melemparkannya kewajah Fredella.

Fredella yang mendapatkan serangan mendadak itu tentu saja ketakutan. Bahkan ia sampai tersungkur dijalan karena berusaha lari dari hadapan wanita tersebut. "ORANG GILA HAHA ORANG GILAA!" Teriak wanita tersebut seraya tertawa dan melompat-lompat melihat kepergian Fredella yang sangat tergesa-gesa. Teriakan dari wanita tersebut tentu saja memancing para Bodyguard yang berjadi didepan rumah Axell untuk ikut menoleh tapi beruntungnya mereka tidak melihat wajah Fredella karena tubuh Fredella yang sudah jauh berlari.

"Ada apa tuh?" Tanya salah satu Bodyguard kepada temannya. "Biasa, ada anak gak ada kerjaan yang ngusik orang gila." Balas teman dari Bodyguard itu.

Sementara Wanita gila tersebut langsung menatap para Bodyguard itu dengan tajam ketika merasa diperhatikan oleh mereka. Hal itu tentu saja membuat Bodyguard itu meneguk ludah mereka dengan susah payah. Oh ayolah orang bodoh mana yang mau berurusan dengan orang gila?.

Namun, para Bodyguard itu kembali merasa was-was ketika melihat tatapan seram dari wanita gila tersebut terlebih dengan wanita tersebut yang sudah berjalan kearah mereka semua seraya menyeret gerobaknya.

"APA LU TONG?. BERANI LU SAMA GUE!" Teriak wanita tersebut dengan postur tubuh yang dibuat-buat seperti para petarung tinju. Sementara para Bodyguard itu hanya bisa diam, menjawab pun rasanya percuma karena wanita dihadapan mereka ini adalah wanita gila. Namun, nampaknya teriakan dari wanita tersebut membuat George yang tengah terlelap itu terkejut dan berakhir menangis dengan kencang.

Tangisan itu tentu saja membuat semua orang terkejut, terlebih ketika George berdiri yang menampakan wajah mengantuknya. "TUAN MUDA!?" Teriak semua Bodyguard itu dengan kaget, kecuali wanita gila tersebut yang langsung menghapiri George dan menggendong bocah tersebut. "Anakku sayang" ucapnya yang semakin membuat para Bodyguard itu terkejut.

Salah satu Bodyguard itu langsung masuk kedalam rumah dan memberi tahu Tuan dan Nyonya nya mengenai keberadaan Tuan muda mereka. Saat tiba didala rumah ia dapat melihat Tuannya yang tengah sibuk menenangkan sang istri yang terus menangis.

"T-tuan, Tuan Muda sudah ditemukan." Ucapan itu tentu saja membuat sepasang suami istri itu tersenyum lega sebelum pada akhirnya mereka ikut mematung dengan Lisa yang pingsan didalam pelukan suaminya mendengarkan ucapan kata-kata selanjutnya dari Bodyguard. "Tapi tuan muda berada ditangan orang gila"

**

Sedangkan disisi lain terdapat seorang gadis yang sedari tadi tak henti-hentinya menertawakan kesialan dari saudara persepupuannya itu. "Plisss, gue masih inget baget gimana komuk lo pas ditabok trus dilempar sama tuh ibu-ibu" Ucap Naja seraya menghapus air mata di sudut matanya. Sedangkan Fredella yang menjadi bahan tertawaan itu hanya bisa merengut kesal.

"Ini semua juga salah lo kak, pokoknya gue gak mau tau lo harus tanggung jawab!. Gue jadi trauma sama orang gila."Ucap Fredella dengan kesal. "Oke-oke, gue bakal tanggung jawab kok. Lo boleh minta apapun sama gue."Ucap Naja yang langsung dibalas dengan senyuman dengan mata penuh binar oleh Fredella.

"Beneran kak?."Ucap Fredella dengan antusias yang diangguki oleh Naja. "Iya, nan-"Ucapan Naja terpotong karena tiba-tiba saja motornya menjadi sedikit oleng karena ada lima pasang motor sport yang lewatinya dengan kecepatan maksimal. Naja diam menatap lima motor yang masing-masing motor membawa seorang perempuan dibelakangnya.

"Sabar ya kak, karna bagaimana pun mereka itu pacarnya sedangkan lo Cuma mantan doang." Ucap Fredella dengan suara yang dibuat sesedih mungkin seraya menghusap punggung Naja.

"Sialan, ternyata mereka udah akrab aja." Naja mengumpat dengan tangan mencengkram stir motor dengan kuat. 

Dandelion Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang