65. Pemenang

4.8K 455 1
                                    

**
Acara sudah berjalan setengahnya, semua pengusaha sudah menampilkan semua ciptaannya masing-masing. Dan saat ini adalah saatnya perwakilan dari perusahaan Armstrong untuk menampilkan ciptaan mereka, tetapi karena perwakilan dari perusahaan Armstrong terdapat dua orang yang mewakili maka yang pertama maju untuk menampilkan robotnya adalah Ayara dan kemudian barulah Naja.

Saat akan maju kedepan Ayara membisikan sesuatu kepada salah satu orang yang diketahui adalah staff dari Layti Company. Setelah Staff itu pergi barulah nama Ayara dipanggil untuk maju kedepan. Gadis itu maju ke panggung dengan percaya diri yang kemudian disusul oleh seseorang lelaki yang membawa sebuah kotak kaca yang didalamnya terdapat robot yang diciptakan oleh Ayara.

Semua orang yang ada di ruangan itu menatap kagum robot itu,

"Ini adalah robot A7 yang kami ciptakan, bentuknya bundar dan tidak tidak terlalu besar sehingga membuatnya mudah dan efisien untuk membersihkan debu maupun tempat kotor yang susah dijangkau seperti area bawah sofa maupun kasur. Selain itu A7 juga menggunakan baterai yang dapat diganti jika sewaktu-waktu batereinya habis." Jelas Ayara seraya memperlihatkan robot yang diberi nama A7 itu membersihkan area di sekeliling Ayara yang sebelumnya sudah diberikan debu-debu seperti pasir dan tanah yang langsung dibersihkan oleh A7.

Sementara itu disisi lain, seorang wanita yang baru saja diberikan tugas oleh Ayara untuk merusak sebuah robot milik perusahaan Armstrong yang tak lain adalah milik Naja tengah membuka kain yang menutupi robot itu. Setelah membuka kain itu ia sempat kagum melihat sebuah robot yang tampak  seperti boneka bayi-bayian  yang sangat imut.

"Jika saja aku tidak mengetahui bahwa ini robot pasti aku akan berpikir ini adalah bayi seseorang" gumam wanita itu. Kemudian wanita itu bergerak untuk memegang robot itu untuk mencari kabel dari robot tersebut agar dapat ia potong sehingga nantinya robot tersebut tidak dapat berfungsi dengan baik.

Namun, saat baru saja akan memegangnya, robot tersebut langsung membuka mata yang awalnya tertutup lalu menatap tajam wanita tersebut. Wanita tersebut tentunya terkejut dengan itu semua sehingga membuatnya terduduk dilantai dan menatap robot yang awalnya nampak imut itu sudah berubah menjadi besar dengan kain pel dan sapu ditangan sebelah kiri dan kanannya seraya menatap dan berjalan mendekati wanita tersebut dengan tatapan tajamnya.

"Sampah yang kotor harus dibersihkan"

"Sampah yang kotor harus dibersihkan"

"Sampah yang kotor harus dibersihkan" ucap robot tersebut berulang kali seraya menyapu tepat di tubuh wanita tersebut kemudian mengepelnya. Suara menggema dari robot itu yang juga diikuti oleh teriakan minta tolong dari wanita tersebut tentunya menarik perhatian dari orang-orang yang berada di luar ruangan kecil itu. Mereka semua berbondong-bondong berlari melihat apa yang tengah terjadi termasuk Naja dan yang lainnya.

Ketika mereka masuk kedalam ruangan itu, mereka dapat melihat seorang wanita yang terlentang dilantai dengan penampilan acak-acakan serta baju yang sudah basah semua karena air pel. Semua orang yang berada diruang itu tercengang melihat bagaimana sebuah robot seukuran anak kecil dengan wajah bayi yang terus saja menyapu dan mengepel wajah dan badan wanita didepannya.

"V21 berhenti!" Ucap Naja dengan cukup keras. "V21 berhenti, tugas selesai." Ucap robot yang ternyata bernama V21 itu lalu kembali berubah kebentuk awalnya yang tampak seperti boneka bayi. Lagi dan lagi melihat semua itu membuat orang-orang yang berada di ruangan itu tercengang kecuali Naja dan orang-orang yang memang mengetahui fitur V21.

"Ha ha ha ha akhirnya! Akhirnya aku menemukannya!!" Ucap seorang lelaki setengah baya yang tertawa terbahak-bahak pertanda ia sangat puas dan senang.

"Nona Melody terimakasih!, Terimakasih karena sudah menciptakan robot canggih ini!. Siapa tadi namanya? V21? Aku menyukainya V21 aku menemukanmu!" Lanjutnya lagi seraya menghampiri Naja dan menyalami tangan Naja dengan antusias. Dia adalah Louis sang pemilik dari Layti Company.

Dandelion Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang