Di tengah hiruk-pikuk, ia berdiri menatap lalu-lalang.
Pandangannya ke langit-langit, entah apa yang di pikirkannya:
apakah menerawang masa depan,
menguraikan masa kini,
atau menelusuri catatan masa lalu.
Jika ayah kita melakukan hal semacam ini,
adakah hasrat kita hendak bertanya?
Barangkali, kita yang menjadi objek pikirannya kala itu.
Jika iya, tak merasa bersalahkah kita,
andaikata menjadi beban di dalam pikirannya,
hingga bersikap seperti yang tertuang di dalam foto ini?
BINABASA MO ANG
Panggil Aku Introver
RandomCatatan panjang. Ketika berjalan, duduk di angkutan umum, membeli sesuatu di berbagai tempat, di mana pun itu, pernahkah terpikir tentang beberapa hal lalu berakhir pada membahasnya sendirian? Jika pernah, maka karena itulah work ini ada. Daripada h...