Penegasan

1.9K 234 16
                                    

---

Kita mungkin tidak dimintai pertanggungjawaban karena ketidaktahuan kita akan sesuatu perihal agama.

Tapi kita tentu akan dihisab karena tak mau cari tahu dan tak mau tahu.

Ini bukan tentang siap atau tidak siap, peduli atau acuh tak acuh, atau alasan tak masuk akal apapun yang kerap kali diperdebatkan hingga membuat muak, di sini ditegaskan dengan sejelas-jelasnya, ini, tentang kewajiban.

Entah siapa lagi yang hendak ditaati.

Entah apa maksud dari lisannya yang katanya cinta kepada Allah, tapi mentaati kewajiban seperti itu saja masih harus mati-matian dicekoki.

Entah harus bagaimana lagi cara memberitahukan hal yang selalu-dan-selalu-saja dibahas ini, tapi belum kunjung juga menyentuh di sanubari.

Batu yang kerasnya tidak terkira saja bisa berlubang lantaran kerap ditetesi air setiap saat.

Dan hati kita?

Bukankah hati kita tidak sekeras batu?

Bukan, kan?

Jadi, ketika perintah berhijab dan larangan berpacaran belum kita ketahui, dan kita tidak mau mencari tahu, maka tanpa diberitahupun, kita tentu sudah tahu apa jawabannya; DIHISAB.

Dan untuk lebaran.

Lebaran bukan sekadar sukacita dan hura-hura semata.

Pun, entah sukacita apa yang dimaksud jika di bulan Ramadhan tak ada totalitas sedikitpun dalam ibadah.

Entah apa yang disukacitakan.

Entah apa yang dimaksud dengan hari kemenangan jika di bulan Ramadhan saja kita tidak menjadi pemenang dalam ibadah.

Patutnya kita malu pada Allah.

Dan ini lagi.

Berpuasa dan berlebaran namun tidak berkerudung?

Entahlah.

Sedangkan firman Allah dalam Al-Qur'an saja sudah tidak lagi ia percaya, yang dimana Al-Qur'an selalu disebut-sebut dalam lisannya sebagai pedoman hidup, yang jelas-jelas (katanya) Allah ia sembah dan tidak ada intervensi untuk tidak mempercayai keberadaan-Nya, sedangkan Allah saja tidak lagi didengar, apalagi ajakan saya yang hanyalah seorang hamba dan manusia biasa?

Dan fenomena selfie.

Diingatkan dengan keras di sini :

Ini hari RAYA, bukan hari RIYA'.

Today is the most historic day for Muslims around the world, especially Indonesia. Some people celebrate this moment with joy, one of them, take some photos and post it to social media. Actually, i feel annoyed to see this phenomenon, especially for the women. Please help the men to guard their gaze. Because, there is danger contain which is slander for men.

The exhibition culture in this Eid Day is so ... 'extraordinary' (if you guys know what i mean).

In Bahasa :

Hari ini adalah hari paling bersejarah bagi umat Islam di seluruh dunia, khususnya Indonesia. Beberapa orang merayakan momen ini dengan penuh kegembiraan, salah satunya mengambil beberapa foto dan mempostingnya ke media sosial. Sebenarnya saya merasa kesal melihat fenomena ini, khususnya bagi para wanita. Tolong bantu para pria untuk menjaga pandangan mereka. Sebab, ada bahaya terkandung, yang mana merupakan fitnah bagi laki-laki.

Budaya 'pameran' di hari lebaran ini begitu ... 'luar biasa' (kalo kalian paham maksud saya).

---

.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.
Notes for myself, indeed.
.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.














***
See you next time!

Panggil Aku IntroverWhere stories live. Discover now