Chap20:ಠ‿ಠ

4K 226 13
                                    

~~Not Me~~
DALLA by Itzy

BRUKH!

"Akkhh ...!"

Raquel memegangi sikunya yang luka. Rasanya sangat ngilu, darahnya juga lumayan banyak keluar.

"Goblok lo! Nggak becus!"

Raquel menutup matanya rapat-rapat saat kata-kata kasar itu keluar untuknya. Kepala Raquel mendongak, rambut panjangnya ditarik kuat, membuatnya meringis kesakitan.

"Seharusnya gue sebarin aja tu video, biar lo mampus."

"Ja--jangan. Gue mohon, jangan lakuin itu. Kasi gue kesempatan, gue bakal perbaiki kesalahan gue," mohon Raquel ketakutan.

Kepalanya dihempas kasar, sampai terbentur dengan tembok.

"Bacot!"

"Stop, Kia udah. Tahan emosi lo," kata Beben. Ia menarik Saskia dan memeluk cewek itu guna menenangkannya.

"Dia udah buat gue kesel! Nggak guna banget jadi babu!" kesal Saskia menatap tajam Raquel.

Raquel menunduk, tidak berani melawan. Beben menatap iba Raquel. Tetapi, ia juga tidak bisa membantu banyak Raquel. Beben hanya bisa menenangkan Saskia agar Raquel tidak dipukul lagi.

"Jangan pukul dia lagi, nanti ada yang curiga sama lukanya gimana? Bisa berabe kalo kita ketahuan," kata Beben.

"Enyah lo, sebelum gue bunuh lo di sini!" usir Saskia.

Raquel pun bangun, dengan langkah tertatih-tatih ia keluar dari WC lama itu. Jidatnya memerah, sudut bibirnya berdarah, sikunya luka, dan kakinya bengkak karena diinjak Saskia.

"Udah, jangan marah lagi. Besok lo, 'kan mau foto sama Roni di perusahaan Papinya. Jangan sampe muka lo keriput kalo marah terus," ujar Beben.

"Bener juga, gue harus tetep cantik."

Beben tersenyum gemas mengelus pipi Saskia yang memerah karena marah tadi. Saskia itu gila, tapi Beben lebih gila karena tetap sayang pada Saskia.

"Gue masih emosi, buat gue lupa sama tu jalang," kata Saskia sembari mengalungkan tangannya di leher Beben.

"No, baby. Kita masih di sekolah, nanti ketahuan," bisik Beben menolak.

Bukan Saskia namanya kalau apa yang ia inginkan tidak dituruti.

"Biasanya juga sering di sekolah. Sekarang atau nggak untuk selamanya." Lutut Siska naik menekan 'benda' sensitif Beben. Wajahnya ia sengaja dekatkan ke leher Beben, mengendus-endus di sana, membuat bulu kuduk Beben meremang.

"Shit."

Saskia tersenyum menggoda, berhasil membuat Beben menuruti keinginannya. Selanjutnya, mereka pun melakukan apa yang seharusnya mereka sering lakukan di WC itu.

Setan di WC situ sangatlah berbahaya. Jadi, jauhilah WC terbengkalai, karena setannya sesat semua.

***

Ria menatap pantulan dirinya di cermin toilet. Ia benar-benar tak menyangka kalau Saskia sejahat itu padanya. Padahal, dulu Saskia adalah sahabat yang paling dekat dengannya. Saskia itu baik, lembut, dan sangat murah hati, dia selalu menolong dan menyemangati Ria. Tetapi, ternyata dibalik semua itu, Saskia adalah orang yang jahat, egois, dan licik.

Not Me [TAMAT]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora