Chap27:(◕ᴥ◕)

3.1K 209 19
                                    

~~Not Me~~
PLAY by Yuju

Liyan mengernyitkan dahinya, ia menatap heran Zora yang memainkan HP-nya sambil senyam-senyum sendiri.

BRAK!

"WOY!"

"Astaghfirullah ... Liyan!"

Untung saja HP mahalnya ketangkep, kalau tidak bisa jatuh di lantai terus bernasib sama dengan HP Liyan. Zora mendelik, menatap kesal Liyan yang menggebrak meja tiba-tiba.

"Lo liatin apaan, sih? Kok senyam-senyum sendiri gitu?" tanya Liyan kepo. Ia mencondongkan tubuhnya untuk mengintip HP Zora.

Telunjuk lentik Zora mendorong dahi Liyan. "Kepo, lo!"

"Kipi, li," cibir Liyan seraya memutar bola matanya malas.

"Sana jauh-jauh. Liyan ayam jauh-jauh sana ... syuh!" usir Zora.

"Sialan, lo!"

Ria yang merasa terganggu memutuskan untuk pergi tanpa sepengetahuan mereka. Kedua cewek itu sedang asik adu mulut tanpa sadar kalau Ria pergi dari kelas. Keadaan kelas di jam istirahat sebelumnya tenang, jadi ribut karena Liyan dan Zora adu mulut.

"Lagu chattan sama cowok, 'kan, lo?! Ngaku, lo pasti lagi deket sama cowok," tuduh Liyan menatap curiga Zora.

"Ihhh ... sok tau, lo! Jauh-jauh sana!" elak Zora dengan lantang.

"Halah ... kentara banget bohongnya! Awas aja, ya, kalo lo deket sama cowok nakal, gue tebas lo!"

"Nyenyenye ... cerewet!"

***

Murid-murid yang ada di lorong koridor menatap heran Ria yang jalan sendirian. Biasanya, kemanapun Ria pergi, kedua bodyguard-nya pasti ngekor.

"Liat tuh, si cewek rusuh jalan sendirian. Tumben banget."

"Palingan mereka lagi berantem, mangkanya nggak sama-sama lagi."

"Keliatan kayak orang nggak punya temen."

Saat di jalan, Ria berpas-pasan dengan Rey. Cowok itu juga jalan sendirian, entah ke mana perginya para sahabat-sahabatnya itu.

Mereka berdua berhenti, saling menatap dengan pandangan yang berbeda. Ria menatapnya datar, tanpa ekspresi, ataupun sapaan. Sementara Rey, menatapnya intens, seolah-olah mencari sesuatu dari diri Ria.

"Ria takut darah, Rey. Ria trauma sama darah. Gimana caranya dia bisa nyakitin Wulan, sementara dia sendiri nggak bisa liat darah?! Dan mentalnya terguncang gara-gara kita!"

Rey kembali teringat dengan perkataan Indro 2 hari yang lalu. Karena kejadian itu, Indro menjauhinya. Perang dingin antara dirinya dan Indro membuat sahabat-sahabatnya tidak nyaman dan memberikan mereka berdua waktu untuk menenangkan diri. Sementara Gino, semenjak kejadian Liliy dicelakai orang misterius, cowok itu jadi fokus dengan Liliy. Ia memutuskan untuk mengambil pelajaran daring, asalkan bisa menjaga Liliy. Pihak Sekolah tentu mengizinkannya, Ayah Gino adalah orang berpengaruh di sekolah.

"Abang!"

Rey membelalakkan matanya, jantungnya jadi berdebar saat mendengar Ria memanggilnya dengan sebutan 'Abang'. Sudah lama sekali panggilan itu tidak pernah ia dengar dari Ria. Rasanya sangat asing, tetapi tidak dapat dipungkiri kalau Rey senang mendengarnya.

Not Me [TAMAT]Where stories live. Discover now