016

6.3K 552 26
                                    

cayse dan rakha saat ini berada di sebuah pesta pernikahan kerabat jauh dari keluarga rakha yang berada di kota yang tak jauh dari jakarta.

mereka berdua awalnya berniat untuk pergi berlibur ke pulau bali tetapi karena ada pesta ini jadi acara pergi pun di tunda hingga bulan depan nanti.

cayse mengedarkan pandangannya untuk mencari sesuatu yang menarik perhatiannya, ia menatap ke sebuah stan makanan yang terlihat menggiurkan.

cayse menatap rakha yang sedang mengobrol dengan rekan-rekan kerjanya,  ia berpikir apakah akan aman jika ia tidak izin terlebih dahulu?.

'ah sudahlah dekat ini jadi tidak akan kenapa-kenapa kan?' batinnya sembari berjalan menuju stan makanan tersebut.

sedangkan di sisi lain, zeva sedang menatap ke arah ujung ruangan kebetulan ia merupakan anak rekan kerja pemilik pesta tersebut, bisa di bilang zeva adalah seseorang yang memiliki kuasa.

zeva melihat sesosok tubuh kekar laki-laki yang tengah berdiri sembari menatap ke arah mempelai perempuan yang tengah tersenyum menyapa para tamu, zeva sedikit merasa curiga karena laki-laki itu tampak mencurigakan.

zeva menatap intens orang tersebut tanpa tau jika sang ayah sudah menjauh dari tempatnya, ia terus menatap orang tersebut hingga ia tersadar akan sesuatu jika laki-laki itu membawa sebuah senjata api.

ia panik karena tidak sengaja melihat senjata api tersebut, ia pun berusaha menormalkan kembali raut wajah nya agar tidak di curigai oleh siapapun.

zeva berjalan menuju sang ayah yang sedang mengambil sebuah cake coklat kesukaannya namun di tengah-tengah perjalanannya ia malah menabrak tubuh seorang perempuan.

brak

prang

suara pecahan beling pun terdengar oleh semua orang, mereka menatap ke arah kedua perempuan yang tak sengaja saling menabrak, zeva menatap manik coklat muda tersebut dan cayse menatap manik coklat tua milik zeva.

cayse tersadar lebih cepat, ia menurunkan badannya untuk membersihkan pecahan beling tersebut, tanpa banyak kata ia pun membersihkan nya sendirian.

zeva yang tersadar pun ikut membantu cayse. "maaf kak, saya tidak sengaja..." ucap zeva dengan membantu memungut beling tersebut.

cayse tersenyum tipis. "gapapa kok santai aja lagian ga bikin luka ini jadi santai santai." ucap cayse yang membuat zeva terpaku sejenak.

setelah di rasa bersih cayse dan zeva pun membawa serpihan beling tersebut ke arah bak sampah.

cayse menatap zeva kembali, lalu ia berkata. "lain kali hati-hati, untung kamu ketemu nya sama saya bukan sama manusia yang hobi membuat malu manusia lain." ucap cayse tanpa menunggu jawaban zeva ia pun berlalu pergi meninggal zeva yang masih terdiam.

"Hei jangan bengong!" sentak cayse yang membuat lamunan zeva buyar.

zeva pun menoleh ke arah cayse lalu tersenyum tipis setelahnya ia pun berpamitan untuk melanjutkan perjalanan nya.

setelah berpamitan ia menatap ke sekeliling gedung tersebut dan tampaknya zeva kehilangan jejak pria mencurigakan itu.

"Sial!" umpat zeva dengan mendorong kursi di dekatnya.

Zeva pun memilih untuk kembali ke tempat karena rasa penasaran miliknya tidak tertuntaskan dengan baik.

Dor

Suara tembakan menggema di gedung tersebut, zeva menoleh ke arah pintu utama dan di sana terdapat sosok pria misterius yang sempat ia curigakan.

Dan kecurigaan nya pun terwujud, laki-laki itu berbahaya.

"SEGERA SELAMATKAN DIRI!!" teriak sang mc ketika melihat sekumpulan orang yang membawa senjata tajam.

Dor

Dor

Dor

Suara tembakan lagi-lagi terdengar, suara teriakan saling menyahut, mempelai pria dan wanita pun di buat kelimpungan karena harus menyelamatkan diri mereka.

Cayse dan rakha pun sama paniknya, rakha terlihat panik karena ia membawa cayse jika ia sendiri rakha pun tidak akan sepanik ini.

Rakha menatap cayse lalu berkata. "Kamu segera selamatkan diri, aku bakalan coba buat bikin mereka pergi." ucap rakha yang tidak di setujui oleh cayse.

Rakha hanya tersenyum ketika melihat ketidak setujuan sang istri, ia mencoba menyakinkan cayse bahwa ia akan baik-baik saja.

cayse mau tidak mau harus menyetujui nya, ia pun berlari keluar gedung bersama dengan para tamu yang lain.

Rakha mengubah raut wajahnya, tidak ada senyuman manis yang di tunjukan pada cayse, ia menatap dingin komplotan pembawa senjata tajam itu.

Rakha membuka jas miliknya dan di sana terdapat sebuah pistol.

Dor

Dor

Dor

Rakha menembak mati 3 orang yang sedang menyandra seorang gadis kecil dan sang ibunya, ia menembak ketiga tersebut dan mencoba menyelamatkan mereka.

setelahnya baku tembak pun terjadi, rakha mencoba menghindari peluru tersebut akan tetapi satu peluru berhasil menembus bahu miliknya, rakha tidak meringis ia justru tersenyum dingin yang mana akan terjadi sesuatu yang tidak terduga.

Rakha pun menatap mereka semua, ia mulai menembaki mereka dengan lincah meski bahu miliknya terasa kebas, ia menembak mereka dan tersisa lah satu orang yang merupakan bos mereka.

"Long time no see, Rakhayandra." ucap laki-laki tersebut.

"Yeah, long time no see too, Arlino?" ucap Rakha sembari tersenyum mengejek ke arah arlino.

Arlino Bramasta itu lah namanya, ia merupakan musuh bebuyutan Rakhayandra, arlino iri dengan pencapaian rakha dan arlino berniat ingin melenyapkan rakha namun sepertinya tidak akan mudah.

"Gua tau lo pasti bakalan bertindak lagi, karena orang iri akan terus mengejar sesuatu yang ia inginkan maaf, maaf saja kalau nanti kamu akan mati di tangan ku, arlino bramasta!"

arlino hanya tersenyum dingin, lalu dengan cekatan dia mengambil pistol miliknya, rakha pun dengan gesit mengambil pistol miliknya, mereka saling menodongkan senjata api tersebut.

"Let's see, siapa yang akan mati untuk malam ini." ucap arlino yang membuat rakha terkekeh kecil.

"oke, kita lihat siapa yang akan terbaring terlebih dahulu, aku atau kau." ucap rakha yang membuat arlino naik pitam.

mereka pun saling menembak, rakha yang gesit dan arlino yang tak kalah gesit, mereka terus menembak tanpa tau jika di luar sudah terkepung oleh polisi.

polisi masuk ke dalam gedung tersebut, dengan cekatan mereka meringkus arlino dan rakha pun tersenyum mengejek ke arah arlino.

"See? Aku yang menang disini." Ucap rakha yang melihat arlino tertangkap oleh polisi.

setelahnya mereka pun di bubarkan dan rakha ia di bawa ke kantor polisi untuk di tindak lanjuti, cayse menatap khawatir ke arah rakha.

Rakhayandra ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang