017

5.9K 519 6
                                    

Cayse terlihat fokus mengobati luka sang suami, ia menatap kesal ke arah rakha dan rakha pun menyadarinya.

"Ini yang kamu bilang bakalan baik-baik aja?" Ucap cayse terdengar kesal.

Rakha hanya tertawa kecil, ia pun mengelus rambut cayse untuk meredamkan rasa kesal cayse.

"Maaf, aku ga fokus makanya kena lagian luka kecil inii, jangan marah lagi ya?" Ucap rakha yang membuat cayse menghela nafas.

"Aku ga suka kamu luka rak, kamu luka aku juga ikut luka, kamu sakit aku juga ikut sakit, coba kamu lebih peka lagi mungkin ga akan kek gini." Ucap cayse yang membuat rakha tersenyum manis.

"Maaf ya cantik nya aku jadi khawatir karena aku luka, ga akan di ulangin lagi, aku janji!" Ucap rakha yang membuat cayse menghela nafas lega.

cayse pun mengangguk sambil tersenyum, ia mulai mengobati luka rakha kembali, dengan telaten dan sabar ia memasangkan kain kasa pada tangan rakha.

setelah selesai, ia pun mengecup luka tersebut pikirnya jika ia kecup akan cepat sembuh.

Rakha yang melihatnya pun hanya bisa tersenyum geli, ia memegang pipi sang istri dan mencium bibirnya yang terlihat menggoda.

cayse pun menerima dengan senang hati dan malam itu pun terjadi sesuatu yang seharusnya mereka lakukan di malam pertama.

* * *

Pagi harinya, cayse terbangun dengan selangkangan yang terasa kebas dan sakit, ia menatap ke samping terdapat rakha yang masih setia tertidur sembari memeluk tubuhnya.

Rakha terlihat sangat kelelahan akibat pertempuran semalem, meski bahu miliknya luka tapi stamina rakha bisa di acungkan dua jempol.

cayse tersenyum tipis melihat sang suami tertidur lelap di pelukannya, setelahnya cayse pun melepaskan pelukan tersebut berniat untuk mandi dan memasakan sarapan pagi.

dengan langkah perlahan, ia berhasil masuk ke dalam kamar mandi, ia memasukan diri ke dalam bathtub dan mulai merilekskan tubuh nya yang terasa pegal setelahnya cayse pun turun ke bawah untuk membuat sarapan.

menu sarapan pagi ini adalah nasi goreng dengan ayam goreng kremes yang terlihat sangat menggoda.

decit langkah terdengar di indera pendengaran cayse, ia menolehkan kepalanya untuk melihat siapa yang sudah berlari-larian pagi-pagi seperti ini.

cayse melihat rakha yang berlari menuju arah dapur seperti nya rakha tengah mencari cayse dan benar saja rakha yang melihat sang istri berada di dapur pun melangkah menuju ke sana untuk memeluk tubuh sang istri.

cayse hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan rakha yang seperti anak kecil.

rakha memeluk tubuh cayse dari belakang, ia mengendus leher cayse yang mengeluarkan aroma yang sangat ia suka.

"Kamu kenapa ga bangunin aku!" Ucap rakha dengan wajah cemberutnya.

cayse hanya tertawa geli melihatnya, ia pun meminta maaf karena tidak membangunkan suaminya.

"Kamu keliatan cape banget jadi aku ga bangunin deh, udah dulu aku lagi masak sayang." Ucap cayse yang langsung di turuti oleh rakha.

Rakha duduk di meja makan dan menatap ke arah cayse yang masih menggoreng makanan dengan telaten, ia juga menyiapkan satu sop ayam untuk rakha.

aroma semerbak makanan tercium di indera penciuman rakha, dengan semangat rakha mengambil piring miliknya dan berniat untuk mencoba sop ayam kesukaan nya.

namun sebelum rakha menyentuh makanan tersebut tangan rakha sudah di pukul duluan oleh cayse.

"Jangan dlu di makan, berdoa dulu!" Ucap cayse dengan menatap garang ke arah rakha.

Rakha hanya bisa mengangguk pasrah, terlihat seperti kucing yang di omelin oleh majikannya.

Mereka pun memulai berdoa dan cayse pun menyiapkan makanan yang ingin di makan oleh sang suami.

Rakha dengan senang hati menyantap sop ayam dengan ayam goreng miliknya, sedangkan cayse ia hanya menggeleng kepala melihat kelakuan rakha yang seperti tidak di kasih makan saja.

mereka pun makan dengan tenang tanpa ada yang berbicara, rakha yang terlihat menikmati makanannya dan cayse yang sesekali menatap ke arah sang suami yang terlihat sangat lahap.

Setelah selesai memakan semua makanan yang ada, cayse pun membersihkan piring dengan rakha yang membersihkan meja makan.

Setelahnya mereka pun memilih untuk bermalas-malasan di ruang tv sembari menonton siaran yang ada.

"kamu mau nonton apa?" Tanya rakha yang membuat cayse menoleh.

"Aku mau nonton film horror deh, kamu ada ga film horror yang seru?" tanya cayse.

"Aku ada sih film horror yang seru, ayo ke ruang bioskop biar kerasa." Ucap rakha yang di angguki cayse dengan riang.

Mereka pun melangkah menuju ruang bioskop yang terletak di lantai dua, ruangan paling ujung.

Setelah sampai mereka pun duduk di tempat yang ada dan rakha pun mulai menyetel film horror tersebut, awal awal cayse tidak merasakan ketakutan apapun namun pertengahan ia sudah mulai ketakutan, cayse memegang tangan rakha dengan erat saat ada jumpscare ia pun dengan refleks memeluk tubuh rakha.

sedangkan rakha ia hanya bisa tersenyum geli melihatnya, ia tidak terlalu takut dengan film horror seperti ini justru ia sangat menikmati film horror tersebut.

cayse mengintip ke arah layar lebar tersebut, di sana sudah tidak ada hantunya dan cayse pun melepaskan pelukan nya dan melihat kembali ke layar.

film tersebut terasa sangat lama dan cayse pun mulai merasakan kalau kedua matanya sudah sangat mengantuk, cayse yang pada dasarnya tidak bisa menatap kantuk pun mulai tertidur di bahu sang suami.

Rakha menatap ke arah cayse yang tertidur di bahu miliknya, ia mengelus rambut cayse yang lembut.

"I love you, I will always love you, forever and until death." Ucap rakha dengan lirih di samping telinga cayse.

terasa sangat lama untuk menghabiskan waktu dengan cayse, sangat terasa sangat berat untuk melepaskan cayse suatu hari nanti.

cayse adalah cahayanya, cayse adalah pelitanya, cayse adalah kebahagiaan nya dan akan tetap seperti itu sampai cayse dan dirinya terpisah oleh ajal nanti.

"So allow me, the sinner, to feel his happiness."

Rakhayandra ✓Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon