extra part [01]

984 100 37
                                    

Janu menatap nisan milik orang tuanya, ia menatap gundukan tanah merah yang masih terlihat sudah lumayan lama, cayse dan rakha telah berpulang pada sang pencipta karena kecelakaan 2 tahun yang lalu.

Mereka meninggal anak-anaknya dengan harta dan perusahaan yang bahkan janu saja belum bisa mengelolanya namun karena keadaan yang mendesak, ia pun meminta asisten pribadi sang ayah untuk mengajarinya.

janu sudah berusia 18 tahun dan janu sudah menghandle perusahaan besar sang ayah serta cabang-cabangnya yang di bantu oleh alen yang saat sekarang berusia 17 tahun.

mereka dewasa oleh keadaan, mereka tidak bisa terus menerus bergantung pada manusia.

setelah kematian orang tua mereka, sifat riang dan hangat mereka berubah menjadi suram dan dingin.

janu menatap gundukan tersebut dengan air mata yang menetes.

"Bunda, ayah... Arion menangis karena merindukan kalian, apakah kalian tidak ingin datang ke rumah kita?" ucap janu dengan mengelus nisan bertuliskan nama kedua orang tua nya.

"Maaf, maaf janu belum bisa jadi kakak sekaligus pengganti kalian berdua untuk alen dan arion, maaf janu belum bisa bikin kalian bangga sama janu, maaf.. maaf." Ucap janu dengan tangisan yang menyakitkan.

janu memang kuat namun ia juga masih membutuhkan kedua orangtuanya, mereka yang selalu support janu dikala janu sedang sedih ataupun gelisah.

"Tuhan.. apakah tidak bisa janu menghidupkan kembali kedua orangtua janu? janu masih membutuhkan bunda dan ayah." Ucap janu dengan menatap rintikan hujan yang mulai turun.

janu benar-benar frustasi karena tidak ada bunda dan ayah di saat ia butuh mereka.

andai saja mereka tidak memilih untuk pergi ke luar kota, andai saja hujan waktu itu tidak turun, andai saja bunda tidak menyepelekan firasat nya mungkin mereka masih hidup sampai sekarang.

janu pun bangkit dan memilih untuk pulang ke rumah karena hujan sudah turun dengan deras membasahi kawasan pemakaman tersebut.

janu membuka pintu mobil nya dan mulai membawa mobil tersebut melesat menuju rumah karena arion memiliki trauma terhadap hujan sejak setelah kedua orang tua mereka meninggal.

alen memeluk tubuh arion yang panas dan bergetar, ia menatap arion dengan tatapan kosong.

"Alen.. dingin.. mau bunda.." ucap arion yang membuat alen menangis dalam diam.

'ale juga mau bunda ada disini, ayah yang suka ngejailin ale.' batin alen dengan menatap adiknya yang terlelap setelah menangis.

alen menatap ke arah pintu balkon yang gorden nya terbuka dan menampakkan percikan air hujan yang deras.

"Bunda, ayah. Apa kalian melihat alen dan arion seperti ini di surga?" ucap alen yang di bahas keheningan malam dengan suara gemuruh guntur.

Cleck

Pintu kamar arion terbuka dan menampakkan sosok kakak sulungnya yang terlihat basah kuyup.

alen menatap sang kakak dengan sendu dan janu mengetahui apa arti tatapan tersebut.

janu dengan cepat mengganti pakaiannya dan memeluk kedua tubuh adiknya, ia mengelus rambut alen yang membuat alen terlelap.

janu lagi-lagi menangis ketika melihat adik bungsunya yang mengigau di dalam mimpu nya.

"Aku harus kuat demi kalian berdua."

* * *

6 tahun kemudian...

januarta aditama seorang pengusaha muda yang sukses menjadi sorotan media, membuat perusahaan yang sempat terombang-ambing menjadi semakin besar dan maju dan menjadikan posisi perusahaan tersebut menjadi perusahaan nomor 1 se-Indonesia.

Alendra gracias aditama membawa medali emas perlombaan basketball internasional dan menjadi sorotan banyak orang karena paras dan cara bermainnya yang sangat lincah.

Arion bramasta aditama menjadi sangat populer di sekolah nya karena sifatnya yang dingin dan misterius menjadikan arion sebagai laki-laki termisterius seSMA.

mereka bertiga menjadi sukses karena melewatkan banyak waktu, tapi masih dengan trauma yang sama.

Janu menatap ke arah jendela mobil, ia menatap jalan jakarta yang padat, sudah 6 tahun ia tidak menetap di jakarta dan sudah 6 tahun pula ia mencoba melupakan kenangan buruk itu.

mereka berencana akan kembali ke rumah milik orang tuanya dan berniat untuk melupakan kejadian buruk tersebut.

arion mengoceh ke arah alen dan alen hanya menanggapi nya dengan acuh tak acuh.

"Kak alenn dengerin ion!!" Rengek arion yang membuat alen tersenyum tipis, sudah lama sekali ia tidak mendengar suara rengekan sang adik.

"Iya, iya ini di dengerin." Ucap alen dengan nada lembut nya.

"Jadii kan arion tuh ketemu sama mba-mba kasir di supermarket, dia namanya dinda kalau tidak salah, tau ga sih kak? Dia manis banget, ion suka kayaknya sama mba-mba nya." ucap arion yang membuat janu dan alen melotot.

"Heh bocil masih belum boleh pacaran!" Ucap janu dan alen dengan bersamaan.

Arion cemberut mendengarnya, ia pun berkata. "Ihhh kan ion udah gede, udah 18 tahun kenapa sihh kakak kakak ini posesif sekali!!" Ucap arion dengan wajah masam nya.

"Kamu masih kecil, belum bisa cari uang sendiri jangan pacar-pacaran, kamu boleh suka dia tapi jangan pacaran!" Ucap janu dengan mengelus rambut arion.

"Bener tuh kata kak janu."

Arion pun hanya bisa mengangguk dengan wajah cemberutnya, ia kan ingin mencoba berpacaran juga seperti teman-teman nya yang lain.

pada dasarnya kakak-kakaknya nya ini sangat posesif jadi arion tidak bisa leluasa untuk melakukan sesuatu.

* * *

Di sebuah supermarket terdapat seorang perempuan cantik yang tengah duduk sembari menunggu pelanggan yang akan datang, perempuan itu bernama dinda auliani kinanti perempuan umur 21 tahun yang di sukai arion.

berperawakan mungil namun berisi, pipi chubby, mata cat nya dan senyum manis dengan gingsul serta lesung pipinya yang membuat wajah manis dinda bertambah manis.

dinda adalah seorang yatim-piatu yang berumah di sebuah panti asuhan tak jauh dari supermarket tempat nya bekerja.

dinda termasuk manusia sederhana yang mengandalkan kemampuan dirinya daripada uang ibu panti nya, ia bersekolah di sekolah yang sama dengan arion namun arion tidak pernah melihat dinda di karenakan dinda yang introvert.

pelanggan satu persatu pun datang dan dinda mengemasi barang-barang yang di beli oleh pelanggan dengan cekatan dan senyuman yang tak pernah luntur ketika bekerja.

dinda humble hanya saja ia tidak terlalu suka berinteraksi dengan seseorang secara intens.

>>>>

setuju or ngga aku buat season duanya? aku kepikiran sih bikin season duanya.

yang setuju

Or

yang engga

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 05, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Rakhayandra ✓Where stories live. Discover now