🦋 : journey

12.8K 1K 110
                                    


❛ ━━・❪ ❁ ❫ ・━━ ❜

5 tahun kemudian...

Tangan kecil Herryl menguak pintu bilik kerja milik Que. Kakinya melangkah masuk bersama sebuah frame gambar dipeluk kemas.

"Daddy......" panggilnya.

Que mengangkat wajahnya dari memandang dokumen di atas meja kerja. Bersama senyuman di bibir,lelaki itu menggamit puteranya untuk datang mendekat.

Herryl mendepakan tangannya pada Que. Tanda menunggu lama,tubuh genit itu sudah selamat berada di atas riba Que.

"What's bring you here,little hero?" soal Que. Pipi gebu Herryl dikucup penuh kasih.

Sekejap sahaja masa berlalu,sudah 5 tahun Hera pergi meninggalkan mereka. Alhamdulillah,Que berjaya membesarkan Herryl dengan sempurna. Walaupun,memerlukan masa yang agak lama untuk menyesuaikan diri.

"Ryl kacau daddy work ke?" soal anak kecil itu selepas melihat keadaan meja kerja daddynya yang agak bersepah.

"No. Tak kacau pun" jawab Que. Rambut Herryl diusap lembut.

"Esok daddy busy tak?" Herryl memandang Que dengan wajah polosnya.

Que tersenyum nipis. Wajah itu tidak banyak beza seperti wanita kesayangannya. Malah sikap Herryl juga lebih mengikut Hera berbanding dirinya. Mungkin benar,Allah hadirkan Herryl untuk menjadi pengubat rindu Que pada Hera.

"Daddy tak busy. Why,hero daddy nak pergi mana-mana ke?" Herryl mengangguk.

"Can we visit mummy? I miss her" kepala ditundukan memandang frame gambar ditangannya.

Hanya itu yang menjadi peneman Herryl saat dia merindukan seorang wanita yang bergelar mummy. Frame gambar yang memaparkan gambar dirinya sewaktu bayi bersama Que dan Hera.

Walaupun Herryl hanya dapat bertemu dengan Hera untuk jangka masa yang singkat,tapi si kecil itu tahu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Walaupun Herryl hanya dapat bertemu dengan Hera untuk jangka masa yang singkat,tapi si kecil itu tahu. Pada suatu masa dahulu,ada suatu tangan lain selain daddynya yang selalu memberi belaian yang penuh kasih sayang dan sangat menyamankan.

Tipu kalau hati kecilnya tidak merasa cemburu melihat keluarga lengkap orang lain. Tapi untuk menyuruh daddynya menggantikan tempat arwah si mummy,perkara itu tidak akan pernah berlaku. Kerana bagi Herryl,dia hanya mempunyai seorang mummy. Di dunia mahupun di akhirat. Hanya Hera Aulia yang berhak menjadi wanita pertama yang dicintai olehnya dan menyandang gelaran mummy. Takkan pernah wanita itu diduakan oleh wanita lain.

"Sure,let's visit your mummy tomorrow" kata Que.













Tanah perkuburan itu dipandang sayu. Que meletakkan Herryl di atas sebuah tikar yang sudah dibentangkan olehnya. Rumput-rumput dan daun kering yang berada di atas pusara milik Hera dikemaskan dan dibuang. Surah Yaasiin dibuka dan mula dibaca.

Herryl hanya diam disebelah Que. Sesekali tangan kecil itu naik mengusap batu nisan yang terukir nama mummynya. Senyuman kecil diukir.

Surah Yaasiin itu ditutup. Kepalanya ditoleh melihat Herryl yang sedang mengusap lembut batu nisan yang tertulis nama Hera.

"Assalamualaikum,my lady. Harini i dengan Herryl datang ziarah you" tangan Que turut naik mengusap batu nisan itu.

"Cepatnya masa berlalu. Dah lima tahun you pergi. Rasa macam baru semalam i dapat peluk you" Que tersenyum tawar.

Sehingga ke hari ini,hatinya masih utuh memegang nama Hera Aulia. Tiada sesiapa yang mampu untuk gantikan tempat wanita itu di dalam hatinya.

"Mummy....Daddy dengan Ryl miss you so much. Mummy wait for us tau? We going to meet you there,one day. We love you so much. We never forget your name in our du'a" batu nisan itu dikucup oleh bibir kecil Herryl.

"My lady,nanti i dengan Herryl datang lagi lawat you lagi ye? Kitorang balik dulu" Que juga turut sama mengucup batu nisan itu.

Barang-barang yang dibawa tadi dikemaskan semula sebelum mereka melangkah ke arah Audi TT milik Que.

Que berhenti melangkah seketika. Kepala didongak memandang langit yang terbentang luas.





My lady,Hera Aulia.

Look at me,i'm survived. I did it. I took a good care of our little hero.

My lady,i hope you're watching us from up there. Don't worry about us,we're doing good.

I'm going to do as you said. I'm going to continue our journey and story without you. Walaupun you dah tiada dengan i,cinta dan nama you takkan pernah terpadam dari hati dan fikiran i. Same goes to Herryl.

You don't have to think much,cause there's no one who gonna replace you. There's no other woman who is qualified to stand beside me and Herryl except you.

A new chapter of my life without you have come. May Allah make me strong enough to sincerely let you go. Thank you,for the greatest memories that you have created with me. You're the best give from Allah to me,my lady.

Sampai ketemu kembali di titik terbaik ya,cantiknya Que.

Your husband,Tengku Que Zander.
















- T H E E N D -

100 DAYS WITH YOUWhere stories live. Discover now