11.Subuh

458 18 2
                                    

"Kay bangun,"seru Ayu mencoba membangunkan Kay.

"Kay ayo bangun siap-siap sholat tahajud berjama'ah," seru Ayu lagi, namun masih tidak ada sahutan dari Kay.

"KAY BANGUN,"teriak Ayu didekat telinga Kay.

"Ihhh dasar kebo,"kesal Ayu sambil mengguncang tubuh Kay kasar.

"Kay bangun," kini Lili yang berusaha membangunkan Kay.

"Jam berapa?" Tanya Lili sambil berusaha membangunkan Kay.

"Udah jam dua lewat lima puluh tujuh," sahut Ayu cemas.

"Kay cepet bangun, keburu pengurus keamanan kesini," coba Ayu lagi.

Namun Kay masih saja asyik dialam mimpi, karena Kay terbiasa bangun jam tujuh.

"Kay bangun," kata Lili dan Ayu bersamaan.

Ayu pun melihat kearah jam dinding.

"Tiga.....dua....sa_,"

Tok tok tok

"Tamat sudah riwayat mu Kay,"batin Ayu dengan raut wajah cemas.

Ceklek

"Siap itu yang belum bangun," kata pengurus keamanan garang yang baru saja membuka pintu.

"Kay Ka, santri wati baru," sahut Ayu pelan dengan kepala menunduk, berbeda dengan Lili yang menatap Pengurus keamanan itu dengan ekspresi wajah tak bersahabat.

"Pantes gak disiplin," kata pengurus keamanan yang bernama Linda, sambil berjalan kearah Kay yang masih tertidur nyenyak.

"BANGUN," kata Linda seraya menepuk pundak Kay kasar.

"Heh cepet bangun," kata Linda lagi.

"Ambil air segayung," titah Linda pada pengurus yang datang bersamanya.

Lala pun menurutinya.

Byurr

"AAAAA BANJIR,"teriak Kay langsung bangkit dari kasur.

"Bukannya siap-siap sholat tahajud malah enak-enakan tidur," omel Linda sambil menatap Kay.

"Heh lo siapa berani-beraninya nyiram muka gue," marah Kay sambil menunjuk mukanya yang basah.

"Saya pengurus keamanan disini dan tugas saya memang mengurus sama ngasih pelajaran buat santri kayak kamu" sahut Linda tak mau kalah.

"Tapi gak usah kayak gini juga bangunin orang, untung gue gak punya penyakit jantung,"kata Kay menggebu-gebu.

"Santri kayak kamu itu kalau tidak dikasari pasti akan ngelunjak," kata Linda.

"Heh_," ucapan Kay terpotong.

"UDAH STOP, lebih baik kita siap-siap sholat tahajud. Dan Kak Linda mending keluar," kata Lili menengahi dengan nada sedikit meninggi.

"Kamu berani ya ngusir saya," sahut Linda.

"Iya emang kenapa," kata Lili muak dengan kelakuan Linda.

"Dasar anak pungut gak tau diri," kata Linda lalu keluar dan menyenggol bahu Lili pelan saat berpapasan.

Sontak Lili langsung diam dengan pandangan kosong kedepan.

"Udah gak usah didengerin," kata Ayu dan mengusap bahu Lili pelan.

Lili langsung menepis tangan Ayu pelan dan keluar dari kamar tanpa mengucapkan sepatah kata.

"Lili kenapa?" Tanya Kay.

"Gak apa-apa, gih sana bersih-bersih. Aku tungguin," kata Ayu sambil tersenyum kecil.

"Hm," sahut Kay dan kekamar mandi.

_____🖋

"Ih gue masih ngantuk," kata Kay sambil berjalan sempoyongan menuju mesjid yang kiranya tinggal beberapa langkah lagi.

"Tahan sebentar Kay, kita sholat tahajud dulu baru kamu boleh tidur," kata Ayu.

"Tapi gue gak tahan,"seru Kay.

"Ayok masuk," kata Ayu sambil memegangi tangan Kay.

Mereka masuk dan menggelar sajadah disamping Lili.

Allaahu akbar

Terdengar suara imam mengangkat takbir.

Mereka semuapun sholat tahajud berjama'ah.

Setelah beberapa saat sholat tahajud telah usai, sedangkan Kay masih saja sujud.

Saat Ayu ingin menepuk pundak Kay tiba-tiba Lili berkata.

"Mungkin Kay lagi merapalkan do'a," kata Lili.

Setelah selesai berdo'a para santri wan dan santri wati pun mulai keluar dari mesjid.

"Kok Kay gak bangun-bangun ya?" Gumam Ayu.

"Jangan-jangan Kay tidur lagi," sambung Ayu.

Tak banyak juga santri wati yang tengah mengelilingi Kay bahkan sekedar melirik lalu keluar dari mesjid.

"Dia kenapa?" Tanya salah satu santri wati yang mengelilingi Kay.

"O-oh dia, mungkin lagi do'a," sahut Ayu.

"Kalian bubar aja," sambung Ayu.

Dan beberapa santri wati pun pergi.

"Ayu itu siapa?" Terdengar suara lembut dari arah samping kanan.

Membuat semua yang mendengar menatap kearah sumber suara.

"E-eh Nyai, ini temen aku Kay," sahut Ayu sopan.

"Oh nak Kay,"kata Nyai Roro.

"Nak Kay," kata Nyai Roro lembut sambil menepuk pundak Kay pelan.

Bukk

Seketika tubuh Kay yang semula sujud kini terbaring menghadap samping kanan.

Garis TakdirWhere stories live. Discover now