21.Sekolah

440 16 0
                                    

Saat tengah membereskan Kitab-kitab yang ada di mejanya, tiba-tiba Linda pengurus keamanan Asrama datang menghampiri Kay di kelasnya.

Brakk

Linda memukul meja Kay dengan tangannya dan memandang Kay penuh emosi.

"Apa maksud lo?" Tanya Kay emosi karna merasa terganggu dengan kedatangan Linda, lalu berjalan kehadapannya.

"Ohhh udah berani sekarang ya?, mentang-mentang udah jadi istrinya Gus Adam," ucap Linda.

"Walaupun gue bukan Istrinya Adam, gue juga bakalan tetap berani ngelawan lo," sahut Kay.

"Halah sok banget," kata Linda memandang Kay remeh.

"Apa maksud lo?" Kata Kay sambil mendorong bahu Linda pelan.

"Cih, dapet hasil zina aja belagu," ucap Linda menghina.

Untung saja suasana Kelas sepi karna sedang jam istirahat, jadi tak akan ada yang mendengarnya. Karna kejadian malam itu sangat dirahasiakan, hanya kedua orang tua Adam dan Kay saja yang tahu.

"Bukannya itu dirahasiakan, tapi kenapa si nek lampir ini bisa tau, dasar licik," batin Kay tersenyum sinis kepada Linda.

"Emang masalah buat lo?" Kata Kay dengan mengangkat sebelah alisnya.

"Bukan masalah buat saya, tapi masalah buat Gus Adam karna jika semua santri tau maka nama baik Gus Adam serta keluarganya bakal tercoreng," jawab Linda.

"Dan kamu akan dipermalukan sampai-sampai tidak berani lagi memperlihatkan wajahmu didepan santri lain," sambung Linda lalu pergi begitu saja.

"Bodo amat," monolog Kay dan pergi dari kelas.

_____🖋

"Haiii guys," ucap Kay dan duduk di salah satu kursi yang masih kosong diantara teman sekamarnya dulu.

Sontak Ayu dan Lili pun berdiri.

"Loh kok kalian berdiri, ayo duduk kita makan sama-sama," kata Kay yang bingung melihat temannya berdiri.

"Gak apa-apa?" Tanya Ayu.

"Ya gak papa lah, kita kan temen," sahut Kay.

Ayu dan lili pun duduk dengan pelan.

"Kenapa sih tadi kalian ninggalin gue sendirian di kelas?, jadinya kan gue tadi ketemu sama si nenek lampir itu," kata Kay sambil mengingat-ingat kejadian dikelas tadi.

"Ya kami kira setelah kamu nikah sama Gus Adam kamu gak bakal mau lagi temenan sama kita," jelas Ayu menundukkan kepalanya.

"Ya elah cuma gara-gara itu kalian mikir gue gak mau temenan lagi sama kalian," kata Kay.

"Menurut gue sekali teman tetap akan jadi teman, ya walaupun kita baru kenal tapi gue suka sama sikap kalian, dan.... gue udah anggep kalain sebagai teman, jadi jangan berubah dan buat gue kecewa," jelas Kay.

"Udahlah, mending sekarang kita pesen makanan biar gue traktir. Mumpung dompet gue lagi tebel," Kata Kay semangat.

"Alhamdulillah, rezeki anak baik. Gak jadi deh uang aku berkurang," Ucap Ayu sangat senang.

"Woy lo yang penjaga kantin," panggil Kay kepada gadis yang sedang bertugas menjaga kantin bersama temannya yang lain.

Merasa terpanggil akhirnya gadis itu mendekati Kay.

Garis TakdirWhere stories live. Discover now