33.Sakit?

205 13 4
                                    

      Tak terasa liburan semester tiba semua santri wan dan santri wati berkumpul di depan area ndalem menunggu bus tiba, tapi ada sebahagian yang di jemput orang tuanya. Mereka terlihat sangat bahagia, mungkin ini hari yang mereka tunggu, hari di mana mereka pulang dan bertemu orang tua masing-masing. Hari kejayaan bagi sebahagian santri karna mereka akan terlepas sejenak dari lembaran-lembaran penuh ilmu.

      Sedangkan Kay terlihat sedikit pucat yang sedang duduk di kursi meja makan.

"Loh kamu kenapa nak?" Tanya Nyai Roro yang baru dari luar.

"Gak apa-apa umi, cuma agak pusing dikit,"jawab Kay sopan.

"Mau umi antar ke kamar?" Tanya Nyai Roro.

"Gak usah Umi, Kay mau disini aj," jawab Kay.

"Kamu mau pulang kerumah atau gimana hari ini?" Tanya nyai Roro duduk di sebelah Kay.

"Kay gak pulang Umi, tadi kata mamah, biar mamah sama papah aja yang kesini," jawab Kay.

"Owh gitu," ucap Nyai Roro menganggukkan kepala pelan.

Huek

"Astagfirullah Kay, kamu istirahat ya ke kamar biar umi antar," saran Nyai Roro setelah mendengar Kay mual.

"Em gak usah umi huek huek," ucap Kay.

"Bentar umi panggilin Adam," ucap Nyai Roro.

Tak lama setelah kepergian Nyai Roro datanglah Adam dengan tergesa-gesa.

"Sini aku bantu kekamar," ucap Adam langsung membopong Kay menuju kamar.

"Aku bisa sendiri," jawab Kay hendak melepas rangkulannya.

"Aku bantu," kata Adam kekeh.

Mereka pun pergi ke kamar.

Huek

Baru sampai dikamar kay mual lagi, Kay menahan mulutnya dengan tangan kanan untuk menahan sesuatu yang sepertinya akan keluar dari mulutnya.

Kay segera berlari menuju wastafel yang ada di dalam kamarnya.

Huek huekkk huek

Adam dengan sigap memberikan sedikit pijatan di tengkuk kay.

"Kamu jauh-jauhhhhh," usir Kay tiba-tiba.

"Loh kenapa?" Tanya Adam.

"Aku gak suka bau parfum kamu, buat aku mual kalau cium baunya," jawab Kay seraya menutup hidungnya.

"Ini parfum yang biasanya kok sayang," sahut Adam seraya ingin mendekat.

"Sana pergi huek huek," ucap Kay.

Adam pun meninggalkan kay sendirian dan menunggunya di kasur.

Tak lama terdengar suara ketukan pintu.

"Kay Adam ini mamah," ucap mama Kay dari luar kamar.

Mendengar itu Adam bergegas membukakan pintu.

"Masuk mah," ucap Adam setelah salim kepada mama kay.

Mama kay pun masuk dan langsung di sambut pelukan hanyat dari Kay.

"Kangen mamah sama papah," ucap Kay manja.

"Kata Nyai Roro kamu mual-mual?" Tanya Mamanya Kay sambil mengelus kepala Kay.

"Hehehe kayak biasa mah," jawab Kay cengengesan.

"Udah berapa kali sih Kay mamah bilangin kamu buat gak kebalkon lagi malam-malam," nasehat Mama kay.

"Maaf mah," ucap Kay menyesal.

Garis TakdirWhere stories live. Discover now