34.OMG!

231 12 2
                                    

      Dokter pun tersenyum ke arah Mamanya Kay lalu berkata.

" Alhamdulillah Kay kondisinya baik-baik saja, kejadian seperti ini sudah wajar bagi wanita yang tengah hamil muda," ucap dokter itu.

"Hah? Hamil muda?" Ucap Kay memastikan.

"Iya, saat ini kamu tengah mengandung kira-kira usia kandungannya sudah memasuki satu bulan," jelas Dokter.

Kay menatap ke arah Adam dan di sambut dengan tatapan hangatnya.

Adam mendekat ke kasur lalu memeluk Kay sebentar dan mencium kening istrinya.

"Makasih sayang,"ucap Adam tulus dengan sedikit menitikkan air mata tanda terharu.

"Ya sudah kalau begitu saya izin untuk pulang, dan ini resep obatnya nanti kmu bisa membelinya di apotik terdekat," ucap dokter itu seraya menyerahkan selembar kertas putih pada Adam.

"Makasih dok," ucap Adam sopan dan mengambil kertas itu.

"Saya permisi, Assalamu'alaikum," ucap dokter lalu pergi.

"Yes bentar lagi kita bakal jadi nenek, nyai," ucap mamanya Kay pada Nyai Roro.

"Iya, saya gak sabar pengen gendong," jawab Nyai Ror tertawa pelan.

"Sayang kamu harus bisa jaga diri, jangan aneh-aneh lagi nanti kasian anak kamu," ucap Ayahnya Kay memperingati.

"Aman kok pah," jawab Kay cengengesan.

"Adam kamu jaga istrimu baik-baik," nasehat Kiai Jaya.

"Insyaallah Abi, Adam pasti usahakan," Jawab Adam.

"Ya sudah kalau begitu kami keluar ya, jaga kandungannya baik-baik!," ucap Nyai Roro.

"Siap Umiii," jawab Kay.

Semua telah keluar hanya tersisa Adam dan Kay saja.

Adam masih setia duduk di samping Kay yang tengah berbaring lemas sambil mengusap puncak kepala Kay.

"Mas takutt," cicit Kay pelan.

"Kamu gak perlu takut ada aku kok yang bakal jaga kamu sama dia, dan ada tuhan yang gak akan pernah tidur," jawab Adam.

"Hm," jawab Kay

"Mas ngantuk," ucap Kay tiba-tiba.

"Kalau gitu kamu tidur aja, boleh kan sambil aku elus perutnya," ucap Adam

"Iya mas,"jawab Kay lalu memejamkan mata.

Adam mengelus perut Kay dengan sayang sambil menyanyikan Syi'ir dengan merdu, di jamin siapa pun yang mendengarnya pasti akan meleleh. Suami idaman bagi setiap wanita, dan beruntung Kay dapat memilikinya.

"Mas mau rujak buah tapi di tempat langgananku," ucap Kay tiba-tiba.

"Boleh, dimana tempatnya biar aku yang belikan," jawab Adam.

"Di dekat rumah ku, tapi aku maunya langsung makan di tempatnya," rengek Kay.

"Ya udah kita kesana, tapi izin dulu sma Abi, Umi, mama, papa," ucap Adam

"Iyaaa," jawab Kay mengangguk lucu.

"Ya udah aku siap-siap dulu, kamu juga," lanjut Kay.

"Iyaaa," jawab Adam lembut.

Kay turun dari kasur untuk segera bersiap.

Tak lama keduanya telah siap untuk pergi, ya walau tempatnya jauh dan cuma sekedar makan rujak buah tapi dari pada anak mereka nanti ileran, masa mak bapaknya cakep anaknya ileran, kan gak elit.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Garis TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang