13

43.6K 4.2K 87
                                    

"Benar kan.... Arga" ucap Liora membuat Arga tersadar

Tunggu...

Apakah ia baru saja melamun ?

Arga menghela nafasnya pelan, ia memijat pelipisnya mencoba menenangkan pikiran nya yang berkecamuk kemana-mana

"Aku tak tau apa yang kau maksud dengan berbicara omong kosong seperti ini Liora" ucap Arga tanpa menatap istrinya

Liora tersenyum lirih, ia mengelus cincin pernikahan nya dengan Arga

"Arga boleh aku bertanya sesuatu pada mu ?" Arga menoleh melihat Liora yang tersenyum manis padanya

"Jika kau ingin membahas yang kau bicarakan tadi lebih baik kau simpan saja pertanyaan mu itu" Liora menggeleng pelan

"Bukan tenang saja... Aku ingin bertanya... Sebenarnya..." Liora terdiam sesaat dan kembali berkata

"Apa tujuan mu menikahi ku ?" Arga terdiam membisu, bukan itu masalah, masalah nya adalah apakah ia memiliki jawaban nya ?

"Liora aku-

"Lebih baik aku pulang.."

"Ayo William kita pulang.. bukankah kau ingin makan siang di luar ?"

"Apa Daddy akan ikut bersama kita ?"

"Tidak.. Daddy memiliki banyak pekerjaan yang harus di selesaikan, aku akan menemanimu makan siang"

"Bolehkah aku makan cake yang ada di toko roti waktu itu ?"

"Kau memilih makan cake dari pada nasi ?"

"Iyaa"

"Baiklah" Liora berjalan beriringan bersama William namun langkah nya terhenti, saat ia ingin membuka pintu ia menoleh menatap Arga

"Arga.. akan lebih baik kau memberitahu Jay jika Agam sudah tiada, bagaimanapun juga ia harus tau jika mantan kekasih nya sudah lebih dulu pergi dan tak akan pernah menemui nya lagi" ucap Liora membuat Arga diam tak berdaya

Setelahnya Liora beneran pergi dari sana membuat Arga menjadi beribu pikiran yang mulai berdatangan







____________

Jay tak berhenti tertawa saat mendengar cerita anaknya Rey yang begitu random apalagi dengan berbagai imajinasi liar nya itu

"Buna apa aku boleh bertanya 1 hal pada mu ?" Tanya Rey dengan intonasi yang hati-hati

"Tentu"

Toko hari ini lagi sepi hanya ada 1 atau 2 orang saja yang datang, kebetulan juga Jay dan Rey ada di toko karena Rey yang bosan di rumah

"Buna.. kenapa kau tak mau menikah lagi ?" Jay terdiam sesaat

"Kenapa kau bertanya seperti itu hmm ?"

"Hanya saja... Kau tau.. semua teman-teman ku mempunyai 2 orang tua, kenapa aku hanya punya 1 ?" Jay terdiam, ia ingat jika Rey sudah pernah bertanya seperti ini, namun waktu itu ia terselamatkan dengan datang nya Jack

Jay mengelus rambut lebat anak nya sambil tersenyum membuat Rey menatap nya bingung

"Kau ingin punya 2 orang tua seperti teman-teman mu ?"

"Iyaa.. agar aku bisa memberi tahu mereka jika aku juga punya 2 orang tua"

Jay hanya tersenyum saja mendengar nya, sebenarnya ia tak masalah sama sekali jika Arga bertemu dengan Rey karena bagaimanapun juga Rey adalah anak nya, namun untuk sekarang seperti nya bukan waktu yang tepat mengingat Arga juga memiliki 2 anak lainnya

Jay tanpa sadar menghela nafasnya berat membuah Rey yang sedari tadi sibuk bekerja kini mendongak

"Buna apa kau lelah ?" Tanya Rey

"Tidak juga..."

"Buna aku ingin bertanya lagi"

"Tanyakan saja"

"Buna kenapa kau seorang pria ?"

"Ha ?"

"Maksud ku kenapa yang melahirkan ku seorang pria Buna.. ibu teman-teman ku seorang wanita kenapa aku berbeda ?"

Jay kembali terdiam, kenapa anak nya bisa menanyakan hal yang seharusnya tidak terpikirkan seperti ini ? Bukan apa.. masalahnya Rey baru 3 tahun ya walaupun cara ia berpikir sudah seperti anak SD berumur 6 tahun

"Jadi kau tak suka jika ibu mu ini pria ?" Ucap Lena yang datang dan duduk untuk bergabung

"Aish bukan seperti itu.. aku hanya bertanya saja kenapa kau jadi ikut pembicaraan ku dengan Buna"

"Apa kau tak suka aku disini Rey ?" Ucap Lena ngambek

"Sukaaa.. aku suka semuanya" Lena terkekeh geli sementara Jay hanya bisa tersenyum pedih

Entahlah..

Ia juga tak mengerti

"Rey.." panggil Jay membuat Rey mendongak

"Nanti jika kau sudah besar kau pasti mengerti semuanya"

"Yang terpenting kau percaya jika aku yang melahirkan mu bukan ?"

"Tentu saja aku percaya, aku pernah melihat luka besar di perut mu itu" balas Rey antusias

"Kau tau Lena.. Buna memiliki luka besar di perut nya sebelah kiri dan aku keluar dari dalam luka itu bukan kah aku hebat" ucap Rey pada Lena

"Benarkah ? Ku rasa Buna mu yang hebat bukan kau"

"Ck.. diam lah jangan ganggu aku kalau begitu" Lena dan Jay hanya tertawa pelan melihat tingkah Rey yang selalu saja bikin geleng-geleng kepala

Suara lonceng pintu toko terdengar membuat mereka menoleh, Jay sedikit terdiam karena yang datang adalah Liora bersama William

Lena langsung berjalan ke arah kasir sementara Liora dan William berjalan ke arah Jay dan duduk di bangku kosong hadapan Jay, bisa di katakan mereka 1 meja

Jay awalnya tak mengerti namun ia tetap bersikap profesional

"Rey ayo pindah kita punya pelanggan" ucap Jay

"Baiklah"

"Tak perlu.. duduk saja disini, lagi pula sungguh tidak enak rasanya duduk sendirian" ucap Liora membuat pergerakan Jay terhenti

Jay mengangguk lalu kembali duduk, Liora diam-diam tersenyum tipis menatap Jay dan Rey bergantian

"Nama mu Jay bukan ?" Tanya Liora

"Iya, dan kau model papan atas itu ?"

"Nama ku Liora, senang bertemu dengan mu" Jay hanya mengangguk saja sebagai respon

Rasanya begitu canggung duduk bersama dengan istri dari mantan suami nya

"Tak perlu begitu tegang Jay.. santai saja"









Cerita nya di hapus aja kali ya, kok kayanya di luar ekspektasi gue sih :'(


MY EX HUSBAND (END)Where stories live. Discover now