44

33.1K 2.8K 41
                                    

Jay tengah duduk di ruang tamu sambil menonton acara nya, di rumah hanya ada ia sendiri sementara Arga di kantor, Rey sekolah, Abas dan Lisa sedang ada acara di luar

Ia berulang kali menarik nafas nya dalam dan mengeluarkan nya secara perlahan, entah kenapa perut bagian bawah nya terasa keram seolah ia siap melahirkan namun perkiraan dokter ia akan melahirkan sekitar 2 atau 3 hari lagi

Namun sepertinya hari ini ia akan melahirkan

Jay mengedarkan pandangannya mencari ponsel mencoba menelfon Arga, setelah nya ia langsung mencari nama Arga dan menelfon nya

"Sayang-

"Arga seperti aku ingin melahirkan !"

Jay menunduk merasakan jika bagian bawah nya basah dan benar saja sebuah cairan bening sudah tergenang disana menandakan jika air ketuban nya pecah !

Jay meringis sakit saat perut nya benar-benar tak bisa dikatakan dengan kata

"Jay !" Terdengar suara Arga membuat nya menoleh dan langsung saja Arga menggendong Jay tanpa sepatah katapun

Ia mengendarai mobil nya dengan kecepatan tinggi mengabaikan lampu merah yang ada, masalah polisi nanti saja sekarang Jay dalam keadaan darurat

Tak butuh waktu lama ia sampai, Arga kembali menggendong Jay dan berlari ke IGD yang lebih dekat dari jarak nya

"Tolong selamatkan mereka ! Lakukan apapun yang kau bisa ! Ku mohon !"

"Kami akan menyelamatkan mereka pak" Arga mengangguk, ia menunggu di luar dengan was-was

Tangan nya gemetar bukan main, keringat dingin mulai keluar, ia mulai merasakan Tremor di seluruh bagian tubuh nya dan ini benar-benar membuat nya tak nyaman, padahal dulu saat ia menemani Jay melahirkan Rey situasi nya tidak seperti ini

"Aku percaya kau bisa Jay.. aku tau kau kuat.. ku mohon bertahan lah" ucap Arga pelan

"Ayah !" Arga menoleh melihat Rey yang berlari ke arah nya, di belakang Rey ada Abas dan Lisa yang juga tergesa menghampiri nya

"Bagaimana ?" Tanya Lisa, Arga menggeleng pelan membuat Lisa dan Abas terdiam

"Kita tunggu saja, dokter belum keluar dan tangisan bayi belum terdengar jadi jangan berpikiran yang aneh-aneh" ucap Abas di angguki oleh Lisa dan Arga

"Ayah apa Buna akan baik-baik saja ?"

"Buna akan baik-baik saja Rey... Kau akan melihat adik mu sebentar lagi"

"Yeay ! Akhirnya aku bisa melihat mereka, aku sudah menunggu nya sangat lama"

Dokter keluar membuat semua orang menoleh dan menghampiri nya

"Maaf pak seperti nya anda harus masuk, kondisi pasien lemah kami tidak bisa membantu nya jika kondisi beliau terus menurun"

"Masuk lah Arga kau bisa membantu Jay" Arga mengangguk, dokter dan Arga pun masuk

Terlihat Jay masih dalam keadaan sadar, sangat terlihat jelas raut wajah Jay yang kesakitan membuat Arga tak tega, Arga menghampiri Jay dan melipat kaki nya berdiri di sisi Jay menggunakan lutut nya

Menggenggam erat tangan Jay menciumi Jay lembut

"Aku tau kau kuat Jay.. kau bisa" ucap Arga pelan

"Sakit Arga..."

"Bisa kita mulai ?" Arga menoleh dan mengangguk, proses cecar pun di mulai

Arga dapat melihat dengan jelas bagaimana pisau bedah itu menggores kulit perut Jay, berbagai alat di masukan untuk membantu mengeluarkan si bayi

Ia kembali melihat Jay yang meringis kesakitan, menutup mata nya menahan sakit yang luar biasa hingga air mata Jay terjatuh, Arga mengangkat tangan nya menghapus air mata Jay lembut

Ia kembali melihat bagaimana para dokter mulai memproses keluar nya si bayi, tangisan itu mulai terdengar dengan keras nya membuat Arga tersenyum lega, ia melihat anak nya yang pertama di berikan pada suster yang ada dan mulai dengan bayi yang kedua

Dan proses cecar pun selesai, Arga menghela nafasnya lega ia melihat Jay yang mulai memejamkan matanya secara perlahan

"Jay ?" Panggil Arga

"Tenang lah dia hanya tertidur.. perjalanan nya sudah sangat melelahkan" ucap dokter membuat Arga terdiam dan mengangguk

"Terimakasih Jay... Kau sudah melakukan yang terbaik" ucap Arga mencium mata Jay lembut

Arga kembali melihat bagaimana para dokter menjahit perut Jay dengan telaten

"Maaf pak.. ini adalah kehamilan terakhir untuk nya, pasien tidak akan bisa mengandung lagi" ucap dokter yang selesai melakukan tugas nya

"Tak masalah.. aku akan memberitahu nya, makasih dok.. kau menyelamatkan mereka"

"Sudah tugas kami melakukan yang terbaik untuk setiap pasien"

"Kalau begitu kami akan membawa pasien ke ruang rawat inap, Anda bisa menunggu nya di luar beberapa jam kemudian" Arga mengangguk, sebelum ia keluar dirinya melihat ke arah Jay sesaat dan tersenyum lembut hingga ia keluar dari sana

"Bagaimana ? Apa semua nya baik-baik saja ?" Tanya Lisa yang menghampiri Arga, Arga tersenyum dan memeluk Lisa erat

Tak bisa di katakan bagaimana bahagia nya ia saat ini, Lisa dan Abas yang melihat nya sudah sangat tau dan mereka tersenyum bahagia

Abas menepuk punggung Arga pelan

"Selamat untuk bayi kembar mu Arga" ucap Abas

"Kau sudah harus memperbaiki semuanya Arga... Kau seorang ayah" Arga melepaskan pelukannya dan menghapus air matanya ternyata ia menangis di pelukan Lisa

Ia melihat bagaimana proses Jay melahirkan bayi-bayi nya, pasti begitu sakit, dirinya benar-benar merasa bersalah saat Jay melahirkan Rey, ia tak ada di samping Jay saat Jay membutuhkan seseorang untuk menyemangati nya

"Aku salah ibu" ucap Arga menangis

"Aku benar-benar menyesal"

"Semua nya sudah berlalu Arga... Sekarang kau bisa menebus nya, kau sudah di berikan kesempatan kedua jangan sia-sia kan kesempatan itu" balas Lisa lembut

"Karena tidak semua orang berhak mendapatkan kesempatan kedua" Arga mengangguk dan kembali menghapus air matanya

"Maaf.. kalian bisa masuk untuk melihat si kembar dan pasien" ucap suster yang baru datang

"Namun pasien masih belum sadar jadi membutuhkan waktu, sementara bayi nya terbangun kalian bisa menemui mereka"

Lisa dan Abas tersenyum senang dan mengangguk

"Ayo Arga lihat anak-anak mu"



















1 chapter lagi ending, mungkin besok bakal gue update

Akhirnya !!!!

Si kembar lahir !!!!

See you ~

Sampai bertemu di chapter selanjutnya !

MY EX HUSBAND (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang