28

33.2K 3.2K 146
                                    

Jay terdiam di kamar nya dengan sebuah novel yang ada di tangan nya ia melamun, entahlah dirinya tiba-tiba saja melamun membiarkan Arga dan Rey bermain sendiri di ruang tamu

Jay menyentuh perut nya yang masih terlihat datar namun sudah ada sedikit benjolan, aneh padahal baru 1 bulan lebih namun sudah ada benjolan nya

"Kau pasti senang karena keinginan mu di turuti oleh ayah mu... Berbeda dengan kakak mu yang apa-apa sendiri" gumam Jay pelan mengelus perut nya

"Kau bisa saja hidup lebih baik jika dia ada begitupula dengan Rey... Kalian akan hidup jauh lebih baik, ada yang mengantar sekolah... Ada yang menemani bermain... Bahkan ada yang akan menggendong saat sedang manja-manja nya"

"Aku tak pernah membenci nya... Aku tak pernah marah padanya, karena aku mencintai nya itulah kenapa aku tak bisa membenci nya... Aku hanya kecewa.. aku kecewa pada keegoisan nya" Jay terdiam sesaat mencoba menerawang jauh

"Andai waktu itu dia pulang dan mengetahui jika aku sedang mengandung, apakah ia tetap akan menuruti kemauan Agam... Jika waktu itu aku bisa memberi tahu nya walaupun lewat telefon apakah ia tetap akan meninggalkan ku.." tak sadar air mata Jay menetes

Jujur saja 3 tahun hidup bersama Rey bukan hal yang sulit, bahkan di awal-awal kehamilan nya dulu saat ia mengandung Rey dirinya tak merasakan kesulitan, Rey juga tak menginginkan apapun saat masih di dalam kandungan, hanya sesuatu yang bisa di dapatkan dengan mudah

Seiring bertambahnya usia Rey mulai mengerti posisi nya yang kadang ada dalam posisi yang sulit, dan ia bersyukur akan hal itu, Rey mampu beradaptasi dengan nya yang terkadang tak memiliki waktu bermain bersama

Itulah kenapa ia hidup dengan mudah bersama Rey selama 3 tahun tanpa ada nya Arga

Jay menghela nafasnya, jujur sampai saat ini ia memang belum pernah bertemu dengan orang tua Arga, ia takut...

Takut akan tatapan dan cacian yang keluar dari mulut orang tua Arga saat melihat nya, bukan karena fisik namun karena pernikahan nya yang di anggap aneh dan tidak normal

Apalagi mengetahui jika ia hamil seperti ini

Semuanya pasti berpikiran mana ada pria yang hamil kecuali transgender

Tok

Tok

Tok

"Masuk" ucap Jay dari dalam, yang mengubah posisi duduknya menjadi lebih nyaman

Ternyata Arga yang masuk bersama Rey yang ada di gendongan nya, terlihat Rey tertidur di gendongan Arga

"Dia tertidur... Kamar nya terkunci jadi aku membawa nya kesini" ucap Arga, Jay mengangguk lalu bergeser membiarkan Arga meletakkan Rey di sisinya

Terlihat Rey yang tertidur dengan pulas, mungkin karena kelelahan bermain

"Kapan kau akan pulang ?" Tanya Jay tanpa menoleh, Arga terdiam sesaat

"Aku tak mau melihat mu ada di disini melakukan hal bodoh dengan berdiri semalaman di depan rumah ku, kau merepotkan ku dengan kau yang jatuh sakit" Arga terdiam sesaat lalu mengangguk

"Maaf... Aku tak bermaksud untuk merepotkan mu"

"Aku akan bersiap untuk pulang" ucap Arga

"Tapi bisakah saat Rey terbangun ? Aku ingin pamit dengannya" sambung Arga lagi, Jay menghela nafasnya pelan

"Terserah" balas Jay, Arga duduk di sofa single yang memang tersedia di kamar Jay

"Jay" panggul Arga membuat Jay menoleh

"Apa yang harus ku lakukan agar aku bisa mendapatkan maaf mu" Jay terdiam sesaat

Apa yang harus di lakukan ?

"Jay aku minta maaf... Aku benar-benar minta maaf... Bisakah aku mendapatkan kesempatan kedua ku ?" Jay menoleh menatap Arga yang menatap nya dengan sungguh-sungguh

"Bagaimana jika aku akan memaafkan mu tapi dengan 1 syarat"

"Jangan pernah muncul di hadapan ku lagi, menghilang lah dari pandangan ku... Aku sudah cukup kecewa dengan mu Arga" Arga terdiam lalu menunduk sesaat

"Tapi kau sedang hamil Jay-

"Aku bisa merawat nya sendiri, kau lupa ? Aku yang merawat Rey sendiri sampai sebesar ini, sudah sangat membuktikan ada atau tidak ada nya dirimu aku bisa merawat anak ku sendiri" Arga terdiam membisu

"Boleh aku minta 1 hal" ucap Arga

"Pergilah dengan ku untuk merayakan ulang tahun Rey, kau tak ingin melihat ku lagi bukan ? Maka aku akan menuruti nya jika itu membuat nyaman, jika kehadiran ku membuat mu frustasi maka aku akan berhenti mengejar mu... Aku akan berhenti meminta mu memaafkan ku"

"Jika memang... Kau nyaman sendiri maka aku akan mundur" Jay terdiam, bukan karena ia tak punya jawaban namun karena ada perasaan tak enak yang ia rasakan setelah Arga mengatakan semua nya, ia merasakan perut nya yang mual luar biasa seolah jabang bayi nya tak terima Arga berhenti

"Ku mohon Jay... Demi Rey... Setelahnya aku akan berhenti menganggu mu"

"Aku....." Jay tak bisa melanjutkan ucapannya seolah lidah nya kelu, ia menghela nafas nya panjang

Mungkin ini memang yang terbaik, berpisah dengan Arga memang hal yang baik, walaupun ia tak yakin dengan kehamilan nya yang kedua ini

Tapi tak ada salahnya ia mencoba

"Baiklah.. hanya 1x24 jam, setelah itu pergilah dari hidup ku, jangan muncul di hadapan ku dan juga Rey" Arga terdiam sesaat

Itu membuktikan jika memang ia tak bisa bertemu dengan Jay dan Rey lagi, Arga tersenyum perih lalu mengangguk

Tak ada harapan lagi, ia tak bisa memaksa Jay melihat bagaimana keras kepala nya Jay yang tak ingin kembali padanya

Arga bangun dari duduk nya mengambil jas dan kemeja nya yang terletak di gantungan depan lemari

"Kau.... Akan pulang ?" Tanya Jay pelan namun terdengar oleh Arga, Arga menoleh lalu mengangguk sambil tersenyum

"Aku akan mengabari mu kapan waktu yang tepat itu akan datang... Sebelum waktu itu datang, aku tak akan muncul di hadapan mu, hari terakhir bersama mu dan anak kita tak akan ku buat sia-sia"

Arga berjalan ke arah pintu kamar memegang gagang pintu, namun sebelum itu ia menoleh menatap Jay yang masih diam mematung

"Jay aku pergi"

Deg !


















Detik-detik menuju ending~

MY EX HUSBAND (END)Where stories live. Discover now