Chapter 01

392 20 0
                                    

Hi guys! welcome to my story

Jujur disini gue sendiri nggak menyarankan kalian untuk terlalu berharap lebih sama cerita gue, as you know gue masih amatir. Dari segi penulisan maupun jalan alurnya jelas masih berantakan. Tapi biar begitu gue tetap bakalan ngusahain yang terbaik kok, supaya cerita ini bisa terus berkembang baik kedepanya

Segitu aja sih, gue harap kalian semua bisa suka sama carita gue 👍

Happy reading!

••••••••

Seorang wanita dengan balutan selimut tebal, terlihat beberapa kali menyeka ingus yang keluar dari hidungnya menggunakan tissue. Sesekali meringis lantaran pening yang menguasai kepalanya terasa semakin menjadi-jadi.

"Ayolah tinggal sesuap lagi loh ini, nanggung" Bujuk Arthur sambil menyodorkan sesendok bubur kedepan mulut sang istri.

Hazel menggeleng pelan "Udah kenyang aku" Tolaknya.

Arthur mengehela napas "Yaudah, nanti kalau kamu ada butuh apa-apa panggil aja ya, aku mau kebawah dulu ngeliat anak-anak" Ucapnya.

Pria itu kemudian berjalan menuju dapur guna meletakan alat bekas makan istrinya biar sekalian dicuci sama Galen.

Pagi tadi, selepas Arthur memberi tau jika Hazel tidak akan beraktifitas selama seharian penuh lantaran sedang kurang enak badan, kelima putra tertuanya emang langsung pada heboh berbagi tugas.

Ada Kai yang mendapat bagian untuk membersihkan halaman belakang, Devan dan Nathan mencuci baju, Galen memasak sarapan sekalian beberes rumah, dan terakhir ada Shaka yang mendapat tugas paling istimewa yakni menjaga dua setan cilik, alias Nero dan Leo. Bukan tanpa alasan, sebab memang hanya dengan Shaka saja dua bocil banyak tingkah itu sudi bertekuk lutut dan bersikap baik.

Bagi mereka mereka Shaka itu adalah sosok yang sangat menakutkan. Tatapanya tajam, nada bicaranya ketus dan yang paling penting dia itu galaknya luar biasa. Sebelas duabelas kayak Hazel, bahkan mungkin lebih parah. Makanya baik Nero maupun Leo, keduanya sama-sama tidak ada yang berani membantah apalagi mencari gara-gara dengan Shaka.

Terakhir kali saat mereka iseng menyembuyikan boxer kesayangan Shaka, bokong mereka berdua berakhir mendapat tendangan super keras dari cowok itu.

Sejak saat itulah, mereka jadi trauma dengan Shaka dan berikrar tidak akan pernah mengusik Shaka lagi apapun yang terjadi.

"Udah belum?" Tanya Arthur menghampiri Kai yang tengah mencangkul lahan kosong disebelah tali jemuran untuk ditanami bibit sayuran.

"Dikit lagi nih" Sahut Kai meringis pelan.

Bukan main, belum juga satu jam dia mencangkul tanah, tapi tulang pinggangnya udah berasa kayak mau copot aja. Pegel euy.

"Capek ya?".

"Banget".

"Baru juga segitu, laki bukan??!" Cibir Arthur dengan gaya songongnya yang menurut Kai benar-benar sangat memuakan.

Baru segitu? tiga baris Kai kerjain sendirian baru segitu katanya? fuck!

"Ya coba aja sendiri sini, lagian kenapa nggak bang Nathan aja sih yang nyangkul" Sungut Kai misuh-misuh. Jika dipikir lagi pembagian tugas ini sangatlah tidak adil. Masa iya dia yang kurus kering letoy gini dikasih bagian buat nyangkul, sedangkan Nathan yang badanya segede bison malah dapet bagian nyuci baju, kan curang.

HARMONIA | NCT DREAM Donde viven las historias. Descúbrelo ahora