Chapter 26

31 5 0
                                    

Hallo everyone, I'am back!

Lama ya gue nggak up cerita
Sebenernya nih part ini udah selesai gue ketik dari lama, cuma ya karna gue merasa masih ada beberapa kata yang perlu dibenerin jadi gue memutuskan untuk nggak langsung publish part ini. Itulah yang bikin lama.

Disini gue berharap semoga kalian nggak bosen-bosen ya sama cerita gue, ya walaupun suka lama updatenya tapi semoga kalian tetep masih mau stay baca ini cerita heheh

Btw happy eid Al adha ya buat yang merayakan, mohon maaf lahir batin guyss

Happy reading and i hope you like it

•••••••

Makin malam suasana di kediaman Arthur bukanya sepi justru malah semakin tampak ramai. Padahal waktu sudah hampir memasuki tengah malam, namun tidak ada satupun dari mereka yang tergerak untuk pulang. Bahkan Lingga aja sampe nyuruh Aurora buat sementara tidur di kamar tamu dulu daripada ngantuk nungguin dia. Aurora juga nurut aja, karna dasarnya dia emang udah capek abis pulang dari tempat les tadi langsung dibawa abangnya buat ikut ngumpul sampe malem begini.

"Rora jam segini masih lo bawa main, orangtua lo dirumah apa nggak nyariin bang?" Tanya Raja sambil menghisap rokoknya.

Lingga menggeleng "Mereka lagi dinas ke luar kota, biasalah orang sibuk" Katanya sambil terkekeh pelan.

"Biasanya kalo dinas gitu suka berapa lama?" Rani ikutan bersuara. Gadis itu juga sudah keliatan ngantuk, bahkan kepalanya saja dia sandarkan ke bahu Kai. Sungguh momen yang sangat langka.

Kening Lingga mengerut kecil, mencoba mengingat-ingat "Nggak nentu sih, kadang sebulan kadang bisa lebih juga".

"Njir terus yang ngurusin Aurora siapa?".

"Ya ada orang, tapi biasanya cuma jagain rora sampe sore doang, ntar pas gue balik dia juga balik kerumahnya".

"Nggak sepi lo tiap hari berdua doang di rumah sama rora?".

"Ya sepi, tapi yaudah, lagian emang udah kebiasa juga dari dulu".

Raja berdecak sambil menggeleng gelengkan kepalanya "Kesian amat sih lo bang" Ucapnya prihatin.

"Emang" Balas Lingga sok sedih.

"Alhamdulillah orangtua gue nggak kayak gitu" Ucap Windu yang emang orangtuanya jarang bahkan hampir nggak pernah pergi dinas kayak orangtuanya Lingga. Ada paling juga ayahnya, tapi itu juga nggak terlalu sering, selama lamanya paling cuma seminggu.

"Makanya buruan angkat gue jadi bagian keluarga lo, biar gue nggak keliatan ngenes-ngenes amat" Rengek Lingga sambil menggoyangkan lengan Windu dengan wajah memelas.

"Maaf lagi nggak buka lowongan" Tolak Windu sambil menyatukan kedua tanganya, membuat semua yang ada disana seketika tertawa.

"Ngantuk lo?" Tanya Kai sambil menyentil pelan kening Rani, membuat gadis itu meringis kecil.

"Nggak!" Balas Rani cepat.

"Udah lo tidur aja sono, nggak usah maksain kalo emang udah ngantuk" Ucap Nathan yang diangguki oleh Galen.

"Gue juga mau masuk nih, ayo mbak sekalian gue anter ke kamar bang Kai"

"Kenapa jadi ke kamar gue?!" Kai yang tadinya mau nyalain rokok jadi urung gara-gara Galen.

Galen mengehela napas "Ya terus kemana? masa iya gue bawa mbak Rani ke kamar gue, kan nggak mungkin".

"Ke kamar tamu kan bisa, lagian kamar gue berantakan" Ucap Kai kayak nggak mau banget kalau kamarnya dipinjem sama Rani.

"Kan kamar tamunya dipake rora bang".

"Ck! bikin report aja" Decak Kai lalu bangkit dari duduknya "Ayo" Ajaknya sambil menggandeng tangan Rani, membawanya masuk kedalam rumah.

"Jangan di macem-macemin adek gue Kai!" Seru Raja setengah berteriak.

"Nggak minat! adek lo tepos!" Sahut Kai tak kalah keras.

"Jadi lo sama si Rani itu kakak adek ja?" Tanya Lingga ke Raja. Mendengar tadi Raja meneriaki Kai agar tidak memacam-macami 'adiknya' membuat Lingga berspekulasi jika mereka berdua adalah kakak beradik. Didukung dengan nama mereka yang juga terdengar hampir sama, Raja dan Rani.

Raja menggeleng "Bukan kita sepupuan".

"Oalahh pantesan namanya rada-rada mirip, jadi lo anak tunggal apa gimana?".

"Gue anak bungsu".

"Nih bocah adeknya bang Romel ngga, masa lo nggak tau" Ucap Windu sambil merangkul bahu Raja.

"Romel siape?" Lingga menggaruk kepalanya dengan ekspresi bingung.

"Romel kakak kelas kita cok! yang anak paskib ituloh".

"Ohhh Romel Sanjaya! iya iya tau gue, danton yang pacaran sama anak taekwondo itu kan?".

"Iye".

"Sekarang dia masih sama tuh cewek nggak ja?".

"Kagak, abang gue ketauan selingkuh, jadi diputusin sama ceweknya".

"Anjirlah! ternyata orang kayak Romel bisa selingkuh juga ya".

"Ya Romel juga kan manusia biasa, bisa khilaf juga" Sahut Yasa ada benarnya.

Lain dengan para cowok dihalaman belakang yang lagi pada sibuk cerita-cerita, di dalam kamarnya Kai justru tengah sibuk beberes bahkan sampe ngeganti sprei segala macem cuma karna Rani mau numpang tidur dikamarnya. Padahal sebenernya sprei itu belum kotor-kotor banget, baru aja dua hari lalu diganti sama Hazel.

"Nggak usah diganti juga gapapa Kai selimutnya" Kata Rani sambil menguap, jujur matanya udah berat banget ini.

"Jangan geer lo! gue beberes bukan karna lo mau tidur disini, tapi emang karna ini udah kotor aja makanya gue ganti" Elak Kai nggak sesuai fakta.

"Iya iya terserah" Sahut Rani malas.

Dia udah nggak peduli lagi, yang ada dikepalanya sekarang ini cuma kapan Kai selesai beberesnya karna matanya udah berat banget dan Rani pengen cepet-cepet tidur.

"Udah nih, gih tidur!" Titah Kai mempersilahkan.

Tanpa basa-basi Rani yang emang dasarnya udah kelewat ngantuk langsung melompat keatas ranjang empuk milik Kai begitu cowok itu kelar beres-beres.

Kai menggeleng kecil, melangkah kearah lemari dan mengambil selimut baru dari dalam sana. Setelahnya dia pakaikan selimut itu ketubuh Rani.

"Good night bendahara gila, have a nice dream" Bisik Kai lalu mematikan lampu dan keluar dari dalam kamarnya.

"Mbak Rani udah tidur?" Tanya Galen tau-tau muncul sambil membawa segelas susu. Kayaknya dia baru abis dari dapur.

"Udah".

"Nggak lo apa-apain kan dia?" Mata Galen memicing curiga.

"Sialan, kagak lah!".

"Ya siapa tau" Balas Galen lalu masuk kedalam kamarnya dengan wajah tanpa dosa.

"Dasar bocah! nethink mulu kalo sama gue, heran" Dengus Kai lalu kembali menyusul yang lain ke halaman belakang.

To be continued
See you in the next part ✨

HARMONIA | NCT DREAM Where stories live. Discover now